BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah - Tim Trigona Black Honey dari Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin, mencatatkan prestasi luar biasa dengan berhasil menerima bantuan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kemenristek dan lolos sebagai peserta KMI Expo 2024 di Universitas Halu Oleo Kendari. Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan inovasi yang mereka kembangkan dalam budidaya lebah, yang menghasilkan madu hitam berkualitas tinggi.
Keberhasilan ini berawal dari melihat budidaya madu kelulut milik orang tua salah satu anggota tim di Desa Walur Kec. Gunung Timang, Kab. Barito Utara. Rian Saputra (ketua kelompok) mengajak teman-teman mahasiswa untuk mengembangkan budidaya ini menjadi bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Lingkungan budidaya lebah Trigona dapat berkembang membentuk koloni lebah dan sarang yang alami. Kandungan madu kelulut yang kaya manfaat dan memiliki cita rasa yang unik yaitu asam, manis, dan pahit. Budidaya ini kemudian di kembangkan menjadi usaha penjualan madu kelulut.
Trigona Black Honey merupakan usaha budidaya madu kelulut yang dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam. Diketuai oleh Rian Saputra dari Prodi Perbankan Syariah, ditambah dua anggota lainnya yaitu Ayu Andira mahasiswi Perbankan Syariah dan Virgiawan Dhiwa Hafidz Waryanto mahasiswa Prodi PIAUD. Adapun dosen pendamping/mentor tim yaitu Ikhwatun Hasanah, MSA.
Setelah penyusunan proposal serta seleksi yang ketat secara nasional, pada 27 April 2024 Tim Trigona Black Honey menerima bantuan P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) dari Kementrian Pendidikan, Riset dan Teknologi untuk program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha kepada mahasiswa peserta P2MW dengan judul: “TRIGONA BLACK HONEY: MADU KELULUT ORGANIK RASA ASAM, MANIS, DAN PAHIT DARI HUTAN KALIMANTAN RENDAH GLUKOSA BAGI PENDERITA DIABETES."
Setelah mendapatkan pendanaan P2MW tim Trigona menyiapkan sarang madu untuk budidaya lebah Kelulut. Karena jumlah madu yang dihasilkan masih terbatas, maka tim memutuskan membeli madu dari petani lokal. Hal ini dilakukan agar budidaya tahap awal ini tetap berjalan menjadi wirausaha mahasiswa dan dapat memperoleh keuntungan dari penjualan madu kelulut tersebut.
Saat ini, madu Trigona telah telah terjual 15 botol ukuran 120ml, dan 5 botol ukuran 250 ml. Madu ini mendapat estimoni konsumen yaitu Noor Chelwati (70 tahun). Ia mengatakan bahwa madu Trigona memiliki rasa yang unik. "Madu ini adalah madu asli dan rasanya unik, asam, manis, serta pahit dengan berjuta manfaat. Salah satunya untuk yang berwarna kuning rasanya asam dan dapat meningkatkan nafsu makan. Selain itu, madu Trigona ini sudah memiliki NIB, Izin PIRT, serta sertifikasi halal.
Pada 6 September, 2024 Tim Trigona Black Honey dan dua tim lainnya dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mendapat kesempatan mengikuti KMI EXPO XV (Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia) di UHO (Universitas Halu Oleo) Kendari pada Oktober 2024. Melalui program P2MW, Tim Trigona Black Honey mendapatkan dukungan finansial dan pelatihan intensif untuk mengembangkan usaha mereka secara lebih lanjut. Tak hanya itu, kesempatan untuk berpartisipasi di KMI Expo 2024 juga menjadi bukti bahwa usaha mereka diakui secara nasional.
Ketua Tim Trigona Black Honey mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. "Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan melalui P2MW. Ini adalah langkah besar bagi kami untuk terus mengembangkan usaha ini dan membawa nama UM Banjarmasin ke tingkat yang lebih tinggi," ujarnya. Dengan semangat inovasi dan dedikasi, Tim Trigona Black Honey siap untuk terus bersinar di kancah wirausaha nasional, membawa madu hitam berkualitas yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani berwirausaha. (Kiky)
