Tembus Wilayah Terisolir, Tim MDMC Mengaku Senang Bisa Bantu Warga yang Membutuhkan

Publish

15 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
90
MDMC

MDMC

LANGKAT, Suara Muhammadiyah - Upaya menembus wilayah terisolir pascabanjir bandang di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, bukan perkara mudah. Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) harus berjalan kaki sejauh satu kilometer demi memberikan layanan kesehatan bagi para penyintas.

Kondisi ini dialami tim kesehatan Muhammadiyah dari RS Muhammadiyah Lamongan, RSU Muhammadiyah Sumut, bersama relawan MDMC Kabupaten Langkat saat menuju Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sei Pan, Sabtu (13/12/2025). Sebanyak 16 relawan diterjunkan untuk kegiatan bakti sosial kesehatan di wilayah tersebut.

Sehari sebelumnya, jalur menuju lokasi disebut aman dilalui kendaraan roda empat. Namun kenyataan di lapangan berbeda. Longsor membuat akses berlumpur dan sulit dilewati. Dua ambulans yang membawa relawan tidak semuanya mampu melintas. Satu ambulans terpaksa berhenti, dan para penumpangnya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Medan berlumpur dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter membuat langkah para relawan kian berat. Selain licin, mereka juga harus membawa peralatan medis selama perjalanan.

Relawan MDMC Langkat, Risa Febrianti, mengaku kelelahan namun tetap menikmati pengalaman pertamanya turun langsung dalam respons bencana. “Capek sih iya, tapi menyenangkan kok, bisa jalan sama-sama dan bantu orang,” tuturnya.

Sementara itu, navigator MDMC Jawa Timur, Zainal Suwandi, langsung turun dari kendaraan untuk mengarahkan ambulans melewati jalur paling aman. Pengalaman panjangnya dalam respons bencana membuatnya sigap membaca kondisi medan. “Karena sudah sering melewati jalur seperti ini, maka saya langsung turun mengarahkan driver untuk melewati jalur yang aman,” ujarnya.

Setibanya di permukiman warga, Zainal tak hanya memastikan tim tiba dengan selamat. Ia juga mencari rumah yang memiliki ketersediaan air bersih agar relawan bisa membersihkan diri sebelum memberikan layanan kesehatan. “Pelayanan harus prima, walau capek dan kotor kita harus sebisa mungkin berpenampilan yang anggun, agar warga care dengan kita,” jelasnya.

Di tengah keterbatasan akses dan medan berat, langkah para relawan MDMC menjadi potret dedikasi kemanusiaan yang terus bergerak, meski harus ditempuh dengan berjalan kaki.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SUMEDANG, Suara Muhammadiyah – Program studi PAI Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses ....

Suara Muhammadiyah

18 November 2023

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Kwarda HW Sleman pada hari Sabtu (18/11/2023) menggelar lomba Giat Peng....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Dr Iu ....

Suara Muhammadiyah

8 April 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Ratusan peserta pawai goes meriahkan Milad Muhammadiyah ke 113 PCM Cil....

Suara Muhammadiyah

3 December 2025

Berita

PONOROGO, Suara Muhammadiyah - Pengajian Ahad Pagi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) dilaksan....

Suara Muhammadiyah

1 September 2024