BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung dalam usianya yang ke-9 terus meningkatkan jalinan kerja sama dengan berbagai kampus luar negeri. Kali ini kerja sama dilakukan dengan Universiti Malaysia Perlis (UNIMAP).
Kedua lembaga pendidikan ini secara resmi menandatangani naskah kerja sama di kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Sabtu (13/09/2025). Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto menyampaikan apresiasi mendalam atas terjalinnya kemitraan ini. Menurut Rektor, kerja sama seperti ini sangat positif untuk kedua kampus.
Ia menegaskan bahwa kerja sama tersebut tidak sekadar upaya meningkatkan peringkat atau menambah catatan kiprah internasional. Namun, bagian dari pelaksanaan visi dan misi persyarikatan Muhammadiyah.
”Saya juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama yang insyaallah kita rintis. Bagi UM Bandung ini adalah kesempatan untuk menggarap tantangan-tantangan internasionalisasi," ucapnya.
Menurut Rektor, kolaborasi kedua perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat menemukan titik temu kepakaran masing-masing dalam menghadapi tantangan global.
”Mencari titik temu, tantangan kita ke depan, dan solusi yang dapat kita hadirkan tentu harus dilakukan dengan pendekatan multidisiplin hingga lintas negara. Insyaallah kerja sama bangsa-bangsa serumpun seperti Indonesia dan Malaysia dapat mencerahkan dunia,” jelas Herry.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi riset dan pengembangan akademik yang dapat menghadirkan solusi konkret atas berbagai isu regional ataupun global, sekaligus memperkuat kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat.
”Mudah-mudahan dapat dicari benang merah kepakaran dari UNIMAP dan UM Bandung. Bersama-sama kita bergandengan tangan menghadirkan solusi dan memperkuat pengembangan ilmu pengetahuan,” tandasnya.
Deputy Vice Chancellor Academic & International UNIMAP Mohd Shukry Abdul Majid mengatakan bahwa kerja sama ini dilakukan secara meluas, terutama dalam bidang akademik. Ia mengatakan, dosen di UM Bandung dapat berkuliah di UNIMAP. ”Dosen-dosen dapat melanjutkan perkuliah di tingkat S2 dan S3 di UNIMAP dengan pengurangan biaya secara berkelompok tentunya,” ungkap Shukry.
Tidak hanya itu, kedua kampus juga akan menjalankan program double degree bagi para mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan magister ataupun doktor. ”Artinya, kita bisa mendapatkan gelar ganda. Mahasiswa bisa mendaftar dan bisa kuliah di Bandung dan mungkin perlu kuliah di UNIMAP selama satu semester. Hingga ketika lulus nanti akan mendapatkan dua gelar dari UM Bandung dan gelar dari UNIMAP,” tegasnya.
Selain itu, kedua kampus ini juga nantinya akan menjalankan kolaborasi dalam program tingkat proyek komunitas. ”Semisal saja program USR yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan atau mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs antara Malaysia dan Indonesia,” tutupnya.*(FK)