Ikut Menanggung Penderitaan Tetangga

Publish

11 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
66
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Ikut Menanggung Penderitaan Tetangga

Oleh: Mohammad Fakhrudin

Topik "Ikut Menanggung PenderitaanTetangga" merupakan butir ke-11 atau terakhir dalam konteks perilaku hidup bertetangga yang terdapat di dalam Himpunan Putusan Tarjih Jilid 3 (hlm.456). Harus selalu kita ingat dan amalkan bahwa muslim mukmin, khususnya warga Muhammadiyah, wajib menjadi rahmat bagi seluruh alam. Sudah menjadi khazanah pengetahuan masyarakat umum bahwa warga Muhammadiyah sudah mengamalkannya, tidak sekadar beretorika, baik pada skala lokal, nasional, maupun internasional. 

Fokus kajian topik ini adalah kepedulian muslim mukmin dalam arti seluas-luasnya terhadap tetangga yang terkena musibah. Salah satu wujud kepedulian itu adalah dengan semangat menolong dalam kebajikan dan takwa, ikut menanggung penderitaan tetangga yang terkena musibah.

Dalam hubungannya dengan saling menolong, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an surat al-Maidah (5): 2

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ 

"Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah sangat berat siksaan-Nya."

Perlu kita pahami dengan sebaik-baiknya bahwa di dalam kenyataan ada tetangga yang memerlukan bantuan, tetapi pantang meminta. Terhadap tetangga yang demikian, kita tetap memberikan bantuan, bahkan, mengapresiasi sikapnya. 

Kesesuaian Bantuan dengan Kebutuhan

Bantuan yang diperlukan oleh tetangga tidak selalu sama. Ada tetangga yang memerlukan bantuan uang dan/atau barang karena rumahnya terbakar sehingga hartanya ludes. Ada tetangga yang hartanya habis karena rumahnya terkena gempa atau tanah longsor.

Ada tetangga yang memerlukan bantuan nasihat religius dan doa karena dia kaya harta, tetapi miskin dalam pemahaman agama apalagi pengamalannya.

Ada tetangga yang memerlukan tambahan modal untuk usaha. Ada pula tetangga yang memerlukan bantuan fasilitas tempat untuk usaha dan ada pula yang memerlukan bantuan peralatan usaha. Jika mampu, kita bantu. Tentu bantuan kita bersifat sementara dan edukatif. 

Di dalam kehidupan bertetangga, kita sering harus berhadapan dengan tetangga yang pada saat tertentu mengalami kesulitan mencukupi kebutuhan pokoknya. Untuk mengatasinya, mereka terpaksa meminjam uang. Namun, beberapa kali mereka janji karena memang benar-benar belum mempunyai uang. Terhadap tetangga yang demikian, kita wajib berempati tinggi. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman di dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah (2):280

وَإِن كَانَ ذُو عُسْرَ‌ةٍ فَنَظِرَ‌ةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَ‌ةٍ ۚ وَأَن تَصَدَّقُوا خَيْرٌ‌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿٢٨٠﴾

“Dan jika ada (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan bila kamu menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 

Berdasarkan ayat tersebut, sebagai bentuk empati kita adalah ikut membantu melunasi utang tetangga sebatas kemampuan kita. Jika utang pada kita, selagi dalam kemampuan kita, jadikan sebagai sedekah kita. Kita tidak mencelanya apalagi menjadikannya sebagai bahan ghibah. 

Dinamika Kehidupan

Mungkin kita tidak mengalami kesulitan seperti tetangga, tetapi boleh jadi orang tua kita atau saudara kita pernah atau sedang mengalaminya. Akan tetapi,  kita tidak mengetahuinya karena mereka sengaja menutup-nutupinya. Meskipun demikian, sesungguhnya mereka sangat memerlukan bantuan orang lain.

Boleh jadi sekarang kita dalam keadaan baik-baik saja sehingga dapat menolong tetangga, tetapi qadarullah satu, dua, tiga, empat atau lima tahun berikutnya gantian kita yang memerlukan bantuan tetangga karena terkena musibah. Musibah Covid-19 kiranya dapat kita jadikan pelajaran yang sangat berharga. 

Sangat banyak orang yang depresi karena terkena musibah itu. Ada yang depresi karena usaha dagangnya bangkrut, padahal mempunyai utang dalam jumlah besar di bank. 

Qadarullah orang tua meninggal lantaran terkena Covid-19. Hal ini menyebabkan anak-anaknya berhenti kuliah. 

Banyak proyek yang  terhenti karena dana dialihkan penggunaannya untuk mengatasi Covid-19. Akibatnya, banyak pengangguran. 

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula

Di beberapa kota atau daerah ada orang terkena musibah misalnya anggota keluarganya meninggal. Ketika mengurus pemakaman, banyak biaya di luar peraturan pemerintah kota atau peraturan daerah yang harus dikeluarkan. Dia sedang terkena musibah, tetapi harus menegeluarkan biaya sangat banyak. Jika tetangga kita diperlakukan demikian, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. 

Mungkin ada tetangga kita yang terkena musibah hartanya dirampok. Untuk mewujudkan empati kita, sebagai bukti bahwa kita ikut menanggung sebagian beban penderitaannya, kita dapat hadir ke rumahnya untuk menasihati agar bersabar menerima musibah dan mendoakannya. Jika keluarga tersebut sangat memahami dan telah mengamalkan agama dengan benar, doa kita jauh tepat daripada nasihat. 

Berikut ini contoh doa jika terkena musibah.

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

“Sesungguhnya, kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya, Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Kiranya baik juga jika secara diam-diam ada yang menggalang dana untuk kita sumbangkan. Besarnya hasil penggalangan dana tersebut bukan target utama. Kebersamaan untuk kesetiakawanan yang disemangati oleh empati itulah yang lebih utama. Insyaallah sikap dan tindakan yang demikian juga merupakan cara ikut menanggung penderitaan tetangga yang terkena musibah tersebut. Aamiin.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Irwan Akib, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejak berdirinya 19 Mei 1917 hingga usia yang k....

Suara Muhammadiyah

19 May 2025

Wawasan

Benang Kusut Mafia Perlu Solusi Mendesak  Oleh: Sobirin Malian/Dosen Fakultas Hukum UAD Perga....

Suara Muhammadiyah

14 April 2025

Wawasan

Partisipasi Perempuan Pada Pemilu 2024 Oleh: Amalia Irfani, LPPA PWA Kalbar  Riuh menyambut p....

Suara Muhammadiyah

31 December 2023

Wawasan

Implikasi Melipat  Oleh: Dr. Nasrullah, M.Pd., Alumni Program (S3) Doktor Pendidikan Isla....

Suara Muhammadiyah

10 March 2025

Wawasan

Oleh: Ika Sofia Rizqiani, S.Pd.I., M.S.I Bulan telah berganti, kisah lama dapat dibuka kembali. Bu....

Suara Muhammadiyah

26 June 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah