YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pengajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1445 H mengangkat tema Dakwah Kultural: Perluasan Basis Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah. Adapun basis komunitas dan akar rumput Muhammadiyah tersebut berada di Pimpinan Ranting dan Masjid.
Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pemberdayaan Masjid (LPCR PM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Jamaludin Ahmad mengungkapkan sebagai sebuah organisasi yang memiliki sistem birokrasi dan administrasi) pusatnya Muhammadiyah memang di Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Namun sebagai suatu gerakan Islam maka pusatnya Muhammadiyah yang sesungguhnya adalah di Cabang Ranting dan Masjid.
“Bila cabang ranting dan masjid Muhammadiyah mati maka Muhammadiyah sebagai gerakan sesungguhnya telah mati meskipun PP, PWM dan PDM masih hidup dan aktif,” ungkap Jamaludin Ahmad di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (16/3/2024).
Menurutnya Cabang, Ranting dan Masjid Muhammadiyah adalah “The Real Muhammadiyah”, Muhammadiyah yang sesungguhnya. Selain itu, Ranting Muhammmadiyah adalah ujung tombak persyarikatan Muhammmadiyah dalam dakwah dan berkontribusi untuk masyarakat luas.
Jamaludin mengungkapkan empat aspek ruhnya Ranting Muhammmadiyah adalah pengajian, Masjid, rapat rutin, serta beramal dengan ikhlas dan gembira. Aspek kegembiraan ini sangat penting dalam pengembangan akar rumput, terutama penggerak Muhammadiyah perlu bergembira dalam berdakwah.
“Warga Muhammmadiyah yang makmur dan memakmurkan menjadi bukti utama bagi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan melayani ummat,” sebutnya. Maka, CabangRantingyang unggul dan masjid yang makmur memakmurkan hampir dapat dipastikan menjadipusat-pusat relasi sosial bagi Muhammadiyah dan ummat.
Jamaludin Ahmad mengapresiasi Pimpinan Cabang dan Ranting yang terus berkiprah dan berkontribusi bagi masyarakat luas. Seperti PCM Babat Lamongan yang sudah memiliki 2 rumah sakit, PCM Gombong yang juga telah memiliki 3 rumah sakit, hingga PRM Gunungpring Magelang yang memiliki Amal Usaha unggul.
Ekosistem dan relasi sosial Muhammadiyah di Cabang dan ranting bisa sangat variatif, tidak sekedar terdiri dari unsur unsur pokok yang ada dalam Tri/Catur pusat pendidikan yaitu keluarga, masjid, sekolah, dan masyarakat.
Akan tetapi terdiri dari unsur yang lebih rinci sepert pemerintah, pimpinan persyarikatan, tokoh/mubaligh Muhammadiyah, masjid, pengajian, pimpinan ‘Aisyiyah, ortom, AUM baik pimpinan dan pegawainya, serta bentuknya bisa sekolah, Rumah Sakit, PTM/A, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Pesantren, siswa, orang tua siswa, masjid, ummat/warga masyarakat, serta anggota atau warga Muhammadiyah.
Unsur unsur yang ada dalam ekosistem Muhammadiyah bila dapat digerakkan dan disinergikan maka akan melahirkan Cabang dan ranting yang unggul dan berkemajuan serta menjadi pusat relasi sosial.
Dari pengalaman empat kali pelaksanaan Cabang Ranting Award telah ditemukan lebih dari 80 Cabang Ranting unggulan tingkat nasional. Dari Cabang Ranting yang unggul tersebut diperoleh fakta di lapangan bahwa keberhasilan mereka menjadi Cabang Ranting yang unggul disebabkan kemampuan para pengurusnya dlm menggerakkan dan mengelola seluruh unsur unsur yang ada dalam ekosistem muhammadiyah menjadi kekuatan strategis untuk bersama sama mewujudkan Cabang Ranting yang unggul dan hadir sebagai pusat relasi sosial.
Materi 6 Pengajian Ramadhan ini mengulas Ranting, Masjid, & Pesantren sebagai Pusat Pengembangan Relasi Sosial Muhammadiyah. Turut serta hadir Ketua PRM Gunungpring Magelang, Ketua DKM al Falah Sragen Kusnadi Ikhwani, dan Mudir Pesantren Imam Syuhada Sukoharjo. (Riz)