Upaya Nasyiatul Aisyiyah Wujudkan Keluarga Peduli Iklim dan Lingkungan Berkelanjutan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
45
Bootcamp Duta Green Nasyiah

Bootcamp Duta Green Nasyiah

JAKARTA, Suara Muhammadiyah— Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) melalui Departemen Kesehatan dan Lingkungan resmi meluncurkan program Bootcamp Duta Green Nasyiah, sebuah inisiatif nasional yang mengangkat peran perempuan dan keluarga dalam menjawab tantangan krisis iklim dan kerusakan lingkungan.

Program ini merupakan bentuk konkret dari gerakan Green Nasyiah Berbasis Eco Family, sebuah konsep yang mengarusutamakan gaya hidup ramah lingkungan dimulai dari ruang domestik: keluarga.

Program ini hadir sebagai respon atas data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa 80 persen perempuan adalah kelompok paling terdampak dari perubahan iklim. Dalam konteks sosial, perempuan tidak hanya menjadi korban, tetapi juga memiliki potensi luar biasa sebagai agen perubahan.

Sebanyak 90 persen perempuan bekerja di sektor domestik dan menjalankan peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam, mulai dari penyediaan air bersih, pengelolaan sampah rumah tangga, hingga praktik agroforestri dan hortikultura.

Perempuan juga menjadi garda terdepan dalam menjaga pangan keluarga dan kesehatan lingkungan sekitar.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, menegaskan bahwa semangat perempuan dalam gerakan ini merupakan bagian dari etos spiritual dan sejarah panjang Islam. "Jika Nusaibah binti Ka'ab adalah perisai Rasulullah saw, maka Duta Green Nasyiah adalah Nusaibah masa kini—perisai bagi alam semesta dan lingkungan berkelanjutan," ujarnya dalam pembukaan kegiatan.

Bootcamp Duta Green Nasyiah dirancang untuk membekali para kader perempuan muda Muhammadiyah dari seluruh Indonesia dengan pemahaman dan keterampilan praktis tentang isu lingkungan, perubahan iklim, dan praktik eco-living dalam keluarga.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring selama lebih dari satu bulan, mulai dari 17 Mei hingga 21 Juni 2025, dengan rangkaian kegiatan yang mencakup webinar edukatif, diskusi panel, praktik komunitas, tantangan aksi lingkungan keluarga, hingga penilaian implementasi yang berkelanjutan.

Dalam sesi pembukaan, Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, yang hadir sebagai keynote speaker, memberikan apresiasi mendalam atas inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa kesadaran lingkungan adalah bagian integral dari ajaran Islam.

“Air, tanah, hutan dan segala bentuk kehidupan di dalamnya merupakan anugerah Allah SWT yang harus kita jaga dan kita perlakukan dengan penuh tanggung jawab. Umat muslim diajarkan untuk tidak berlebihan dalam penggunaan sumber daya alam, menghindari pemborosan, dan melakukan praktik-praktik yang dapat merusak lingkungan,” tuturnya.

Dukungan terhadap gerakan ini juga datang dari berbagai lembaga mitra, salah satunya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si., CFRM selaku Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, menyampaikan bahwa konsep Green Nasyiah sangat relevan dengan visi Green Zakat yang tengah dikembangkan BAZNAS.

"Saya sangat mengapresiasi PPNA yang menekankan pada Green Nasyiah berbasis Eco Family, karena semua itu bisa dimulai dari diri kita dan dari keluarga kita," ujarnya. 

Program ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga mengajak peserta untuk merancang Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan melaksanakan aksi nyata di keluarga masing-masing.

Para peserta akan mengikuti tantangan selama hampir satu bulan untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan seperti pengurangan sampah rumah tangga, pemanfaatan limbah organik, konservasi air, hingga edukasi anak-anak di rumah tentang pentingnya menjaga bumi.

Tantangan ini menjadi bagian penting dari proses pembelajaran dan pemberdayaan yang berdampak langsung ke komunitas masing-masing.
Melalui pendekatan eco-family, Nasyiatul Aisyiyah menempatkan keluarga sebagai titik berangkat perubahan.

Keluarga tidak hanya sebagai tempat reproduksi nilai, tetapi juga sebagai wahana strategis untuk menumbuhkan generasi yang sadar lingkungan dan berkomitmen menjaga bumi sebagai amanah.

Dalam konteks inilah, Green Nasyiah tidak sekadar kampanye hijau, melainkan gerakan kultural dan spiritual yang berakar kuat pada nilai-nilai Islam berkemajuan.

Di tengah berbagai krisis ekologi yang semakin mengancam kualitas hidup dan masa depan bumi, gerakan Green Nasyiah menjadi suara alternatif dari komunitas perempuan Muslim muda Indonesia untuk menghadirkan harapan baru.

Harapan bahwa setiap rumah bisa menjadi taman hijau, dan setiap perempuan bisa menjadi penjaga bumi. (lia/diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadi....

Suara Muhammadiyah

19 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Melalui kontribusi yang signifikan dalam dunia ilmu pengetahuan, Re....

Suara Muhammadiyah

11 April 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Ke....

Suara Muhammadiyah

25 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebagai “Sekolah Kader Muhammadiyah dan Pemimpin Bangsa&....

Suara Muhammadiyah

20 March 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) UMM berhasil mendapat akreditasi A yang d....

Suara Muhammadiyah

7 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah