UMJ Angkat Sumpah Dokter Angkatan ke-55, Optimis Hadapi Polemik Dokter Asing

Publish

8 August 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
219
Istimewa

Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter ke-55 di Aula K.H. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia UMJ, Kamis (08/08/2024).

Kegiatan yang diikuti oleh 102 lulusan Program Studi Profesi Dokter ini, dihadiri Ketua Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo. Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan rasio jumlah dokter dibandingkan jumlah penduduk di Indonesia berkisar 0,47 berbanding 1.000.

Jumlah ini tergolong rendah, karena organisasi kesehatan dunia (WHO) mensyaratkan setiap negara memiliki rasio sekurang-kurangnya 1 banding 1.000, seorang dokter dapat melayani 1.000 orang penduduk. Menurutnya untuk mencapai jumlah ideal, Indonesia masih kekurangan sekitar 124.000 dokter umum dan 29.000 orang dokter spesialis.

"Solusinya bukan hanya pada memberikan izin praktik kepada dokter asing untuk menutupi kekurangan rasio dokter di Indonesia, Melainkan pemerintah harus memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan kepada Fakultas Kedokteran negeri dan swasta," tutur Bambang.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, seharusnya pemerintah tidak menempatkan pajak terhadap alat kesehatan yang tidak masuk dalam kategori pajak barang mewah. Perlu ada perlakuan khusus sehingga bisa meringankan beban operasional kampus dan rumah sakit. Hal itu dapat meringankan biaya praktik kuliah sekaligus biaya rakyat jika ingin berobat.

Jumlah lulusan dokter setiap tahun di Indonesia pun masih tergolong rendah, oleh karenanya pemerintah membuat terobosan melalui Academic Health System (AHS), Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP-PU).

"AHS merupakan model kerja sama terintegrasi antara perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan, wahana pendidikan dan/atau pemerintah daerah dalam menyelenggarakan program pendidikan, penelitian, pelayanan kesehatan, dan pengabdian kepada masyarakat secara terpadu," jelas Bambang.

Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menjelaskan hasil riset Patients Beyond Borders tentang kegemaran warga Indonesia berobat di luar negeri. Total pengeluaran per tahun penduduk Indonesia untuk berobat ke luar negeri mencapai USD 11,5 miliar, 80 persennya dihabiskan di Malaysia.

Itu dikarenakan biaya terjangkau, pelayanan yang baik dan alat kesehatan yang lengkap. Menurutnya, justru Indonesia seharusnya menjadi pemain utama dalam wisata medis, menjadi tempat nyaman bagi warga dunia untuk berobat.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed. mengutarakan polemik kekurangan dokter dan kedatangan dokter asing di Indonesia harus disikapi dengan baik dan optimis.

"Kita buktikan bahwa kita mampu melakukan dan memenuhi kebutuhan kekurangan dokter itu. Terlebih, kualitas dokter kita tidak kalah dengan dokter asing," kata Mu'ti yang juga Ketua BPH UMJ.

Menurutnya persoalan pelayanan kesehatan bukan hanya memberikan resep dan menggunakan alat yang canggih, tetapi melibatkan hal lain seperti aspek spiritual, kultural, serta aspek yang bersifat personal. Dokter yang dapat menangani adalah dokter yang tumbuh dan besar di tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan.

Mu'ti juga mengapresiasi dokter lulusan FKK UMJ karena tidak hanya profesional, tetapi memiliki keunggulan dari sisi moral dan spiritual. 

"Kalian adalah insan yang memiliki profesi penting untuk menentukan masa depan bangsa, karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang masyarakatnya kuat, bukan yang sakit-sakitan. Hal ini selaras dengan komitmen Muhammadiyah pada Muktamar Makassar dan Solo, yaitu menciptakan masyarakat yang sehat (healthy society)," ucapnya.

Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod Al-Barbasy, M.Si. turut memberikan sambutan dan mengungkapkan bahwa DNA Muhammadiyah adalah DNA memberi yang tergambar dari sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

"Esensi dari DNA memberi adalah ikhlas dan Muhammadiyah sudah menjalankan misi ini dengan baik," tambahnya. Menurut Ma'mun, DNA memberi perlu ditebar dengan baik oleh dokter lulusan FKK UMJ. Salah satu caranya yaitu dengan kembali ke kampung halaman untuk membantu masyarakat sekitar.

Ia juga berpesan kepada lulusan untuk senantiasa tebarkan dakwah islam yang rahmatan lil alamin dengan pendekatan yang moderat. Terlebih dengan dakwahkan Muhammadiyah di daerah dan tempat dinas masing-masing.

 

Turut hadir dalam Angkat Sumpah Dokter Angkatan ke-55 FKK UMJ, di antaranya Dekan FKK UMJ Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.P.K., Ketua Senat FKK UMJ dr. Agus Sunarto, Sp.O, Kaprodi Profesi Dokter FKK UMJ dr. Zainy Hamzah, Sp.BS, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Tangerang Selatan dr. H. Fajar Siddiq, dan orang tua lulusan.

Lulusan terbaik dalam Angkat Sumpah Dokter tersebut adalah Hana Fathiazzahra Jaelani dengan IPK 3,95. Sejak berdiri hingga sekarang, FKK UMJ telah meluluskan dokter sebanyak 1.887 yang berkiprah di dalam negeri dan luar negeri.

Angkat sumpah merupakan prosesi yang wajib dilakukan untuk mendapatkan gelar profesi dokter. Sumpah diambil pada masa akhir pendidikan, kepaniteraan klinik, dan telah lulus ujian kompetensi UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter). UKMPPD adalah bagian penting untuk menguji etik dan kompetensi calon dokter.

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam sarasehan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Sela....

Suara Muhammadiyah

13 November 2024

Berita

BOJONEGORO, Suara Muhammadiyah - Giat edukasi promotif gencar dilakukan tim promosi kesehatan Rumah ....

Suara Muhammadiyah

8 May 2024

Berita

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Peringati ulang tahun yang ke 25 tahun pada tanggal 5 September 2023....

Suara Muhammadiyah

14 September 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Setelah sukses menyeenggarakan Baitul Arqam (BA) pertama di Melbour....

Suara Muhammadiyah

29 December 2023

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun akademik 2024/2025 Sekolah Tinggi Ilmu ....

Suara Muhammadiyah

7 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah