Mewujudkan Kolaborasi dan Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) sukses menggelar acara The Biggest Muhammadiyah Business Matching & Networking di Yogyakarta 2025 yang dihadiri ratusan pengusaha dari berbagai sektor industri.
Acara ini diselenggarakan di Kantor Cabang BSI Yogyakarta pada Sabtu, 22 Februari 2025, sebagai hasil kolaborasi antara tiga Koordinator Daerah (KORDA) SUMU DIY yaitu Korda SUMU Kota Yogyakarta, Korda SUMU Bantul, Korda SUMU Sleman serta berkolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan mempertemukan para pengusaha, memperluas jaringan bisnis, serta menciptakan peluang kolaborasi strategis bagi para pelaku usaha di Yogyakarta dan sekitarnya.
Acara ini juga mengundang tamu dari berbagai sektor, termasuk Ortom Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Komunitas Bisnis TDA, HIPMI, serta berbagai stakeholder dari pemerintahan DIY untuk turut serta dalam diskusi dan menjalin sinergi dengan para pelaku usaha.
Acara diawali dengan sesi pembukaan yang mencakup Pembacaan Ayat Suci Alqurán, menyanyikan Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah, serta Mars SUMU. Sambutan diberikan oleh Tetra Budiarto, Ketua Korda SUMU Sleman mewakili Korda lainya, diikuti dengan pembukaan resmi oleh Sekretaris Jenderal SUMU, Ghufron Mustaqim.
Materi pertama disampaikan oleh Ghufron Mustaqim, Sekjend SUMU, yang membahas visi besar SUMU sebagai rumah bagi 30.000 pengusaha pada tahun 2027, serta target membawa 30 anggota SUMU masuk dalam daftar 100 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2045. Beliau menekankan pentingnya ekosistem bisnis yang kuat berbasis kolaborasi dan sinergi antaranggota.
Dilanjutkan dengan pemaparan dari Eling Priswanto, Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi DIY, yang menjelaskan tren ekonomi DIY, tantangan sektor industri dan pertanian, serta strategi optimalisasi peluang ekonomi di era digital. Beliau juga menyoroti peran pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan pengusaha lokal. Beliau juga menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan para pengusaha SUMU guna mendorong kemajuan perekonomian DIY ke depan.
Selanjutnya, Edgar Hario Ranu Diro, Retail & Transaction Manager BSI Yogyakarta, memaparkan peran Bank Syariah Indonesia dalam memberikan solusi finansial berbasis syariah untuk mendukung perkembangan usaha para pengusaha Muhammadiyah. Beliau menjelaskan berbagai produk pembiayaan, layanan perbankan digital, dan strategi pendanaan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta acara.
Setelah sesi materi, peserta mengikuti Presentasi Bisnis & Business Matching, di mana para peserta dapat mengisi data profil usaha mereka, mempresentasikan bisnis, serta mencari mitra bisnis yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan sistem ini, para pengusaha dapat secara langsung melihat kebutuhan dan profil rekan bisnis potensial, sehingga peluang kerja sama dapat terbentuk secara optimal. Selain itu, berbagai tenant dari berbagai sektor juga hadir untuk menampilkan produk dan layanan unggulan mereka.
Acara secara resmi ditutup dengan harapan bahwa SUMU terus memperkuat perannya sebagai wadah bagi pengusaha untuk bertumbuh, berkembang, dan mencapai kesuksesan bersama.
Acara ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk BSI Area DIY, SUMU PRO, ZENDO, JAGALABA, Banua Mitra Lestari, dan Wesclic, yang berkomitmen untuk memajukan ekosistem bisnis berbasis kolaborasi. Dengan adanya kegiatan ini, para pengusaha Muhammadiyah semakin memiliki akses luas terhadap peluang bisnis, pendanaan syariah, dan jejaring bisnis yang solid.**
