Kajian Green Ramadhan 2, MLH Ajak Masyarakat Terapkan Green Al-Maun

Publish

20 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
385
Doc. MLH PP Muhammadiyah

Doc. MLH PP Muhammadiyah

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bulan Ramadhan adalah momen ideal untuk memaksimalkan habluminallah dan habluminannas, menurut penyampaian Yeni Widyowati di sela kajian Green Ramadhan oleh Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Rabu (20/3) melalui Zoom Meeting. MLH PP Muhammadiyah kembali menyelenggarakan kajian series ke-2 bertemakan “Membangun Green Movement Muhammadiyah”. 

Kajian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat secara persuasif terkait pentingnya membangun pola hidup yang ramah lingkungan. Acara terbuka untuk umum dan mengundang seluruh warga Muhammadiyah se-Indonesia.

Materi pertama diisi oleh Yeni Widyowati selaku pakar hukum pidana lingkungan dan dipandu oleh Ikhwanudin yang merupakan anggota MLH PP Muhammadiyah. Pada materi pertama Yeni mengajak seluruh peserta untuk mengingat kembali terkait eratnya kaitan antara Islam dan lingkungan. Kaitan tersebut perlu disadari dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yang menyerukan umat Muslim untuk berperilaku ramah lingkungan. Menurut Yeni, bulan Ramadhan ini menjadi waktu yang tepat untuk memaksimalkan perilaku hidup ramah lingkungan. 

“Kita harus menerapkan kepribadian dan perilaku ramah lingkungan di bulan Ramadhan. Islam dan lingkungan erat kaitannya dengan beberapa ayat lingkungan seperti Al-A’raf ayat 56 dan Ar-Rum ayat 41. Bulan Ramadhan menjadi momen yang ideal untuk meningkatkan habluminallah dan habluminannas (Dalam konteks alam dan lingkungan),” ujar Yeni.

Dalam pemaparannya Yeni turut menyoroti terkait permasalahan lingkungan yang meningkat seperti peningkatan sampah, penggunaan air dan konsumsi listrik. Yeni menyatakan bahwa permasalahan sampah menjadi sangat penting karena proses penguraian sampah sehari-hari bekisar pada rentang waktu 50 hingga 600 tahun. Maka dari itu pentingnya upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah yang efektif. 

“Permasalahan sampah menjadi sangat penting sebab proses penguraian memakan waktu 50 hingga 600 tahun. Maka perlunya edukasi pengelolaan sampah dimulai dari cara memilih dan memilah barang yang dikonsumsi” Terang Yeni.

Materi kedua disampaikan oleh Hening Parlan selaku wakil ketua MLH PP Muhammadiyah. Pada pemaparan materi kedua Hening menyatakan bahwa permasalahan lingkungan hari ini sudah bergeser dari perubahan iklim menjadi krisis iklim. Makna krisis di sini merujuk pada pemanasan bumi yang semakin besar dan banyaknya kerusakan yang disebabkan oleh manusia.

Data terkini mengungkap Indonesia menduduki peringkat kelima dari tujuh negara penyumbang gas emisi terbesar. Menurut Hening, kerugian tersebut tidak hanya menyebabkan kerugian materil yang menyentuh 100 triliun, namun berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Oleh karenanya Hening mengajak agar Muhammadiyah dapat berkontribusi lebih masif dalam menjaga lingkungan. 

“Membangun gerakan hijau menjadi penting di era krisis iklim. Bencana hidrometerologi semakin besar dan berdampak terhadap kualitas hidup masyarakat seperti menurunnya pendapatan, hingga permasalahan sosial lainnya di masyarakat. Maka Muhammadiyah harus berkontribusi lebih,” ucap Hening.

Muhammadiyah telah membicarakan terkait antisipasi dampak krisis iklim pada Muktamar ke-47 tahun 2015 tentang pentingnya energi terbarukan. Namun menurut Hening, sebagai gerakan moderat Muhammadiyah perlu membawa semangat Al-Ma’un pada gerakan-gerakan lingkungan. Gerakan Green Al-Ma’un menjadi respon atas pengabaian manusia terhadap isu lingkungan. 

Menurut Hening, semangat tersebut dibangun atas 3 nilai dasar yaitu orang beriman yang berperilaku menjaga alam, pendekatan multidisiplin dalam mengatasi masalah lingkungan dan pendekatan secara berjamaah untuk mengatasi problem lingkungan. Ini dapat dimulai pola hidup yang hijau dimuali dari lingkaran kecil di keluarga, masyarakat dan Amal Usaha Muhammadiyah di berbagai sektor. 

“Spirit green Al-Ma’un hadir sebagai respon atas pengabaian manusia terhadap permasalahan lingkungan. Muhammadiyah memiliki ribuan Amal Usaha di berbagai sektor. Green Al-Ma’un dapat dimulai dari sana secara konsisten,” tutup Hening. (Dimas/Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah 24, salah satu Sekolah Dasar swasta yang berada di ....

Suara Muhammadiyah

31 October 2023

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 3209 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar tahun ....

Suara Muhammadiyah

5 September 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya m....

Suara Muhammadiyah

13 October 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan Eka Putra Zakran SH ....

Suara Muhammadiyah

6 March 2024

Berita

GOWA, Suara Muhammadiyah -Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar akan melatih pengetahuan dan ....

Suara Muhammadiyah

13 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah