Dr Roni Tabroni: Pers Kampus Harus Melek Isu Nasional dan Bersikap Kritis

Publish

30 April 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
68
Istimewa

Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pers kampus harus tampil sebagai kekuatan intelektual yang tidak hanya menyuarakan dinamika internal universitas. Namun, mampu membaca dan menyikapi isu-isu nasional secara kritis dan objektif.

Hal itu disampaikan oleh dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Roni Tabroni MSi saat memberikan sambutan dalam pelantikan pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bewara UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Selasa (29/04/2025).

Dalam sambutannya, Roni mengajak mahasiswa untuk meneladani semangat media legendaris ”Mahasiswa Indonesia” yang dahulu menjadi rujukan bacaan publik secara luas. Meski akhirnya diberangus pemerintah pada masa peristiwa Malari, tetapi semangat dan keberaniannya tetap layak diwarisi oleh pers mahasiswa masa kini.

”LPM Bewara UM Bandung mungkin masih kecil dan baru, tetapi justru semangat belajarnya harus lebih besar lagi. Jangan takut kalah dari pers kampus yang sudah lama berdiri. Justru kalian harus lebih semangat menyalakan api pembaruan,” ujar Roni menyemangati para pengurus yang baru dilantik.

Ia menekankan bahwa mahasiswa adalah kelompok sosial yang memiliki karakteristik berbeda dari masyarakat umum. Mahasiswa dikenal kritis dan peka terhadap dinamika sosial. Oleh karena itu, kata Roni, pers kampus harus menjadi media alternatif yang mampu menyampaikan perspektif mahasiswa secara segar, cerdas, dan relevan.

Lebih jauh, Roni mendorong agar pers kampus tidak sekadar menjadi dokumentator kegiatan kampus semata. Namun, pers kampus harus mulai berani bersuara untuk menyikapi persoalan bangsa. “Kritik yang kalian sampaikan lewat media itu penting, asalkan disampaikan dengan objektif, berimbang, dan tetap konstruktif,” tegasnya.

Menurut Roni, karya jurnalistik mahasiswa harus punya nilai kontribusi nyata bagi masyarakat luas. Pers mahasiswa perlu hadir sebagai media yang tidak memusuhi, tetapi mampu memberikan solusi, menyuarakan keadilan, dan memperjuangkan kemaslahatan.

Ia juga mengingatkan bahwa semangat perubahan dan perjuangan sudah lama hidup di Bandung. Kota ini menjadi simbol kemerdekaan dan pembebasan, terutama melalui Konferensi Asia Afrika. “Semangat itulah yang harus menjiwai gerakan pers kampus di sini,” tambahnya.

Roni pun mengajak mahasiswa untuk memahami tanggung jawab besar yang mereka emban. Sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, mahasiswa dituntut menghadirkan karya jurnalistik yang tidak hanya taat pada etika pers, tetapi juga bermanfaat dan kontributif.

“Kalau pers mahasiswa tidak memberikan manfaat bagi masyarakat, itu nonsense, tidak ada artinya. Sebaliknya, jika kalian bisa menyuarakan kebenaran dengan kritis dan kontributif, itulah semangat pers Muhammadiyah yang sejati,” pungkasnya penuh motivasi.***(FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SYDNEY, Suara Muhammadiyah — Tiga delegasi Pimpinan Pusat Aisyiyah mengunjungi warga Muhammadi....

Suara Muhammadiyah

12 August 2024

Berita

KUNINGAN, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 35 relawan kebencanaan Muhammadiyah dari wilayah Cirebo....

Suara Muhammadiyah

24 June 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) memberikan apresiasi kepada mah....

Suara Muhammadiyah

31 January 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah — Hari Kesehatan Dunia 2025 mengangkat tema "Healthy Beginn....

Suara Muhammadiyah

8 April 2025

Berita

TASIKMALAYA, Suara Muhammadiyah - Momen wisuda adalah momen yang sangat bermkana dan sangat dinantik....

Suara Muhammadiyah

3 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah