Pusdam Tambah Luas, Muhammadiyah Pinrang Adakan Pengukuhan dan Peneguhan Ideopolitor

Publish

29 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
515
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PINRANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pinrang menggelar pengukuhan dan peneguhan Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor) Majelis, Lembaga, dan Pimpinan Cabang pada Ahad, 29 Oktober 2023 di Gedung Serba Guna.

Agenda tersebut dihelat setelah sebelas PCM se-Kabupaten Pinrang selesai menggelar musyawarah cabang, beberapa waktu lalu. Peneguhan Ideopolitor memang menjadi forum wajib yang dihelat di Persyarikatan sejak periode 2022--2027.

Dalam forum tersebut, Badan Pengelola Pusat Dakwah Muhammadiyah (PUSDAM) Pinrang juga menyerahkan sertifikat tanah kepada PDM. Sertifikat itu merupakan hasil upaya dari badan pengelola dalam mengembangkan lahan PUSDAM. 

Pengelola PUSDAM Pinrang baru saja membeli lahan tambahan seluas 200 M2 di belakang gedung PUSDAM Pinrang. Hal itu membuat PUSDAM yang kini biasa digunakan sebagai balai pertemuan dapat dipugar lebih luas untuk meningkatkan daya tampungnya. 

Tidak hanya itu, di sela-sela pelaksanaan peneguhan Ideopolitor, Sekretariat Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pinrang Barat juga diresmikan oleh Wakil Ketua PWM Sulsel, Dahlan Lamabawa. Sekretariat itu terletak di lingkungan Masjid Mujahidin Muhammadiyah, Kecamatan Watang Sawitto, Pinrang.

Sementara itu, saat menyampaikan sambutannya, Ketua PDM Pinrang, Andi Syamiluddin kembali mengingatkan pesan dari Pengawas PDM Pinrang yang mengutip ayat Quran. 

Pesan tersebut, yaitu mengabdi kepada Muhammadiyah sesungguhnya adalah upaya untuk menolong agama Allah. Dengan mengurus Muhammadiyah, Allah akan selalu memberi pertolongan. 

Ia melanjutkan, salah satu aktivitas mengurus Muhammadiyah adalah dengan menghelat pengajian. Bahkan, kata dia, pengajian inilah ruh dari gerak Persyarikatan. 

"Alhamdilillah, di Pinrang ini, pengajian tetap jalan, meski ada yang tidak maksimal.  Di PCM Pinrang Timur dan Utara, pengajian digelar pekanan. PCM Suppa, Bungi, Pinrag Selatan juga pengajian bulanan. Ini harus terus dimaksimalkan terlebih, ustaz dan mubalig kita kini sudah bertambah," kata dia. 

Ia mengungkapkan, banyak kader Persyarikatan yang berpindah hati ke gerakan lain. Pasalnya, pengajian di cabang dan ranting yang tidak pernah berjalan. 

"Dia ber-Muhammadiyah karena masuk IPM atau IMM, sementara pengaderan di IPM dan IMM itu seperti minum air. Mereka hanya 1 bulan 5 bulan pengajian, sudah berhenti. Kader kita masih haus, sudah tidak ada minumannya. Akhirnya carilah dia minuman di tempat lain. Karena itu, jangan pernah tinggalkan itu pengajian," ungkap dia. 

Selain itu, ia menjelaskan, pelaksanaan pengukuhan dan peneguhan itu adalah hari berpestanya warga Muhammadiyah Pinrang. 
Kata Syamil, pengukuhan memang hanyalah seremonial, yang wajib adalah pelaksanaan peneguhan Ideopolitor. 

Sejak Juli, ungkap Syamil SK Majelis dan Lembaga PDM Pinrang sudah terbit. PCM pun demikian. "Tapi, ada PCM yang meminta supaya penyerahan SK ada pestanya. Maka, kita buatlah acara pengukuhan ini sekaligus dengan Peneguhan Ideopolitor," kata dia. 

"Kami tekankan, pengukuhan ini hanya seremoni saja. Seperti pernikahan yang penting adalah akad, pestanya boleh ada boleh tidak. Di universitas juga, wisuda hanya acara, intinya pada yudisiumnya. Kalau kita di Muhammadiyah, intinya di SK, biar tidak ada pengukuhan, sudah dianggap sah," tandas Syamil.

Penguatan Ideopolitor

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan Dahlan Lamabawa menekankan, ada tiga pilar utama ber-Muhammadiyah, yaitu ideologi, politik, dan organisasi (ideopolitor). Hal itulah penyebab Muhammadiyah selalu menghelat peneguhan ideopolitor, terutama pada Periode 2022--2027 yang belum lama mulai ini. 

