Oleh: Tito Yuwono, MSc., PhD
Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman
Akhlaq yang mulia
Keutamaan dan kedudukanya istimewa
Paling dicintai Baginda ﷺ
Di surga duduk paling dekat dengannya
Akhlaq merupakan bagian dari ajaran agama. Dan salah satu misi Rasulullah Muhammad ﷺ diutus adalah untu menyempurnakan akhlaq yang baik. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dan Imam Ahmad, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Imam Bukhori dan Imam Ahmad)
Kedudukan orang berakhlaq sangat tinggi, yakni dicintai oleh Nabi ﷺ dan pada hari kiamat kelak duduknya paling dekat dengan Beliau. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
Artinya: ”Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Imam Tirmidzi)
Sungguh merupakan keistimewaan orang yang dicintai Nabi ﷺ dan kenikmatan yang besar ketika diakhirat kelak duduknya dekat dengan Beliau. Kuncinya adalah kita mempunyai akhlaq yang mulia.
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi juga, akhlaq mulia merupakan timbangan yang paling berat di akhirat kelak.
مَا شَىْءٌ أَثْقَلُ فِى مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيَبْغَضُ الْفَاحِشَ الْبَذِىءَ
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang baik. Sungguh, Allah membenci orang yang berkata keji dan kotor.” (HR. Imam Tirmidzi).
Demikian keutamaan dan kedudukan orang yang mempunyai akhlaq mulia. Maka Rasulullah ﷺ juga memberikan gambaran-gambaran konkrit sosok orang yang berakhlaq mulia, walaupun Beliau merupakan sosok yang paling berakhlaq. Banyak sekali kisah yang diberitakan oleh Rasulullah ﷺ berkaitan dengan orang yang berakhlaq ini. Seperti Seorang Yaman bernama Uwais Alqorni yang doanya maqbul karena akhlaqnya kepada orang tua. Sehingga Nabi ﷺ memerintahkan para sahabat untuk minta doa jika berjumpa dengan Uwais Alqorni. Sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu yang telah dijamin masuk surgapun juga minta didoakan oleh Uwais Alqorni. Doa yang dimohon Sahabat Umar adalah agar Allah mengampuniya.
Juga seorang yang sederhana yang oleh Nabi ﷺ diberitakan bahwa orang tersebut merupakan penghuni surga. Hal ini karena keluhuran akhlaqnya yaitu hatinya bersih dan tidak ada rasa dengki di hatinya. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Sahabat Anas Bin Malik Radhiyallahu ‘anhu.
كُنَّا جُلُوسًا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ: يَطْلُعُ عَلَيْكُمُ الْآنَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ. فَطَلَعَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ تَنْطِفُ لِحْيَتُهُ مِنْ وُضُوئِهِ قَدْ تَعَلَّقَ نَعْلَيْهِ فِي يَدِهِ الشِّمَالِ، فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ قَالَ النَّبِيُّ ﷺ مِثْلَ ذَلِكَ، فَطَلَعَ ذَلِكَ الرَّجُلُ مِثْلَ الْمَرَّةِ الْأُولَى. فَلَمَّا كَانَ الْيَوْمُ الثَّالِثُ، قَالَ النَّبِيُّ ﷺ مِثْلَ مَقَالَتِهِ أَيْضًا، فَطَلَعَ ذَلِكَ الرَّجُلُ عَلَى مِثْلِ حَالِهِ الْأُولَى
Ketika kami duduk bersama Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: “Akan datang kepada kalian sekarang seorang calon penghuni surga.” Tiba-tiba datang seorang Anshar yang air bekas wudlunya menetes dari janggutnya. Ia mengikatkan sandalnya pada lengan kirinya. Keesokan harinya Nabi ﷺ bersabda seperti itu lagi. Tiba-tiba datang lelaki yang sama dengan sebelumnya. Hari ketiga Nabi saw bersabda seperti itu lagi dan datang lelaki itu lagi dalam keadaan seperti ketika hari pertama. (HR Imam Ahmad)
Kemudian Sahabat Nabi Abdullah bin Amr berinisiatif untuk mengetahui, amalan apakah yang membuat seorang anshar tersebut menjadi penghuni surga. Setelah bermalam tiga hari di rumah seorang anshar tersebut dan Abdullah bin Amr tidak mendapatkan hal-hal yang isitimewa, kemudian Abdullah bin Amr menanyakan apa kiranya yang membuat Rasulullah ﷺ bersabda yang demikian. Maka dijawab bahwa Beliau tidak mempunyai kotor hati kepada muslimin lain dan juga tidak mempunyai rasa hasad.
Demikian keutamaan dan kedudukan akhlaq dalam Islam. Ia mempunyai keutamaan yang sangat banyak dan kedudukan yang sangat tinggi. Maka siapapun kita, kita kedepankan akhlaq yang mulia lagi luhur. Jabatan tanpa akhlaq akan mendatangkan kedzaliman dan Ilmu tanpa akhlaq akan mendatangkan keributan. Semoga Allah Ta’ala karuniakan kepada kita dan generasi kita akhlaq yang mulia, dan kelak dikumpulkan disurga dekat dengan baginda ﷺ.