YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kontingen Tapak Suci Putera Muhammadiyah Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dilepas untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Tapak Suci II tahun 2025 yang akan berlangsung di Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis-Ahad, 31 Juli-3 Agustus 2025 mendatang. Acara pelepasan ini dilaksanakan Sabtu (26/7/2025) di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.
Pelepasan kontingen dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Muhammadiyah dan Tapak Suci, di antaranya Ketua Pimpinan Wilayah I Tapak Suci DIY Suliantoro, Ketua PWM DIY Muhammad Ikhwan Ahada, Ketua PWA DIY Widiastuti, dan anggota DPD RI Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. Turut hadir pula para atlet, pelatih, official, dan juri dari DIY.
Dalam sambutannya, Suliantoro menyampaikan bahwa keikutsertaan DIY dalam kejuaraan dunia kali ini membawa semangat besar untuk merebut juara umum, setelah pada Kejuaraan Dunia pertama tahun 2019 lalu berhasil meraih posisi kedua. "Tujuan utama tim DIY dalam kejuaraan ini adalah menjadi juara pertama," tegasnya.
Kontingen DIY mengirimkan sebanyak 41 atlet, didampingi 6 pelatih dan 4 official, serta dua wasit nasional Rohim dan Ida dan juri dari DIY, termasuk Suliantoro sendiri. Keberadaan wasit dan juri dari DIY ini diharapkan dapat memantau jalannya pertandingan secara langsung dan memberikan dukungan teknis yang maksimal.
Sementara itu, Ahmad Syauqi dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar Tapak Suci tidak lagi menjadi event empat tahunan semata, melainkan dapat digelar secara tahunan untuk memperkuat kaderisasi dan memperluas jaringan internasional. “Selama ini kita bersama-sama menyatukan harapan agar semangat ini tidak hanya menjadi event empat tahunan. Perlu langkah konkret agar Tapak Suci bisa menjangkau lebih luas, termasuk menghadirkan saudara-saudara kita dari luar negeri seperti Malaysia,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Tapak Suci yang lahir di Yogyakarta seharusnya tetap menjadi kiblat pengembangan pencak silat berkarakter Islami. “Mari tunjukkan kualitas terbaik kita. Tapak Suci bukan hanya soal sejarah, tapi juga daya juang kader - kadernya hari ini,” tambahnya.
Ketua PWM DIY, Muhammad Ikhwan Ahada, juga memberikan semangat dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki banyak jalan perjuangan: dari seni, ekonomi, pendidikan, hingga olahraga. Tapak Suci merupakan wajah penting dari gerakan tersebut yang mengusung nilai spiritual, intelektual, dan fisikal.
"Gerakan ini tidak pernah berhenti. Di mana ada tiga orang berkumpul, minimal harus terlintas ide tentang pengajian atau pendidikan. Itulah ruh Muhammadiyah," ucap Ikhwan. Ia menggambarkan Tapak Suci sebagai kawah Candradimuka yang menyiapkan kader dengan akhlak rahmatan lil alamin dan karakter juang yang tangguh.
Ikhwan juga berpesan tentang pentingnya kepercayaan diri dan latihan konsisten. “Untuk bertanding sekali, harus latihan seratus kali. Siapkan strategi, kondisi fisik, dan kepercayaan diri. Amati, pahami, dan terapkan. Bandingkan kelebihan dan kekurangan, lalu ambil yang terbaik,” tuturnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada PWM DIY yang telah memfasilitasi kegiatan, serta semua pihak yang telah mendukung termasuk tokoh-tokoh seperti Bapak Suliantoro dan Ustadz Ikhwan. “Semoga Allah memancarkan kemudahan dalam setiap langkah kita,” ungkap Ahmad Syauqi dalam penutupnya.
Para atlet yang akan berangkat pada Selasa mendatang, dilepas dengan doa dan restu dari seluruh keluarga besar Muhammadiyah. Harapan besar dipanjatkan agar para pendekar muda dapat menggali potensi, meningkatkan kualitas, dan membawa pulang prestasi membanggakan.
"Selamat jalan dan selamat bertanding. Jadilah juara, bukan hanya di arena silat, tapi juga dalam akhlak dan karakter,” pesan penutup Ikhwan, menegaskan bahwa Tapak Suci bukan sekadar kompetisi, melainkan juga gerakan dakwah dan kaderisasi yang siap menjangkau dunia. (Nurvi/Anggi)