Dahlan menyampaikan hal tersebut di hadapan ratusan peserta Pengukuhan dan Peneguhan Ideopolitor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pinrang, pada Ahad, 29 Oktober 2023 di Gedung Serbaguna Panti Asuhan Khadijah 'Asiyiyah.  

Lebih lanjut, ia menerangkan pilar pertama, yaitu ideologi harus terinternalisasi dalam diri kader Persyarikatan. " Tidak akan bertahan Muhammadiyah ini tanpa ideologi, tanpa paham agama menurut Muhammadiyah, tanpa keyakinan yang sungguh bahwa Persyarikatan ini akan mengajak kita ke jalan benar menuju surga jannatunnaim," ujar dia.

Selanjutnya pilar politik. Ia menyayangkan jika di Persyarikatan, ada yang salah kaprah bahwa Muhammadiyah alergi politik. Padahal, Persyarikatan ini paham betul bahwa politik merupakan kunci dari pemberlakuan sebuah kebijakan. 

Dahlan menegaskan, Muhammadiyah harus terlibat dalam politik, meski memang bukan dengan politik praktis. Namun, ia menekankan Muhammadiyah mendorong kader-kadernya untuk bergabung dalam partai politik dan menjadi petugas yang mengupayakan terwujudnya nilai-nilai dan visi-misi Persyarikatan melalui partai tersebut. 

"Kita harus sadari, sahnya suatu kebijakan dan hukum itu kuncinya ada di politik. Karena itu, kita harus mendukung kader kita yang maju di panggung politik. Kita harus berkoordinasi dengan mereka. Apalagi di Pinrang ini, katanya, tidak ada kader Muhammadiyah Pinrang di legislatif.  Harus ada kita dukung, kita dudukkan dari kader kader kita. Harus ada konsolidasi terkait ini," ungkap Dahlan.

"Politik itu bagai air, inti kehidupan, mulai dari hulu sampai hilir. Kehidupan kita bernegara, bahkan kita ber-Muhammadiyah berdiri dengan pilar politik," ungkap dia. Lanjut Dahlan, Rasulullah hadir sebagai pemimpin agama sekaligus negara dengan  masjid sebagai pusat komando agama, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya, pilar organisasi. Muhammadiyah merupakan organisasi modern dengan sistem organisasi yang terstruktur rapih. Dengan pilar organisasi inilah Muhammadiyah masih berdiri kokoh sampai memasuki usia dua abad.

"Al-Imran ayat 104 menyebut orang-orang yang berorganisasi itu beruntung, tapi tidak semua orang berorganisasi seberuntung orang-orang Muhammadiyah, yang tertib organisasinya, tertib tata kelola keuangannya, tertib administrasinya, tertib tata kelolanya yang berurusan dengan hukum," ungkap Dahlan.

Dahlan juga menekankan, sebagai organisasi, Muhammadiyah menginginkan keberuntungannya juga sampai kepada generasi penerusnya, yaitu angkatan muda Muhammadiyah (AMM). Karena itu, ia mengatakan, AMM menjadi unsur penting dan strategis dalam keberlangsungan Persyarikatan.

AMM harus dijaga. Persyarikatan ini harus khawatir, jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah. "Kalau kita khawatir, kenapa kita tidak antusias, serius menjaga AMM kita? Mereka ini penerus risalah Islam, gerakan 'Aisyiyah-Muhammadiyah. Mereka pengganti kita sepanjang hayatnya dan sepanjang usia Muhammaadiyah," kata dia. 

Selain itu, Dahlan Lamabawa juga menekankan terkait pelaksanaan pengajian rutin di akar rumput. Ia melihat banyak salah kaprah yang menganggap pengajian sebatas program semata. 

"Seolah-olah pengajian itu program. Padahal, pengajian itu merupakan amal usaha inti dan utama Persyarikatan. Kalau ada PWM, PWA, PDM,  PDA, PCM, PCA PRM yang tidak menggelar pengajian, itu tidak menunjukkan wajah organisasi kita," kata dia. (fikar/riz)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah  — Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melalui Unit Kegiata....

Suara Muhammadiyah

23 October 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Prof Dr H A....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) mengadakan kegiatan ....

Suara Muhammadiyah

23 April 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah 4 Surabaya kembali menjalin kerjasama dengan Universi....

Suara Muhammadiyah

5 September 2024

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Palangkaraya men....

Suara Muhammadiyah

11 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah