JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq A Mughni mengatakan, acara The Ambassador Talks 1st Edition, Kamis (6/12) menjadi sangat penting. Terlebih mengusung tema Strengthening Indonesia-Malaysia Bilateral Cooperation for Humanity and Independence of Palestine.
Menurutnya, saat ini Muhammadiyah bersama Kementerian Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Malaysia untuk Republik Indonesia dengan menggelar The Ambassador Talks berupaya untuk mengatasi permasalahan tak berkesudahan hal ihwal isu kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
“Maka, diharapkan program ini akan terus berjalan agar ke depan kita bisa terus berdiskusi, bekerjasama dan menemukan resolusi strategis untuk mengatasi berbagai permasalahan di dunia,” katanya di Kantor PP Muhammadiyah Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia Syed Hasrin menyebut, peristiwa getir yang mendera Palestina merupakan bentuk pertanggung jawaban yang harus diselesaikan bersama. Tidak boleh membiarkan Palestina berjuang sendiri dalam menghadapi penderitaan dan ketidakadilan.
“Palestina terus dijajah, rakyat palestina terus menjadi mangsa penindasan, kekerasan, dan pencabulan hak asasi manusia. Israel ini adalah negara yang sering terlepas dari hukuman antara bangsa (impunity) dan masyarakat antar bangsa perlu bersatu menentang penindasan dan ketidakadilan dan ini merupakan tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Muhsin Syihab, Senior Advisor of the Minister of Foreign Affairs Responsible for Unter Institution Relations merespons situasi global yang terjadi di palestina ini dapat dikatakan sebagai bentuk tindakan ironi kemanusiaan. Menurutnya, diperlukan aksi nyata dan komitmen bersama dari komunitas internasional untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina serta memastikan hak-hak mereka dihormati.
“Jutaan masyarakat Gaza hingga saat ini masih mengungsi dan berdasarkan data yang diperoleh bahwa sebanyak 59.8% bangunan di Gaza telah rusak. Maka, jika dilihat dari data tersebut ini merupakan satu tindakan yang dapat dikatakan ironi kemanusiaan,” terangnya.
Muhsin juga mengajak masyarakat antat bangsa untuk bersama-sama memperkuat koordinasi dan koheran dalam mengawal kebijakan dalam penyelesaian isu ini. Dalam hal tersebut Muhsin juga mengajak untuk tetap peduli atas isu kemanusiaan yang masih terjadi di Palestina hingga saat ini.
“Indonesia dan Malaysia perlu bekerja keras. Kita ingin kerjasama baik secara bilateral, regional, dan multilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam isu perdamaian di Palestina dapat terus berjalan. Dalam situasi seperti ini tentu kita perlu bersama untuk terus mengawal proses perdamaian dan isu kemanusiaan di Palestina ini.” tandasnya. (Cris)