Menebar Benih Ikan Menanam Pohon untuk Kehidupan
Perayaan 111 Milad Muhammadiyah
Oleh : Ahsan Jamet Hamidi, Wakil Ketua LPCRPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ratusan warga dan simpatisan Persyarikatan Muhammadiyah mengenakan kaos merah maron betuliskan ”Milad Muhammadiyah 111” berjalan menyusuri jalan perkampungan. Mereka berbaris rapi, dari Perguruan RUHAMA menuju Danau Situ Gintung di wilayah Ciputat Timur Tangerang Selatan. Adik-adik IMM dan KOKAM mengatur barisan agar tidak mengganggu para pengguna jalan lain.
Rombongan besar itu berhenti tepat di pinggir danau Situ Gintung seluas 31 hektar. Panitia dengan sigap memandu mereka yang akan menebar benih untuk turun hingga menyentuh air danau. Secara bergantian satu persatu dari 18 paket berplastik putih itu dibuka. Ribuan bibit ikan mujaer, nila, lele dan patin dilepas ke danau. Ikan-ikan kecil itu meluncur ke air dengan begitu lincah penuh kegembiraan. Mereka bersuka cita, mungkin karena telah benar-benar menemukan habiat alamnya.
Selepas melepas bibit ikan, peserta gerak jalan harus berjalan kembali menuju Perguruan Ruhama, Sekolah Laboratorium milik UHAMKA Jakarta, sebagai pusat penyelenggaraan acara. Di sekolah itu, para peserta bisa langsung menikmati sarapan yang telah disediakan panitia dari PRM & PRA Legoso dan PRM Pondok Cabe Ilir. Ada lontong sayur, nasi uduk, nasi kuning, jajanan pasar, rebus-rebusan, buah-buahan dan tidak lupa ada sajian khusus, yaitu Susu Kambing Muhammadiyah hangat, segar dan bervitamin.
Sambil menikmati sarapan, peserta bisa menyaksikan berbagai hiburan tari tarian, menyanyi, musik yang ditampilkan oleh Ibu-ibu Aisyiyah Rempoa dan sekolah RUHAMA. Panitia juga menyediakan ratusan door prize yang diberikan dengan cara undian. Hadiah tertinggi adalah tiket umroh yang disediakan oleh perusahaan jasa haji dan umroh PT DETOFA TRINAKA NUSANTARA Pekan Baru.
Ibu Mutiah, seorang guru TK. AISYIAH yang sudah mengabdi selama 32 tahun, berhasil mendapatkan hadiah umroh. Mengingat bahwa ibu Mutiah adalah seorang ibu tunggal, maka sang putra akan turut menyertai keberangkatannya. Alhamdulillah, biaya untuk sang putra ditanggung oleh Sekum Muhammadiyah Prof. Abd. Mu’ti yang aktif dan hadir dalam kegiatan itu sejak pagi.
Mengenalkan Calon Anggota Legislatif
Acara perayaan Milad ke 111 ini juga menjadi momentum untuk mengenalkan satu persatu profil para calon anggota legislative dari wilayah Ranting Legoso yang akan maju menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Antara lain: Fikri Yasin (PAN), Ediyansyah (Ummat), M. Arfan (Ummat), Karleena (Demokrat). Indah (Nasdem), M. Taufik (PBB), M Azis (Golkar). Pembawa acara sangat piawai menggunakan berbagai cara untuk mengenalkan satu per satu hingga tidak membosankan.
Sebagai pengampu Ranting, mengenalkan para caleg dari Muhammadiyah kepada warga warga Persyarikatan Muhammadiyah dan para simpatisan serta kepada khalayak luas itu penting. Memilih calon anggota legislative berarti memilih seorang wakil yang akan menyuarakan aspirasi kita sebagai warga Negara. Oleh karena itu, mengenali dengan baik rekam jejak, karakter para calon yang akan dipilih, adalah sebuah keniscayaan. Jika kelak mereka berhasil duduk di Lembaga Perwakilan Rakyat, maka kepada merekalah aspirasi kita harus disampaikan, lalu akan diperjuangkan perwujudannya.
Saya mengamini himbauan Sekretaris Umum Muhammadiyah. “Warga Muhammadiyah memilih calon dari Muhammadiyah, apapun partainya”. Demikian pesan singkat yang disampaikan pada saat acara penutupan acara.
Peran Penting Ranting
Perayaan Milad Muhammadiyah level Ranting ini dihadiri oleh Sekum Muhammadiyah, para tokoh Muhammadiyah, dan tokoh Perempuan Banten, dan mantan Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. Tebar benih ikan ke danau, menanam pohon di lingkungan sekolah Muhammadiyah adalah bagian dari kreativitas acara. Dukungan dari Program Eco Bhinneka Muhammadiyah yang memberikan bibit ikan dan pohon klengkeng ini mengandung spirit bahwa Muhammadiyah akan terus berjuang untuk terciptannya kehidupan yang lebih damai, rukun dan lestari di bumi ALLAH ini.
Slogan Ranting itu penting telah dimanifestasikan dalam bentuk penyediaan ruang-ruang perjumpaan bagi banyak orang. Dari situ maka silaturahmi dan berbagai kepentingan warga bisa saling bertemu. Banyak sekali manfaat yang muncul dari proses itu. Para pelaku usaha bisa menemukan pasar baru. Mereka bisa bertemu dengan para penyedia jasa layanan, produsen hingga konsumen baru. Para dosen, guru dan mahasiswa bisa menemukan fenomena baru dari kerumunan itu. Paling tidak, mereka semua bisa menambah teman, kenalan, dan memperluas jaringan pertemanan baru yang suatu saat akan bermanfaat.
Sayang sekali, jika acara-acara temu warga persyarikatan seperti ini jarang dihadiri oleh para pengurus Muhammadiyah. Mungkin, semangat mereka mulai redup, tidak sehangat dulu saat proses pencalonan dalam pemilihan level pimpinan. Sungguh keliru jika keengganan untuk menghadiri perhelatan warga seperti ini karena dianggap tidak berpengaruh pada masa depan posisi dan jabatan mereka di berbagai amal usaha Muhammadiyah.