Komunikasi UMM Gali Potensi Content Creator Pelajar Singaraja

Publish

21 August 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
729
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SINGARAJA, Suara Muhammadiyah - Tuntutan publikasi sekolah di era digital saat ini tidak mudah. Tidak saja dipengaruhi lambat dan tidak kreatifnya sekolah untuk menginformasikan aktivitasnya ke masyarakat, tetapi juga kemampuan sekolah tidak mencukupi. Membebankan ke sekolah saja juga tidak bijak. Zaman sekarang dibutuhkan blended publication yang melihatkan siswa pula. 

Tim Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terpanggil untuk memberikan pelatihan. Program pengabdian masyarakat tersebut diadakan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Singaraja, Bali.  Acara bertajuk ""Pelatihan Pada Siswa SMA Muhammadiyah 2 Singaraja (Citizen Jurnalism &Content Creation, Social Media Optimazion, Creative Public Speaking)"  diikuti 33 siswa dan guru tersebut berlangsung 2 hari 21-22 Agustus 2024.

Sebuah konten harus tepat sasaran. Agar tepat sasaran perlu riset. “Membuat konten memang gampang-gampang susah. Jika sekadar konten, mudah saja asal bisa dipublikasikan. Namun jika kontennya bagus, berbobot itu tidak mudah. Dibutuhkan riset terlebih dahulu agar sesuai kebutuhan sasaran konten, “tegas Jamroji, dosen Ilmu Komunikasi  yang mengawali materi. 

Dia menekankan lebih lanjut bahwa riset bisa melihat  fakta di lapangan (kondisi, kebutuhan, okeinginan sasaran). Penelitian bisa dilakukan juga dengaan mencari literatur, wawancara pihak terkait, mengamati situasi atau lingkungan relevan dengan konten. 

Hal demikian juga diakui oleh Widiya Yutanti, kepala Laboratorium Komunikasi UMM. Widiya dalam materi berjudul  "Cara Mencuri Hati Audience" memahami sasaran penting juga. Itu dibutuhkan penulisan yang kreatif. 

“Menulis kreatif untuk media sosial bukan hanya sekadar mengetik kata-kata, tetapi membangun koneksi emosional (bonding) dengan audience. Tulisan atau pesan yang menarik misalnya  menceritakan kisah, menggunakan bahasa yang menarik,  berikan nilai (informasi yang bermanfaat, solutif, inspiratif), ajukan pertanyaan, menyertakan bertindak, dan menunjukkan personal branding yang jelas”, kata lulusan Brisbane University Australia.

Agar menarik perhatian juga bisa disertakan pancingan kata-kata. Ia mencontohkan misalnya kalimat  "Kopi susu ini menjadi favorit untuk menemani saya bekerja, kalau kopi favoritmu apa? Tulis di kolom komentar, ya?”

Hari pertama peserta diberikan materi lalu dibagi kedalam kelompok beranggotakan 5-6 orang. Kemudian diberikan tugas membuat tugas video dan foto. Tugas sekitar aktivitas di sekolah. Kemudian hari kedua presentasi dan pemilihan video terbaik untuk diberikan hadiah.

Atas pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen-dosen UMM dengan tim M. Himawan Sutanto, Isnani Dzuhrina, Widiya Yutanti, Nurudin, Rahadi, Arum Martikasari, dan Zen Amiruddin itu, kepala sekolah SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, Drs. Sarwanto menyambut baik. “Anak-anak harus memperhatikan materi dan menuruti petunjuk saat pelatihan. Itu semua tidak hanya berguna bagi kalian, tetapi juga sekolah ini. Kita dilatih oleh tim dari perguruan tinggi yang prestisius di Jawa Timur.”


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Jadi Pilar Utama Merdeka Belajar Guru memegang peran ....

Suara Muhammadiyah

26 August 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Keluarga besar Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan ....

Suara Muhammadiyah

27 May 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi (S3) Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah Pasca....

Suara Muhammadiyah

21 April 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai kampus yang Unggul dan M....

Suara Muhammadiyah

13 June 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilm....

Suara Muhammadiyah

2 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah