YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Gedung induk Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Notoprajan, Yogyakarta, setelah rampung dirobohkan akan dibangun lagi.
Panitia pembangunan yang diketuai Handoyo Mustiko terus bergerak untuk mewujudkan lingkungan belajar yang lebih layak bagi generasi penerus.
Pada Selasa (5/8/2025) digelar rapat koordinasi ke-3 di Mushola Aisyiyah Notoprajan Yogyakarta guna mematangkan rencana teknis pembangunan serta menyusun strategi penyampaian informasi kepada masyarakat melalui proposal.
Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Notoprajan, Tri Subandiyah, menyampaikan kondisi gedung induk TK ABA Notoprajan yang kini mengalami banyak kerusakan. "Di beberapa tempat mulai bocor dan dinding yang mulai rapuh," kata Tri Subandiyah.
Selain itu, lanjut Tri Subandiyah, keterbatasan ruang belajar menjadi tantangan yang harus segera diatasi demi kenyamanan dan keamanan peserta didik serta tenaga pendidik.
“Dengan kondisi seperti itu kita tidak bisa tinggal diam. Gedung lama kurang layak digunakan sehingga harus segera dibangun kembali agar anak-anak kita dapat belajar dengan nyaman dan aman,” ungkapnya penuh semangat.
Rencana pembangunan ini tidak hanya sekadar mengganti bangunan lama, tetapi juga membangun gedung baru dua lantai yang lebih kokoh dan mampu menampung lebih banyak peserta didik.
Selain kesiapan teknis, panitia juga menekankan pentingnya transparansi informasi kepada masyarakat, khususnya kepada para donatur. Dalam panitia pembangunan ada mantan Rektor UMY Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP, IPM, ASEAN.Eng dan Staf Ahli Gubernur DIY Ir Rony Primanto Hari, MT (alumni).
Lusi selaku Sekretaris Pembangunan menyampaikan bahwa proposal telah tersusun dan perlu dicermati ulang. "Dan komunikasi dengan calon donatur kini dipermudah melalui penyampaian informasi via WhatsApp," kata Lusi.
Panitia pembangunan ingin memastikan bahwa setiap orang yang ingin berkontribusi mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap.
Rapat juga menghasilkan berbagai masukan berharga dari peserta. Salah satunya adalah perlunya memperluas jaringan donatur dengan melibatkan alumni, tokoh masyarakat, figur publik, pelaku usaha, serta para pendidik.
Komitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas menjadi perhatian utama. Laporan keuangan dan perkembangan pembangunan akan disampaikan secara berkala kepada masyarakat dan donatur agar setiap rupiah dan material yang disumbangkan benar-benar dipertanggungjawabkan dan memberikan manfaat.
Lebih dari sekadar membangun gedung, proyek ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul yang berakhlak dan berilmu. Semua pihak diharapkan dapat bersinergi, bahu-membahu, dan bergotong royong dalam mewujudkan impian ini.
Karena sejatinya, membangun sekolah bukan hanya tentang mendirikan bangunan fisik, tetapi juga membangun harapan dan masa depan bagi anak-anak kita. Bagi masyarakat yang ingin berkontribusi, sekecil apa pun bantuan yang diberikan akan sangat berarti.