Cukur Gratis

Publish

7 June 2024
prm

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
344
Doc. Pribadi

Doc. Pribadi

Suasana pagi Jumat, pada penghujung bulan Dzulqa’dah tertanggal 7 Juni 2024, terlihat sebanyak enam warga mengikuti program Cukur Gratis yang diinisiasi oleh Takmir Masjid Jami’ Nurul Huda Desa Pengalusan. Betul, ada sesuatu yang baru di Masjid Jami’ Nurul Huda yang dipimpin oleh Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pengalusan, Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah itu.

Suara gelak tawa dan canda ria terdengar lebih ramai dari biasanya. Tidak hanya itu, dari postingan yang dibagikan oleh Sudarno, Bendahara Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) menunjukkan jajanan pasar juga hampir memenuhi meja. Sebelumnya setiap Jumat pagi memang beberapa orang terlihat kerja bakti membersihkan masjid dan halaman, mencabuti rumput hingga cek-cek sound system Masjid, mengingat siangnya akan digunakan untuk Shalat Jumat. 

Kali ini, terlihat ada beberapa banner yang dipasang di depan Masjid dan di pinggir jalan menuju Masjid bertuliskan “Ayo Ikut Jumat Berkah, Jumat Pagi Bersih dan Cukur Gratis”. Dengan perlengkapan dan tempat seadanya, namun antusias warga yang datang nampak menggembirakan. Apalagi bagi mereka yang memahami bahasa lokal setempat, video-video pendek yang dibuat dan disebarkan ke grup-grup WhatsApp dijamin mengocok perut serta menimbulkan kerinduan pada suasana kampung halaman. Sayangnya video itu terlalu singkat.

“Juguran esuk-esuk, terus gemuyu li gemuyune wong sehat,” satu di antara pesan yang entah sengaja atau tidak terekam dalam video. Kalimat singkat ini, sangat sederhana namun memiliki makna mendalam. Duduk bersama saat pagi hari, kemudian diiringi tawa menunjukkan tawa tersebut adalah tawa yang dimiliki oleh orang-orang sehat. Jika benar-benar mendengar saat kata-kata itu diucapkan, terbesit dalam hati kalau mereka inilah para pemilik kebahagiaan yang sempurna.

Dari falsafah tersebut mengindikasikan bahwa orang yang sehat, baik jasmani maupun ruhaninya ialah manakala seseorang memiliki lingkungan, sirkel pergaulan yang sejak pagi sudah beraktifitas. Apalagi aktifitas amal, lebih dari itu di dalamnya tidak ada ghibah, tidak ada membicarakan keburukan orang lain, tidak ada ujaran kebencian, murni lelucon demi lelucon khas Banyumasan. Tentu setelah kewajiban kepada keluarganya tercukupi.

Satu lagi, dalam banner itu ada tulisan juga yang lebih kecil ukurannya, “diajek mangkat, ora diajek nyusul”. Kurang lebih kalau diterjemahkan sebagai berikut: "kalau ada yang mengajak siap untuk berangkat. Kalaupun tidak ada yang mengajak, siap untuk menyusul." Kapan lagi bisa cukur gratis, minum kopi gratis, serta dapat sehat lahir dan batin. (DF)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Humaniora

Pagi Ceria di Klinik Aisyiyah "Rahmijah Kaduppa" Gowa Oleh: Haidir Fitra Siagian  Sebenarnya ....

Suara Muhammadiyah

3 August 2024

Humaniora

Anak Minang Rantau: Sebuah Pembelajaran Oleh: Saidun Derani Kehadiran Awak Samo Awak (ASA) merupak....

Suara Muhammadiyah

1 February 2024

Humaniora

Mengurus Amal Usaha Muhammadiyah Yes, Beramal dan Memajukan Persyarikatan juga Yes Oleh: Agus seti....

Suara Muhammadiyah

1 June 2024

Humaniora

Melihat Identitas Tengahan Muhammadiyah dari Kuburan Kiai Ahmad Dahlan  Oleh: Aan Ardianto, Ka....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Humaniora

Malaysia: Menyusuri Jejak Orang Kerinci Oleh: Mahli Zainuddin Tago Hulu Langat-Selangor Malaysia, ....

Suara Muhammadiyah

28 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah