BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Bandung berlangsung meriah dan penuh kekhidmatan. Ribuan warga persyarikatan, tokoh bangsa, akademisi, dan tamu undangan menghadiri perayaan akbar ini sebagai bentuk syukur atas perjalanan panjang Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam sambutannya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menyampaikan apresiasinya terhadap peran besar Muhammadiyah bagi Indonesia. Menurutnya, usia 113 tahun bukan hanya angka, tetapi merupakan fase kematangan sebuah organisasi besar yang telah teruji kontribusi maupun pengabdiannya.
“Seratus tiga belas tahun adalah usia yang sangat matang. Muhammadiyah telah menunjukkan kiprah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan karakter pimpinan yang sederhana, humble, tenang, tidak banyak bicara, tetapi selalu menghadirkan aksi nyata,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Kapolri juga mengenang kedekatan dan interaksinya dengan sejumlah tokoh Muhammadiyah. Ia menyebut nama almarhum Buya Syafii Maarif sebagai sosok teladan yang meninggalkan kesan mendalam dalam perjalanan hidupnya.
“Saya sering diberi kesempatan untuk berbicara di berbagai kegiatan Muhammadiyah oleh Buya Syafii Maarif. Beliau sosok cendekiawan yang rendah hati, kritis, namun penuh kasih. Pengalaman bersama beliau menjadi pelajaran berharga bagi saya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kapolri menegaskan bahwa Muhammadiyah merupakan kekuatan besar yang mampu menggerakkan berbagai bidang kehidupan bangsa—mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, hingga kemanusiaan. Dengan jaringan sekolah, universitas, rumah sakit, panti asuhan, serta gerakan dakwah dan pemberdayaan masyarakat, Muhammadiyah terbukti menjadi motor transformasi yang nyata.
“Muhammadiyah ini kekuatan besar, kekuatan yang mampu menggerakkan. Kami yakin Muhammadiyah akan terus maju dan bergerak sesuai visi misinya dalam mensejahterakan bangsa,” katanya.
Resepsi Milad ini turut menjadi momentum bagi seluruh elemen Muhammadiyah untuk merefleksikan perjalanan gerakan sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Tema besar Milad ke-113 menegaskan komitmen persyarikatan dalam memperkuat dakwah pencerahan, memperluas manfaat, serta membangun kolaborasi untuk Indonesia berkemajuan.
Perayaan di Universitas Muhammadiyah Bandung ditutup dengan penampilan seni, dan apresiasi dari sejumlah tokoh. (diko)


