Spiritual Well-Being Inovasi Dosen MPAI UAD Hadapi Quarter Life Crisis

Publish

11 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
505
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

THAILAND, Suara Muhammadiyah – Dosen Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan pelatihan dengan pendekatan Spiritual Well-Being di Fakultas Pendidikan Universitas Fatoni Thailand, Selasa-Kamis (4-6/2). Pelatihan ini merespons fenomena Quarter Life Crisis (QLC), yang ditandai dengan kebingungan, kecemasan, dan ketidakpastian dalam menentukan arah hidup, karier, serta identitas diri.

Dalam pelatihan ini, Wantini Dosen MPAI UAD yang menjadi pemateri, menjelaskan bahwa dalam menghadapi QLC kesejahteraan spiritual dapat menjadi fondasi yang kuat sebagai upaya pencegahan krisis.

“Ketika seseorang memiliki pemahaman QLC yang baik, ia akan lebih mudah menemukan makna dalam setiap pengalaman hidup, lebih tenang dalam menghadapi tantangan, serta memiliki arah dan tujuan yang jelas,” ungkapnya. 

Selain itu, Djamaluddin Perawironegoro menyatakan keterampilan mengelola diri atau Self-Management berdampak pada pencapaian kesejahteraan mahasiswa atau Student Well-being yang berkontribusi terhadap pencegahan QLC. 

Lebih lanjut, Abdul Hopid, menekankan bahwa Spiritual Well-Being berperan penting dalam membentuk pola pikir positif dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang. Materi yang disampaikan meliputi penguatan nilai-nilai keimanan, refleksi diri, serta teknik mindfulness berbasis spiritual yang dapat membantu mahasiswa menghadapi tekanan hidup dengan lebih baik. 

Selain sesi pemaparan materi, pelatihan ini juga dilengkapi dengan diskusi interaktif serta sesi refleksi diri, di mana mahasiswa diajak untuk mengeksplorasi perjalanan hidup mereka, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta menemukan solusi berdasarkan nilai-nilai spiritual. Banyak peserta yang merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini, karena memberikan wawasan baru dan strategi praktis dalam menghadapi tekanan hidup.

Salah satu peserta, memberikan tanggapan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi yang ia alami. “Saya sering merasa bingung dengan masa depan dan apa yang ingin saya capai. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya lebih memahami bahwa spiritualitas dapat menjadi sumber ketenangan dan panduan dalam membuat keputusan hidup,” ujarnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa Thailand dapat lebih siap menghadapi QLC dengan pendekatan yang lebih positif dan solutif. Dosen MPAI UAD juga berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan, tidak hanya untuk mahasiswa di Universitas Fatoni di Thailand, tetapi juga bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang lainnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi akademisi dalam mendukung Student Well-being secara holistik, menggabungkan aspek intelektual dan spiritual guna menciptakan generasi yang lebih tangguh, percaya diri, dan memiliki arah hidup yang jelas.  (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Panitia Ramadhan Di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan (UA....

Suara Muhammadiyah

23 March 2025

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kolaborasi untuk merin....

Suara Muhammadiyah

24 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebagai seorang aktivis yang sering melakukan pendampingan kepada m....

Suara Muhammadiyah

5 December 2023

Berita

WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pimpinan daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri menerima kunjungan au....

Suara Muhammadiyah

16 July 2025

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi Murtono mengapresiasi pela....

Suara Muhammadiyah

21 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah