Ramadhan dan Normalisasi Polarisasi Politik

Publish

19 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
601
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Ramadhan dan Normalisasi Polarisasi Politik

Akhmad Khairudin, M.B.A., Majelis Ekonomi PCM Turi

Pemilu serentak 2024 sudah kita lalui dengan baik. Sebuah apresiasi bagi KPU yang dapat menjalankan programnya dengan baik meskipun masih menuai kritik yang beragam dari berbagai pihak.  Sebagaimana pemilu-pemilu sebelumnya, sudah semestinya polarisasi politik terjadi sejak menjelang pemilu bahkan pasca perolehan suara. Sebuah harapan semua bagi rakyat Indonesia pesta demokrasi ini dapat berjalan dengan damai tentunya. Penting bagi semua pihak untuk berupaya menciptakan kondisi yang kondusif, dengan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi politik untuk mendamaikan perbedaan.  

Polarisasi politik, jika tidak dikelola dengan baik dapat berakibat pada konflik sosial, menimbulkan perpecahan, dan krisis kepercayaan masyarakat terhadap institusi dan proses demokratis. Kondisi ini juga mempengaruhi koherensi sosial yang mengakibatkan masyarakat terbagi dalam "kubu-kubu" politik yang kaku, mengurangi ruang untuk dialog dan kompromi. Dalam konteks tersebut, penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pemilu untuk mempromosikan kampanye yang berbasis pada diskusi substantif dan menghindari retorika yang memecah belah.

Hubungan Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa riset menunjukkan bahwa stabilitas politik memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Negara dengan tingkat stabilitas politik yang tinggi cenderung mampu menarik investasi asing langsung dan menjamin kepastian hukum, yang juga memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan stabilitas politik sebagai landasan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui sektor-sektor strategis seperti pariwisata dan investasi. Sebagai contoh, Indonesia mengalami rebound ekonomi yang signifikan pada tahun 2022, dengan Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan kuat sebesar 5,2% karena pembukaan kembali pasca-COVID-19 dan kenaikan harga komoditas.

Ramadhan Sebagai Wkatu Kedamaian: Mengintegrasikan nilai-nilai Ramadhan dalam Interaksi Sosial dan Politik.

Bulan Ramadhan, yang dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia memberikan kesempatan untuk refleksi, kesabaran, empati, dan persaudaraan. Nilai-nilai ini tidak hanya penting dalam konteks keagamaan tetapi juga memiliki potensi besar untuk mempengaruhi interaksi sosial dan politik, khususnya dalam menanggapi polarisasi politik pasca-pemilu.

Kesabaran

Ramadhan mengajarkan kesabaran dan ketenangan, kualitas yang sangat dibutuhkan dalam periode politik yang penuh gejolak. Dengan menerapkan kesabaran, masyarakat dan para pemimpin politik dapat lebih cenderung untuk merespon perbedaan pendapat dengan pemikiran yang matang dan tidak tergesa-gesa.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Artinya: "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’." (QS Al-Baqarah (2): 45)

Ini menekankan pentingnya kesabaran dan shalat dalam menghadapi kesulitan.

Empati

Kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Dalam konteks politik, empati dapat memotivasi pemahaman yang lebih dalam tentang perspektif dan kebutuhan berbagai kelompok masyarakat, mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan merangkul keberagaman. Sebagaimana dalam QS Al Hujurat ayat 13 difirmankan:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Ayat ini menjelaskan tentang kebhinekaan dan mendorong untuk tetap berempati terhadap sesame agar toleransi dan kerukunan dalam perbedaan tersebut senantiasa terjalinl

Persaudaraan

Ramadhan dapat mepererat persaudaraan, mendorong umat muslim untuk melihat setiap orang sebagai bagian dari komunitas yang lebih luas. Nilai ini bisa menjadi landasan untuk membangun solidaritas sosial dan politik, mengatasi perpecahan, dan bekerja menuju tujuan bersama demi kesejahteraan bersama. Sesuai yang difirmankan Allah SWT dalam QS Al-Hujurat ayat 10:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Maka damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."

Ayat ini menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan perdamaian di antara orang-orang beriman, serta mengingatkan tentang keutamaan takwa kepada Allah sebagai kunci mendapatkan rahmat-Nya.

Integrasi nilai-nilai Ramadhan dalam interaksi sosial dan politik pasca-pemilu dapat menjadi perekat untuk rekonsiliasi dan pemulihan hubungan sosial. Ramadhan yang kita tunggu-tunggu kehadiranya semoga menawarkan kesempatan untuk memulai dialog baru, membangun jembatan antar kelompok yang terpecah, dan merajut kembali persatuan nasional. Dengan demikian, Ramadhan tidak hanya menjadi bulan yang suci dan penuh berkah, tetapi juga waktu yang strategis untuk memperkuat fondasi demokrasi dan harmoni sosial.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Hikmah Hijrah (Serial Kehidupan SAW)  Oleh : Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Univers....

Suara Muhammadiyah

27 September 2024

Wawasan

Anak Saleh (7) Oleh: Mohammad Fakhrudin Perlu ditegaskan kembali bahwa anak saleh bukan sesuatu y....

Suara Muhammadiyah

5 September 2024

Wawasan

Muhammadiyah Aset Bangsa Oleh: Saidun Derani Dalam perjalanan pulang dari Kota Serang menuju Ciput....

Suara Muhammadiyah

20 February 2024

Wawasan

'Aisyiyahku Semakin Cemerlang Oleh: Dr. Amalia Irfani, M.Si, Dosen IAIN Pontianak/LPPA PWA Kalbar&n....

Suara Muhammadiyah

26 May 2024

Wawasan

Oleh: Agus Setiyono Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki sejarah pa....

Suara Muhammadiyah

28 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah