Pola Pendidikan PUTM, Pertemuan Lautan Tradisi Klasik dan Pengetahuan Modern

Publish

23 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
50
Muhamad Rofiq Muzakkir, Lc., MA., PhD. Foto: Cris

Muhamad Rofiq Muzakkir, Lc., MA., PhD. Foto: Cris

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) berkelindan dengan konsep yang tengah digagas oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, yaitu Deep Learning (pembelajaran mendalam).

Demikian diungkapkan Muhamad Rofiq Muzakkir, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat Wisuda dan Pelepasan Thalabah PUTM, Sabtu (23/8) di Kampus 1 PUTM, Kaliurang, Ngipiksari, Pakem, Sleman, DIY.

“Sesungguhnya Deep Learning ada di sini. Belajar yang dalam dan belajar yang lama. Thalaba diajarkan untuk bermasyarakat, membina masyarakat di masjid-masjid sekitar, juga ada penggemblengan spiritual,” katanya.

Termasuk, cakupan kurikulumnya disebut Rofiq bersifat integratif. Jika dikerucutkan, para thalabah selama di PUTM, mempelajari ilmu syar’i yang mencakup ilmu maqashid. Yakni ilmu yang menjadi tujuan dalam beragama. “Ilmu yang dengannya kita memahami firman Allah, mempraktikkan firman Allah, mempraktikkan sunah-sunah Rasulullah,” ujarnya.

Selain itu, thalabah PUTM juga dibekali dengan ilmu yang lengkap. Yakni ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu fikih, dan masih banyak lagi. “Semuanya Insyaallah menjadi bekal yang cukup bagi thalabah untuk terjun pada tahapan selanjutnya. Baik tahapan pengabdian maupun tahapan yang lebih luas,” tuturnya.

Pada saat yang sama, kurikulum PUTM mengintegrasikan tradisi intelektual Islam dengan pengetahuan modern. Di sinilah Rofiq menempatkan posisi PUTM sebagai Majma' al-Bahrain. “Tempat bertemunya dua lautan, lautan tradisi intelektual klasik dan lautan pengetahuan modern,” sambungnya.

Kepada para wisudawan dan thalabah yang dilepas, agar jangan sampai stagnan dalam belajar. Dengan kekayaan ilmu yang diberikan dari PUTM, hendaknya menjadi modal berharga untuk melanjutkan perjalanan intelektual dan pengabdian dalam kehidupan nyata.

“Belajar harus tetap diluangkan. Bagilah waktu dengan baik, agar tetap ada waktu-waktu di mana kita meningkatkan kompetensi kita. Jangan lepas dari membaca buku. Jangan lepas dari belajar bahasa, terutama bahasa dunia, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Harus dikejar,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

GRESIK, Suara Muhammadiyah - Auditorium Universitas Muhammadiyah Gresik, Jawa Timur menjadi saksi da....

Suara Muhammadiyah

30 April 2024

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Ramadhan 1446 H kurang lebih tiga minggu atau pekan, Pimpinan Cab....

Suara Muhammadiyah

14 February 2025

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Tim dosen Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi....

Suara Muhammadiyah

20 October 2024

Berita

SAMARINDA, Suara Muhammadiyah - Pada 23-25 Agustus 2024 - Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pu....

Suara Muhammadiyah

24 August 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Berdasarkan Surat Keputusan Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah