YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pekan kedua Juli 2025, pengumuman pembukaan beasiswa kader Muhammadiyah resmi dibuka. Akun resmi Lazismu Pusat dan MPKSDI (Majelis Pemberdayaan Kader dan Sumber Daya Insani) diburu netizen. Admin Instagram Lazismu mengaku terjadi keterlibatan pengguna dalam interaksi yang tinggi di linimasa-nya.
Opsi pesan langsung yang dikirim netizen juga meningkat di akun kedua UPP Muhammadiyah tersebut. Konten beasiswa kader ini menarik perhatian warga Muhammadiyah. Pasalnya pengumuman itu yang sedang dinanti-nanti selama ini. Beberapa aktivis semringah, terpukau dengan benefit dan kuota yang disediakan.
Berpacu dengan waktu, para pendaftar dibatasi melayangkan pendaftarannya di akhir Juli. Giliran menunggu hasil seleksi berkas. Menurut informasi MPKSDI, hasil seleksi berkas diumumkan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan dirgahayu republik Indonesia. Sejauh ini, Lazismu dan MPKSDI menetapkan waktu pentasyarufannya pada Agustus ini.
Kantor PP Muhammadiyah di bilangan Cik Di Tiro, Yogyakarta, pada Senin, (25/8/2025) kedatangan Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, yang didampingi Direktur Utama Ibnu Tsani. Kehadirannya di Gondokusuman berkarib bersama Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan perihal agenda penyerahan Beasiswa Kader Muhammadiyah.
Pertautan Lazismu dan MPKSDI dalam rangka pentasyarufan beasiswa kader senilai Rp 4,5 miliar. Berdasarkan catatan hasil layak seleksi terdapat 475 penerima manfaat yang kategorinya terdiri dari kader Muhammadiyah di antaranya, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), Majelis dan lembaga, hingga golongan duafa.
Penerima manfaat Beasiswa Kader Muhammadiyah, memperoleh beasiswa sebesar Rp 14 juta rupiah bagi yang berkuliah di luar negeri, dan sebesar Rp 10 juta rupiah bagi mereka yang menempuh studi di dalam negeri. Secara simbolis beasiswa diberikan kepada penerima manfaat.
Ahmad Imam Mujadid Rais, Ketua Badan Pengurus Pusat Lazismu, mengutarakan bahwa program beasiswa kader ini sangat penting. Acaranya sudah dinanti warga Muhammadiyah, terutama para penerima manfaat.
Berdasarkan jangkauan sebarannya, para penerima manfaat beasiswa kader tahun ini cukup merata dari wilayah Sabang hingga Merauke. "Agenda pentasyarufan beasiswa kader hari ini merupakan implementasi pilar program pendidikan yang kali kedua dilakukan Lazismu dan MPKSDI. Kolaborasi ini manfaat dan dampaknya untuk kader terbaik Muhammadiyah dengan penerimaan manfaat secara keseluruhan sebanyak 800 orang dengan nilai Rp 7,5 miliar," paparnya.
Dengan bekal beasiswa kader, Mujadid Rais berharap, program pendidikan ini dapat membantu para kader Muhammadiyah dalam menyukseskan perjalanan belajarnya di bangku kuliah.
"Mohon studinya dapat dilanjutkan sepenuh hati, dan diingat-ingat bahwa beasiswa ini merupakan uang zakat dari para muzaki," jelasnya. Di samping itu, Ia juga berpesan kepada para kader, khususnya penerima beasiswa untuk mendukung Lazismu dalam menyosialisasikan segenap program-programnya.
Program ini akan bisa diakses masyarakat luas sehingga ekosistem filantropi di Lazismu dari menghimpun dan mendistribusikan program akan terus berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan Lazismu bisa menghimpun lebih banyak dan dapat menyalurkan nilai manfaat yang berdampak lebih banyak lagi," pungkasnya.
Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah mengatakan bahwa program ini mendapat respons yang cukup besar bagi para pimpinan Muhammadiyah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah pendaftaran beasiswa dari seluruh wilayah di Indonesia.
Mewakili MPKSDI, Bachtiar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat langsung proses dari awal sampai akhir. “Ini sangat membahagiakan ada dinamika dan kolaborasi, terus terang MPKSDI memohon untuk penerima manfaatnya agar lebih banyak di tahun ini,” paparnya.
Kami juga tidak melupakan kader-kader yang ada di PCIM yang membutuhkan dukungan studi baik di Asia dan Eropa yang besarannya disesuaikan sesuai kebutuhan. “Keberadaan MPKSDI akan terus memberikan dukungan komunikasi bagi penerima manfaat berupa pendampingan ke-Islaman dan Kemuhammadiyahan serta dukungan keterampilan sosial (soft skill),” terangnya.
Bersamaan dengan dukungan ini, kami tidak berhenti ditahap seleksi tapia da pengkaderan dan partisipasi kepempinan dan organisasi sehingga pembinaan yang dilakukan lebih variatif. Selain itu, MPKSDI berkomitmen akan terus memantau program beasiswa ini dengan pembinaan yang menjadi tugasnya dapat dilakukan secara lebih komprehensif.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Irwan Akib, mengapersiasi Lazismu dan MPKSDI yang menyelesaikan tugasnya dengan baik. “Selamat kepada penerima manfaat yang mendapatkan beasiswa ini, karena Lazismu telah memberikan yang terbaik”, ujarnya.
Sejak awal, sambung Irwan, dirinya mengikuti proses penerimaan beasiswa tersebut. Muhammadiyah melalui Lazismu dan MPKSDI berupaya menghadirkan beaisiswa untuk kader-kadernya. “Saya optimis Muhammadiyah tidak kekurangan kader, satu hal yang membuat eksis hadirnya para kader itu,” pungkasnya.
Ia menilai semangat untuk melanjutkan pendidikan dan melahirkan pemikiran-pemikiran yang progresif perlu disiapkan persyarikatan menghadapi tantangan masa depan. Irwan juga menekankan pentingnya penguatan ideologi bagi kematangan kader supaya perlu dijaga dan dirawat.
“Ini luar biasa mari terus menghadirkan program-program yang berdampak agar kader-kader Muhammadiyah yang mumpuni bisa memberikan kontribusi kepada umat dan bangsa,” bebernya. Ia juga berpesan untuk ke depannya ada pemetaan penerima beasiswa agar tidak terjadi penerima manfaat beasiswa yang menerima dobel.
Salah seorang penerima manfaat dari Nasyiatul Aisyiyah (NA), Annisa Nur Fitriana, mengaku sangat terbantu dengan beasiswa ini. Apalagi dirinya sebagai seorang ibu merasa bersyukur bisa meniti karir pendidikan sambil berorganisasi. “Mewakili yang lain, Ia mengucapkan terima kasih banyak atas beasiswa yang diberikan oleh Lazismu. Bukan sekadar dukungan finansial lagi ini bukti bahwa muhammadiyah hadir untuk berkhidmat kepada umat”, katanya.
Ia kemudian terharu, karena dari laporan MPKSDI, dari sekian penerima manfaat banyak kalangan perempuan yang mendapatkan kesempatan. Jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tanpa perempuan yang cerdas tidak akan lahir generasi yang cerdas. Akhirnya kami juga bisa menatap masa depan untuk terus meningkatkan kualitas sebagai perempuan.
Penerima beasiswa yang lain kemudian mengatakan bahwa keterbatasan yang kami hapadapi membutuhkan dukungan dari semua pihak. Kesempatan ini ajang untuk terus berkarya. Mudah-mudahan kami bisa kembali memberikan manfaat untuk muhammadiyah di bidang manapun kami berkarya dan berharap Muhammadiyah terus memperbanyak akses beasiswa Pendidikan bagi kader untuk studi lebih lanjut.