Spiritual Well-Being Inovasi Dosen MPAI UAD Hadapi Quarter Life Crisis

Publish

11 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
414
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

THAILAND, Suara Muhammadiyah – Dosen Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan pelatihan dengan pendekatan Spiritual Well-Being di Fakultas Pendidikan Universitas Fatoni Thailand, Selasa-Kamis (4-6/2). Pelatihan ini merespons fenomena Quarter Life Crisis (QLC), yang ditandai dengan kebingungan, kecemasan, dan ketidakpastian dalam menentukan arah hidup, karier, serta identitas diri.

Dalam pelatihan ini, Wantini Dosen MPAI UAD yang menjadi pemateri, menjelaskan bahwa dalam menghadapi QLC kesejahteraan spiritual dapat menjadi fondasi yang kuat sebagai upaya pencegahan krisis.

“Ketika seseorang memiliki pemahaman QLC yang baik, ia akan lebih mudah menemukan makna dalam setiap pengalaman hidup, lebih tenang dalam menghadapi tantangan, serta memiliki arah dan tujuan yang jelas,” ungkapnya. 

Selain itu, Djamaluddin Perawironegoro menyatakan keterampilan mengelola diri atau Self-Management berdampak pada pencapaian kesejahteraan mahasiswa atau Student Well-being yang berkontribusi terhadap pencegahan QLC. 

Lebih lanjut, Abdul Hopid, menekankan bahwa Spiritual Well-Being berperan penting dalam membentuk pola pikir positif dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang. Materi yang disampaikan meliputi penguatan nilai-nilai keimanan, refleksi diri, serta teknik mindfulness berbasis spiritual yang dapat membantu mahasiswa menghadapi tekanan hidup dengan lebih baik. 

Selain sesi pemaparan materi, pelatihan ini juga dilengkapi dengan diskusi interaktif serta sesi refleksi diri, di mana mahasiswa diajak untuk mengeksplorasi perjalanan hidup mereka, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta menemukan solusi berdasarkan nilai-nilai spiritual. Banyak peserta yang merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini, karena memberikan wawasan baru dan strategi praktis dalam menghadapi tekanan hidup.

Salah satu peserta, memberikan tanggapan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi yang ia alami. “Saya sering merasa bingung dengan masa depan dan apa yang ingin saya capai. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya lebih memahami bahwa spiritualitas dapat menjadi sumber ketenangan dan panduan dalam membuat keputusan hidup,” ujarnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa Thailand dapat lebih siap menghadapi QLC dengan pendekatan yang lebih positif dan solutif. Dosen MPAI UAD juga berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan, tidak hanya untuk mahasiswa di Universitas Fatoni di Thailand, tetapi juga bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang lainnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi akademisi dalam mendukung Student Well-being secara holistik, menggabungkan aspek intelektual dan spiritual guna menciptakan generasi yang lebih tangguh, percaya diri, dan memiliki arah hidup yang jelas.  (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma'mun Murod, ....

Suara Muhammadiyah

16 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ratusan umat Islam dari berbagai kalangan memadati lapangan S....

Suara Muhammadiyah

7 June 2025

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Mars Sang Surya dan Pemuda Muhammadiyah bergema di Mall SCH pada h....

Suara Muhammadiyah

16 October 2023

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kembali menorehkan presta....

Suara Muhammadiyah

28 April 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah melangkah ke ranah mobilisasi sumber daya inovatif dengan....

Suara Muhammadiyah

10 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah