PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah — Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) terus menunjukkan kepeduliannya terhadap peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana sejak usia dini. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Muhammadiyah 1 Tangkil Tengah.
Mengangkat tema “Sekolah Muhammadiyah Siaga Bencana”, program ini bertujuan memberikan pembekalan kepada siswa dan guru mengenai dasar-dasar penanganan bencana, khususnya gempa bumi. Dalam pelaksanaannya, UMPP berkolaborasi dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan LLHPB ‘Aisyiyah Kabupaten Pekalongan sebagai partner kegiatan.
Sebanyak 113 murid dari kelas 1 sampai kelas 6 ikut serta secara aktif. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi utama: penyampaian materi edukasi mengenai berbagai jenis bencana dan cara mengatasinya, serta simulasi evakuasi saat terjadi gempa. Para guru dan tenaga pendidik juga turut mendapatkan pelatihan mitigasi dan prosedur evakuasi yang tepat di lingkungan sekolah.
UMPP menerjunkan tim dosen dari berbagai program studi yang berkaitan dengan kebencanaan dan pendidikan. Tim tersebut terdiri dari Dafid Arifiyanto, M.Kep., Ns., Sp.KMB; Ratnawati, M.Kep., Sp.Kep.Mat.; Aisyah Dzil Kamalah, M.Kep., Ns.; dan Jumaroh, M.Pd. Selain menyampaikan materi, mereka juga membantu pihak sekolah menyusun denah jalur evakuasi untuk ditempatkan di titik-titik penting sekolah.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Tangkil Tengah, Luluk Zakiyah, S.Pd.I., menyampaikan bahwa program ini sangat membantu sekolah dalam membangun budaya sadar bencana.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa terhadap bencana sejak dini, bukan hanya sekadar teori tetapi juga sebuah komitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan responsif terhadap potensi bencana. Anak-anak belajar tentang apa itu bencana, bagaimana cara menyelamatkan diri saat gempa, dan diharapkan mereka terus mengingat pelajaran ini untuk membangun budaya sadar bencana,” jelasnya
Kurniawati, S.Kep., Ns., MM., salah satu pembicara dari MDMC, menekankan bahwa kegiatan ini adalah pelaksanaan dari program Sekolah Pendidikan Aman Bencana, yang telah memiliki kurikulum dan panduan nasional. Ia menegaskan betapa pentingnya setiap orang, termasuk anak-anak, untuk mampu mengendalikan diri dengan tenang dan tepat ketika bencana terjadi.
Bukan hanya sekolah dan guru, siswa juga semangat mengikuti pelatihan. Firda, siswa kelas 4, menyatakan bahwa ia memperoleh banyak pelajaran dari kegiatan ini, seperti pentingnya menjaga lingkungan dan cara penyelamatan diri saat terjadi bencana.