MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Nomor 0589/C3/DT.05.00/2025 tanggal 17 Juli 2025 tentang Penerima Pendanaan Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Program Pengabdian kepada Masyarakat Batch II Tahun Anggaran 2025, dua dosen UNIMMA berhasil meraih pendanaan dengan skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).
Dua dosen tersebut adalah Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes dengan program berjudul "Penerapan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Plus dalam Upaya Mewujudkan Desa Bebas Stunting di Desa Banyuroto, Sawangan, Magelang". Serta Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep melalui program berjudul "Peningkatan Pangan Bergizi Berbasis Ubi Kayu dengan Memanfaatkan Pupuk Cair-Padat dari Popok Bayi Bekas bagi Kelompok Wanita Nonprofit Tegalrejo."
Sebelumnya, pada Batch I, 8 proposal pengabdian kepada masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dan 1 pengabdian kepada masyarakat pendanaan multitahun skema Pemberdayaan Wilayah (PW) dari dosen UNIMMA telah lebih dulu dinyatakan lolos. Dengan tambahan dua proposal ini, total ada 11 proposal pengabdian kepada masyarakat dari UNIMMA berhasil memperoleh pendanaan nasional di tahun anggaran 2025.
Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, S.E., M.Si, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian para dosen UNIMMA. Ia menekankan bahwa hibah pengabdian yang diperoleh kali ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Magelang dan sekitarnya. “UNIMMA mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari DPPM yang pendanaannya cukup signifikan. Proposal-proposal yang diajukan dosen kami sangat inline dengan permasalahan nyata di masyarakat dan diarahkan untuk mendukung pembangunan masyarakat ke depan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan semua lini. “UNIMMA siap berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, LSM, dan berbagai pihak lainnya dalam semangat kerja sama hexahelix. Sinergi ini menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat di era digitalisasi seperti saat ini,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes, salah satu penerima hibah mengatakan bahwa penyusunan proposal Abdimas sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Ia juga membagikan tips bagi para dosen lain yang akan mengikuti program serupa. “Memang masih banyak dosen yang menghindari program abdimas karena dianggap rumit dibanding penelitian. Padahal, kuncinya adalah membangun jejaring yang kuat dengan pemerintah daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Pembekalan Dosen
Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Workshop Buku Ajar Terintegrasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan pada Jumat (25/7) secara daring dan diikuti oleh dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UNIMMA.
Untuk memfasilitasi pengembangan buku ajar yang berkualitas dan terintegrasi, UNIMMA menghadirkan Dr. Laili Etika Rahmawati, M.Pd., Kepala Divisi Pengembangan Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sebagai narasumber. Laili memberikan materi terkait pengalaman, tips praktis, dan memaparkan strategi jitu dalam menyusun buku ajar yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan mahasiswa, tetapi juga secara efektif mengintegrasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen.
Ketua LPP UNIMMA, Arif Wiyat Purnanto, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan respons terhadap implementasi kurikulum baru berbasis Outcome-Based Education (OBE). “Penyusunan buku ajar yang relevan dan terintegrasi dengan hasil penelitian serta PKM menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung capaian pembelajaran lulusan (CPL). Harapannya, workshop ini akan membantu kita memahami bahwa buku ajar adalah bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan mampu mendukung ketercapaian CPL yang diharapkan oleh kurikulum OBE,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa pembelajaran saat ini dituntut untuk lebih kontekstual, sesuai dengan kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat. LPP UNIMMA berharap dapat mendorong para dosen untuk menghasilkan buku ajar yang tidak hanya mendukung proses pembelajaran, tetapi juga memperkuat rekam jejak penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh sivitas akademika UNIMMA. “Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya selesai pada saat workshop ini saja, tetapi ke depan, hasil workshop kali ini bisa menghasilkan karya-karya yang bisa mensupport baik dari sisi penelitian, pengabdian, ataupun dari sisi pembelajaran yang sedang kita laksanakan,” tuturnya.