Semua Ada Kesempatannya

Publish

4 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1014
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Kita harus bersyukur sampai sekarang, masih bisa menjalani hidup di muka bumi dengan keadaan sehat. Hidup hanya sekali memberikan dorongan kepada manusia untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Kesempatan adalah waktu untuk melakukan sesuatu. Apapun paradigmanya, yang pasti semua orang diberikan kesempatan yang sama oleh Tuhan.

Yakni kesempatan bercita-cita sebagai apa saja baik itu menjadi seorang jurnalis, penulis, masinis, artis, notaris, dan lain sebagainya. Semua ada kesempatan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Tetapi problematikanya ketika ada kesempatan terkadang tidak pernah memanfaatkan, yang terjadi menyia-nyiakannya begitu saja. Yang tersisa kemudian ampasan penyesalan dan kerugian karena ketidaksungguhan dalam memanfaatkan kesempatan yang ada.

Perilaku ini masih sering terjadi. Padahal, kesempatan niscaya mahal harganya. Kesempatan tidak datang dua kali, hanya sekali. Waktu yang dipersembahkan Tuhan, hendaknya dimanfaatkan sedemikian rupa bukan malah diabaikan begitu saja. Apalah artinya berpenampilan menawan, tapi dungu memanfaatkan kesempatan dan waktu yang ada. Tidak ada kemauan untuk berkemajuan, justru malah memilih berkemunduran.

Padahal, secara eksplisit Al-Qur'an memerintahkan kita untuk hidup berkemajuan. "Siapa pun yang mau di antara kalian itu yang menjadi berkemajuan atau berkemunduran," ujar-Nya di Qs al-Mudatsir (74): 37. Hidup berkemajuan maknanya meninggalkan deretan aktivitas buruk dengan menampilkan aktivitas yang bisa membawa kebermanfaatan dan kesejahteraan. Kuncinya lewat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Kesempatan beribadah, belajar, dan bekerja sebagai bekal menyongsong kehidupan di masa depan.

Kita sadari banyak kesempatan yang terbuang sia-sia. Kita sembrono dengan waktu. Waktu sangat pendek, sementara yang panjang perjalanan menuju akhirat. Hidup ada batasannya, tatkala kereta kematian datang menjemput (Qs an-Nisa (4): 78), tidak ada seorang pun yang dapat menafikannya bahkan mengundurnya (Qs al-A'raf (7): 34). Penyesalan itu akan datang di akhir, sementara masih banyak kekurangan yang belum kita penuhi karena selama hidup di dunia tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan Tuhan dengan sebaik-baiknya.

Di situlah penyesalan tertinggi seorang manusia. Tapi sudah tidak berguna lagi. Banyak orang yang mengesampingkan kepentingan ini. Jika kita menggunakan standar hidup, maka orang cerdas akan bijak memanfaatkan kesempatan dan waktu untuk melakukan kegiatan positif. Nabi Akhir Zaman pernah berpetuah agar memanfaatkan kesempatan muda sebelum masa tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, waktu luang sebelum sibuk, dan hidup sebelum mati (HR Al-Hakim).

Semua ada kesempatannya, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Karena itu, mari kita manfaatkan kesempatan dan waktu yang tersisa ini untuk melakukan kegiatan bermanfaat bukan mudarat apalagi mafsadat. Jika kita gagal, gunakan kesempatan untuk memulainya lagi. Jika kita salah, gunakan kesempatan untuk memperbaiki diri. Jika sudah salah dan tidak mau memperbaiki, merasa sudah paling benar sendiri, itulah orang picik pikiran yang menghancurkan dirinya sendiri. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Titik Temu Alam Kebatinan Warga dan Khittah Politik Muhammadiyah Oleh: Agusliadi Massere Dinamika ....

Suara Muhammadiyah

19 November 2023

Wawasan

Tapak Tilas Penerjemahan Al-Qur`an dalam Bahasa Inggris (2) Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilm....

Suara Muhammadiyah

5 June 2024

Wawasan

7 Aspek Penting Dampak MBG Dalam Kehidupanmu Oleh: Ns Eko Deddy Novianto S.Kep.,M.A.P Dalam mewuju....

Suara Muhammadiyah

19 February 2025

Wawasan

Oleh: Liliek Pratiwi, S.Kep., Ners., M.KM Tantangan disrupsi digital bagi mahasiswa yaitu sulit fo....

Suara Muhammadiyah

14 July 2025

Wawasan

Libur Jumat atau Ahad? Menimbang Identitas dan Maslahat Pendidikan Muhammadiyah Oleh: Rusydi Umar, ....

Suara Muhammadiyah

29 August 2025