PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah (PWM Kalteng) sukses menggelar Workshop Menulis Kreatif dan Bedah Buku bertema “Menulis Kreatif, Menulis Masa Depan yang Berkemajuan” pada Kamis-Sabtu (19–21/6) di Aula PWM Kalteng, Jalan RTA Milono, Palangka Raya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Musypimwil Muhammadiyah Kalteng di Kuala Pembuang, yang menegaskan pentingnya pelatihan seni dan sastra bagi guru kesenian dan kader LSBO. Workshop ini adalah wujud dakwah kultural Muhammadiyah yang menyentuh, humanis, dan membumi melalui jalur seni, sastra, dan literasi.
Acara ini dibuka oleh Wakil Ketua PWM Kalimantan Tengah bidang Seni, Budaya, dan Pengembangan Olahraga, H. Daryana, S.E., M.Pd., serta dihadiri oleh perwakilan Dinas Perpustakaan Provinsi Kalimantan Tengah, para kepala AUM se-Kota Palangka Raya, dan sejumlah seniman lokal.
Dalam sambutannya, Daryana berharap kegiatan literasi seperti ini tidak hanya sesekali, tapi menjadi program yang melekat pada LSBO. Ia berharap setiap kegiatan PWM harus menghadirkan peran LSBO agar seni, budaya, dan literasi menjadi warna yang kuat di Persyarikatan
Para peserta berasal dari guru-guru AUM, anggota 'Aisyiyah, serta kader Ortom se-Kalimantan Tengah. Mereka mengikuti pelatihan penulisan naskah drama, penulisan puisi dan fiksi mini, serta teknik menulis cerpen dan feature, dengan menghadirkan narasumber Mohammad Alimulhuda, Agung Catur Prabowo, dan Muhammad Saifulloh (Cak Ipul).
Tak hanya menghadirkan materi literasi, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan seni dari siswa-siswi AUM tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA se-Kota Palangka Raya. Beragam pertunjukan seperti tari tradisional, drama musikal, gerak, dan senam turut memperkaya suasana dengan sentuhan budaya, semangat, serta kreativitas generasi muda Muhammadiyah.
Ketua panitia, Muhammad Syaifulloh, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis para guru agar menjadi lebih kreatif dan inspiratif dalam dunia pendidikan.
"Kami bangga, meskipun ada peserta yang membawa anak, mereka tetap antusias. Ini menjadi bukti bahwa gairah literasi di kalangan Muhammadiyah masih menyala," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa salah satu hasil konkret dari kegiatan ini adalah naskah karya para peserta yang akan dibukukan. Dengan dukungan jaringan penerbitan yang dimiliki oleh LSBO, buku antologi tersebut diharapkan dapat segera diterbitkan sebagai bukti nyata bahwa literasi bukan sekadar dibicarakan, tetapi benar-benar diciptakan.
Pada sesi penutupan, Daryana kembali menekankan pentingnya menjadikan literasi sebagai gerakan strategis yang berkelanjutan. "Setiap kegiatan PWM sebaiknya melibatkan LSBO, agar seni, budaya, dan literasi menjadi kekuatan dakwah Muhammadiyah," tegasnya.
LSBO PWM Kalimantan Tengah juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, antara lain SMA, SMK, dan SMP Muhammadiyah Palangka Raya, RSI PKU Kalteng, FISIP UMPR, FAI UMPR, FKIP UMPR, Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah, serta komunitas seniman lokal.
Melalui workshop ini, LSBO PWM Kalimantan Tengah berupaya menumbuhkan budaya literasi berkemajuan, membentuk pendidik dan kader Muhammadiyah yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga produktif dalam karya sastra sebagai bagian dari dakwah yang membangun peradaban. (Bonni)
