Humanisme dalam Islam

Publish

20 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1839
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Humanisme dalam Islam

Oleh Dr. Masud HMN, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta

Agama Islam menganjurkan humanisme untuk umatnya agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bergaul maupun bersikap lainnya seperti ekonomi dan politik. Tujuannya adalah agar hidup bersama antar sesama berlangsung baik.

Etimologi humanisme berasal dari kata "human" yang berarti manusia, digabungkan dengan "isme" yang berarti paham. Paham tentang manusia yang peduli dan empati kepada sesama manusia.

Secara terminologi, humanisme berarti kemanusiaan yang empati dan peduli terhadap semua urusan. Fokus pemahaman terkait masalahnya, apakah masalah pergaulan, ekonomi, politik, atau apa yang menjadi topik permasalahan, tergantung dari perspektif apa.

Demikianlah definisi etimologi dalam arti bahasa atau definisi terminologi dalam kerangka pembahasan terkait masalah tertentu. Hingga humanisme itu kita pahami. Maksudnya, humanisme supaya jelas kepentingannya dengan pokok persoalan dari sudut pandang yang berbeda.

Ustadi Hamsah, seorang dosen ilmu perbandingan agama di Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Jakarta, membahas masalah humanisme dalam Islam. Dia menulis dalam Majalah Suara Muhammadiyah edisi 23 bulan Desember 2023. Menunjukkan perlunya perhatian para pemikir Islam terhadap humanisme ini.

Dengan mengutip Surat Al-An’am ayat 70 yang mengatakan dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya Kami muliakan anak dan cucu Adam dan Kami angkat mereka serta mengangkat mereka dan memberikan rezeki lebih baik dan Kami lebihkan dari makhluk lain dengan kebaikan sempurna.”

Penjelasan ayat ini menyebutkan bahwa manusia itu adalah makhluk mulia dibanding yang lain. Manusia adalah makhluk yang memberikan kebaikan kepada sesamanya. Demikian penjelasan dari Ustadi Hamsah.

Kita memahami kelebihan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena kebaikannya memberikan manfaat. Manusia yang lebih itu adalah manusia yang memberi banyak kebaikan dan manfaat. Itulah kemanusiaan, perilaku yang memberikan manfaat pada manusia umumnya.

Sebaliknya, dengan kemanusiaan itu, kita dilarang untuk berbuat fasad di muka bumi. Perbuatan judi dan menyebarkan narkoba adalah dilarang karena perbuatan demikian merusak kemanusiaan, merusak akhlak manusia.

Hal yang sama di bidang lain, politik misalnya. Kiprah di bidang politik harus juga baik. Dalam pelaksanaan pemilihan umum haruslah jujur dan rahasia.

Berpegang kepada pengarahan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, setidaknya ada maksud (1) berdemokrasi dengan jujur yang bertambah baik disertai pemilihan umum damai dan (2) menimbulkan politik untuk kesatuan bangsa, yang matang. Demikian sambutan dan pengarahan Haedar Nashir pada Milad yang lalu di Yogyakarta.

Hendaknya humanisme atau peduli kemanusiaan diejawantahkan oleh warga Muhammadiyah dengan giat dan benar. Ia menjadi penting untuk Muhammadiyah masa yang akan datang. Berkembang dan berkemajuan!


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Tentang Sukatani dan Kerinduan akan Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur Oleh: Nia nur Pratiwi,S.Pd....

Suara Muhammadiyah

27 February 2025

Wawasan

Masa Depan Pendidikan di Era Digital Oleh: Rizki P Dewantoro, Kader Muhammadiyah Kemajuan teknolog....

Suara Muhammadiyah

7 September 2024

Wawasan

Di Kala Pemangku Memangku Rakyatnya Oleh: Rumini Zulfikar (GusZul), Penasehat PRM Troketon, Pedan, ....

Suara Muhammadiyah

15 September 2025

Wawasan

Membangun Sekoci-Sekoci Perkaderan Muhammadiyah di DIY Oleh: Iwan KC Setiawan (Wakil Ketua PWM DIY....

Suara Muhammadiyah

18 September 2023

Wawasan

Jalan Berliku Kesejahteraan Guru Oleh: Rizki Putra Dewantoro, Kader Muhammadiyah Kesejahteraan gur....

Suara Muhammadiyah

28 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah