Dikala Kader Ikatan Bertemu

Publish

9 May 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
137
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Dikala Kader Ikatan Bertemu

Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon

"Siap Menjadi Kader Muhammadiyah dan Bangsa" (Janji Pelajar IPM/IRM)

Di tengah acara Halal Bi Halal yang berlangsung, tiba-tiba Android penulis berdering. Ada panggilan via WhatsApp. Ternyata seseorang menelpon. Dalam perbincangan antara penulis dengan seorang temannya, adapun isi percakapannya:

Mas Eri: Pak Kyai, posisi di mana ini?
Gus Zul: Di rumah, Mas. Ini baru ada Halal Bi Halal El-Data, Mas. Wonten ndawuh?
Mas Eri: Begini Pak Kyai, Sapri, temannya Pak Kyai, tadi tiba di Klaten, pas tugas luar kota. Beberapa waktu yang lalu menghubungi Pak Kyai tapi tidak bisa, Mas.
Gus Zul: Oh ya, Mas. Nanti kalau sudah selesai acaranya saya ke situ, Mas.
Mas Eri: Ya, Mas. Coba nanti. Soalnya tadi saya suruh menginap di homestay di Pedan, Mas.

Sekitar pukul 23.00-an, Gus menghubungi Mas Eri. Ternyata teman Gus Zul sudah istirahat karena mungkin lelah perjalanan jauh.

Pagi sekitar pukul 07.30-an, Mas Eri mengabari untuk ketemuan di warung Soto Sajianto Pedan — warung soto yang terkenal itu. Sekitar sepuluh menitan, Gus Zul bertemu dengan temannya, yang sudah 21 tahun lamanya tidak bertemu, sejak tidak melanjutkan di Pondok Taruna Al-Qur’an Yogyakarta.

Setelah melepas rindu dengan berangkulan dan saling menyapa, mereka saling menanyakan kabar keluarga. Selama 21 tahun itulah terjadi perubahan yang cepat dan masing-masing menjalani takdirnya. Mas Sapri sekarang bertugas di KPU Pusat di bagian Sekretariat dan Protokoler, di bawah kendali Mas Eri. Sekarang, Mas Eri pindah ke KPU Kabupaten.

Dua minggu kemudian, Gus menerima telepon dari Mas Wildan yang dulu satu angkatan sewaktu mondok di Pesantren Taruna Al-Qur’an Yogyakarta bersama Mas Sapri, Syamsuddin, dan Muhammad Yamin.

Diaspora Kader

Jika kita berbicara tentang diaspora kader Persyarikatan, ini sangat penting karena akan menunjukkan eksistensi, baik secara individu maupun Persyarikatan Muhammadiyah sendiri.

Dengan diaspora (penyebaran) kader di berbagai bidang, khususnya dalam penentuan kebijakan (politik), hal ini akan sangat dirasakan untuk kemaslahatan yang lebih besar — entah dalam hal ekonomi, sosial, budaya, pemberdayaan, maupun lainnya.

Hasil didikan dalam "kawah candradimuka" di IRM (IPM) memberikan ruang bagi kader-kadernya untuk berkontribusi, baik pada Persyarikatan Muhammadiyah maupun masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini tentu sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing kader.

Melihat latar belakang dari keempat orang dalam kisah di atas, yang dulu pernah aktif di organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah — sebut saja Mas Sapri dan Mas Wildan yang dulu aktif di IRM dan IMM, baik saat di Aceh Singkil maupun di Jakarta.

Mas Eri Novianto dulu aktif di IRM (IPM) di Pedan, dan sekarang aktif di Pemuda Muhammadiyah serta Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Klaten.

Sedangkan Gus Zul dulu aktif di IRM Pedan bersama Mas Eri, dan sekarang menjadi Penasehat PRM Troketon. Selain itu, juga aktif di MPM PDM Klaten. Pada tahun 2024, Gus Zul juga diminta menjadi pengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN 4) Klaten, dan menjadi penasehat pengurus RT di tempat tinggalnya.

Mas Wildan saat ini menjadi ASN di Dinas Pertanahan Kota Subulussalam, yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil. Ia juga memiliki hobi sebagai penulis dan menyukai dunia literasi.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap kader IRM/IPM harus siap menjadi kader Persyarikatan dan bangsa, di semua lini kehidupan — entah di pemerintahan maupun di bidang lainnya. Setiap kader harus mampu memberikan kontribusi bagi umat, masyarakat, bangsa, dan negara, serta menjadi insan rahmatan lil ‘alamin. Sehingga, akan terwujud sebuah bangsa yang maju, unggul, dan berkeadaban (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur) yang mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Implementasi MBKM di PTMA Oleh Faozan Amar, Dosen FEB UHAMKA dan Direktur Eksekutif Al Wasath Insti....

Suara Muhammadiyah

18 March 2024

Wawasan

Keluarga dalam Islam Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Islam mem....

Suara Muhammadiyah

17 March 2025

Wawasan

Bandara Kematian - Catatan Perjalanan Oleh: Machnun Uzni, Wakil Sekertaris PWM Kaltim, Owner Sang S....

Suara Muhammadiyah

4 September 2024

Wawasan

Oleh: Mohammad Nur Rianto Al Arif Ketua PD Muhammadiyah Jakarta Timur Dakwah kultural menjadi top....

Suara Muhammadiyah

19 March 2024

Wawasan

Simpul Kader Muhammadiyah: Mendayung di Antara Tiga Pasangan Calon Oleh: Ahmad Ashim Muttaqin, Kade....

Suara Muhammadiyah

8 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah