YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Untuk menjawab dinamika perkembangan zaman dan revitalisasi microfinance Muhammadiyah pasca Muktamar ke – 48 tahun 2022 di Surakarta – Jawa Tengah. Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) mendirikan lembaga baru bernama BTM Business Consulting (BBC) yang berperan dalam mendorong akselerasi percepatan pengembagan jaringan BTM di berbagai daerah.
Hal ini seiring dengan semangat Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) yang dicetuskan pada tahun 2018 di Jakarta untuk mendirikan satu BTM satu PDM di jaringan Muhammadiyah. Demikian pernyataan Ketua Induk BTM; Drs. Achmad Suud, M.Si, ketika menjadi keynote speaker dalam peluncuran BTM Business Consulting, Kamis (19/10).
Diakui oleh Ketua Induk BTM, sebagai entitas dalam pengembangan pilar ketiga (bidang ekonomi) Muhammadiyah, keberadaan BTM juga sejalan dengan arah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam semangat gerakan dakwah Islam berkemajuan yang memegang teguh ekonomi konstitusi dan keberpihakannya terhadap ekonomi yang menetes ke bawah. Untuk itu hadirnya BTM Business Consulting atau BBC bukan sekedar dalam membantu dalam literasi dan sosialisasi dalam mendirikan BTM saja, tapi sebagai alat atau media dalam memberikan pendampingan, menghubungkan dan membangun jaringan kepada para pelaku usaha anggota BTM baik ultra mikro, mikro, menengah dan besar untuk meningkat dari sisi usaha dan kesejahteraan.
“Maka hadirnya BBC di tiap – tiap BTM kedepannya akan mendorong terbangunya inkubator – inkubator bisnis di tiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang bersinergi dan berkolaborasi dengan elemen – elemen pilar ketiga yang telah terbangun di Muhammadiyah,”ujarnya.
Sementara Koordinator BBC Agus Yuliawan, menambahkan, BBC adalah engine bagi literasi edukasi, pengembangan BTM dan sekaligus mitra bisnis bagi para pelaku usaha di Muhammadiyah dan masyarakat baik yang ultra mikro, mikro, menengah dan korporasi. Maka dari itu hadirnya BBC secara internal, siap untuk berkolaborasi dengan elemen – elemen di persyarikatan dalam pengembangan pilar ketiga Muhammadiyah.
“Begitu juga eksternal, kami siap bermitra dengan berbagai pihak baik pemerintah, BUMN dan NGO dalam negeri dan luar negeri dalam membangun kewirausahaan dan kemandirian ekonomi bangsa,”tandasnya.
Berbagai Dukungan
Lahirnya BBC bukan hanya meningkatkan peran dan kapasitas BTM sebagai ujung tombak dalam mengembangkan pilar ketiga Muhammadiyah saja. Tapi sekaligus menjadi mitra pembangunan terutama kepada pelaku usaha mulai dari ultra mikro, menengah dan korporasi yang memerlukan pendampingan dan perkuatan pembiayaan. Hal ini tidak lepas dari peran BBC yang belakangnya adalah BTM. Dimana selama ini berperan sebagai pusat keuangan Muhammadiyah yang membantu dalam intermediasi para anggotanya. Melihat strategisnya peran BBC Deputi Direktur Lembaga Keuangan Mikro Syariah – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS); Bagus Aryo, PhD sangat mengapresiasinya.
Sebagai salah satu narasumber di peluncuran BBC, ia berharap munculnya BBC kedepannya mampu membangun inkubasi – inkubasi bisnis di jaringan BTM dan disinergikan dengan elemen – elemen di Persyarikatan baik majelis, lembaga dan ortom sehingga BBC kedepan akan muncul ide, inovasi dalam pengembangan usaha serta pembangunan ekonomi syariah.
“Insyaallah kami dari KNEKS akan mendukung langkah BBC, apalagi dari kemarin kami juga telah memfasilitasi pertemuan Induk BTM dan PUM yaitu sebuah NGO Belanda yang bergerak dalam inkubasi bisnis,”ucapnya.
Sementara kepala Bidang Penguatan Kapasitas Aparatur Pembina UKM, Kementerian Koperasi dan UKM; Pristiyanto, SS. MM. MP, menuturkan, hadirnya BBC sejalan dengan program Kampus UKM yang dicanangkan oleh pemerintah selama 3 tahun ini yang telah berupaya untuk melaksanakan capacity building class, kompetensi dan vokasi melalui webinar, training, workshop, uji kompetensi, kurasi produk dan asistensi UKM untuk mendorong UKM go standar, go digital dan go ekspor.
Apalagi, pengembangan keuangan syariah dewasa ini membutuhkan dukungan pengembangan bisnis syariah yang dijalankan oleh UMKM agar kapasitas layanan lembaga keuangan syariah dapat diserap dan dijalankan sesuai prinsip syariah. Kampus UKM sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi syariah telah melaksanakan 5 angkatan pelatihan dan uji kompetensi penyelia halal pada tahun 2022 dan 2023 agar pengembangan produk halal dapat berkembang pesat sejalan diundangkannya UU Sistem Jaminan Halal.
“Maka hadirnya BBC ini merupakan langkah strategis untuk menumbuhkan bisnis syariah di kalangan UMKM tersebut,”ucap Pristianto.