Gerakan Shadaqah Sampah PAUD ‘Aisyiyah Menarik Perhatian Peneliti Jepang

Publish

1 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
2434
Doc. PAUD ‘Aisyiyah Tamantirto

Doc. PAUD ‘Aisyiyah Tamantirto

BANTUL, Suara Muhammadiyah – PAUD ‘Aisyiyah Surya Melati Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul kedatangan tamu dari Peneliti Anthropologi Kyoto University Jepang Chubachi Natsuki, Jumat (1/3/2024). Chubachi Natsuki biasa dipanggil Natsu tertarik dengan program filantropi sekolah melalui Gerakan Shadaqah Sampah (GSS). 

Anak-anak usia dini di PAUD ini secara rutin setiap Jumat datang ke sekolah dengan membawa sampah anorganiknya untuk dishadaqahkan ke sekolah berupa kertas, botol plastik, kaleng dan alumunium. Hasil dari penjualan sampah ini kemudian dikelola oleh pihak sekolah untuk membantu wakaf tunai pembebasan tanah PAUD. 

“Jadi mereka telah belajar wakaf sejak usia dini?“ komentar Natsu. 

Natsu adalah mahasiswa doktoral di Kyoto University dan mengambil konsentrasi Anthropologi. Riset yang dia ambil adalah tentang Islam di Indonesia khususnya tentang program eco-masjid, wakaf dan shadaqah sampah. Sebelumnya Natsu juga mengunjungi Masjid Al Muharram Brajan sebagai pelopor pertama Gerakan shadaqah sampah berbasis eco-masjid di Indonesia dan dunia. 

Natsu sangat tertartik dengan konsep mengelola sampah berbasis rumah ibadah, sekolah dan pesantren sebagai salah satu sumber filantropi untuk santunan pendidikan, sosial, kesehatan dan bisa menjadi pembelajaran wakaf juga bagi anak-anak.

Natsu juga kagum dengan konsep Gedung dua lantai PAUD Aisyiyah Surya Melati Brajan yang 95% bangunannya terbuat dari kayu-kayu bekas dan bernuansa tradisional. Hal ini sekaligus mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan, budaya dengan memanfaatkan kayu-kayu bekas sehingga tidak menebang pohon baru. 

Sejak awal berdiri tahun 2010, PAUD Aisyiyah Surya Melati telah menerapkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk Alat Permainan Edukatif (APE). 

PAUD dengan konsep sekolah ramah lingkungan ini pada akhirnya di tahun 2020 memulai mengajarkan anak-anak bershadaqah dengan menggunakan sampah anorganik yang dibawa dari rumah masing-masing maupun sampah yang mereka hasilkan dari botol susu yang mereka bawa sebagai bekal.

Di sekolah ini juga telah dipasang dua keranjang shadaqah untuk botol plastik dan kertas guna membangun habit anak-anak untuk terbiasa memilah sampah dan bertanggung jawab dengan sampahnya sendiri. (ant/cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni mengatakan, etos kerja yang t....

Suara Muhammadiyah

3 September 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah identik dengan tauhid. Itulah kalimat penting dalam meng....

Suara Muhammadiyah

20 October 2024

Berita

BALIKPAPAN, Suara Muhammadiyah - Setelah sebulan lamanya kita berpuasa Ramadhan, sekarang tibalah sa....

Suara Muhammadiyah

13 April 2024

Berita

BANGKOK, Suara Muhammadiyah - Bertambah lagi peserta didik yang berhasil unjuk bakat dan kreativitas....

Suara Muhammadiyah

29 April 2024

Berita

LAMSEL, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung Selatan sel....

Suara Muhammadiyah

18 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah