PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya penguatan transformasi kepemimpinan dan pengkaderan, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau melalui Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PW Muhammadiyah Riau ini menggelar Pelatihan Instruktur Wilayah (PIW) se-Riau. Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari ini (19-22/6/2025) bertempat di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Riau.
PIW se-Riau ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua PW Muhammadiyah Dr H Baidarus MM MAg., serta dihadiri MPKSDI PP Muhammadiyah merangkap Instruktur Nasional Dr Norma Sari SH MHum, MPKSDI PW Muhammadiyah Riau, dan PD Muhammadiyah se-Riau.
Dalam laporannya, Ketua MPKSDI PW Muhammadiyah Riau menyampaikan bahwa pelatihan ini penting dilaksanakan karena sebuah kebutuhan yang mendesak bagi kelangsungan perkaderan Persyarikatan Muhammadiyah di Riau.
“Basis perkaderan itu ada di Cabang dan Ranting Muhammadiyah, sehingga kita betul-betul melaksanakan pelatihan ini dalam rangka memenuhi kebutuhan perkaderan di Riau ini,” ujar M, Saleh.
Lebih jauh, beliau juga menekankan pelatihan yang dilakukan selama empat hari ini agar seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik.
“Kegiatan ini diikuti sebanyak 42 orang, ini menandakan semangat kader-kader Muhammadiyah di daerah untuk memajukan perkaderan. Endingnya, dengan pelatihan ini akan terbentuk Korps Instruktur Muhammadiyah Wilayah serta seluruh peserta dapat mengembangkan dan melaksanakan pelatihan di tempatnya masing-masing,” pungkasnya.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr Baidarus dalam sambutannya, menyatakan bahwa pelatihan instruktur ini suatu keharusan yang mesti dilaksanakan karena sangat penting untuk transformasi kepemimpinan di Amal Usaha Muhammadiyah dan di Persyarikatan Muhammadiyah.
“Pelatihan Instruktur Wilayah ini sebuah keharusan sebagai transformasi kepemimpinan dan perkaderan, sebab masih ada beberapa pimpinan Persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang belum memahami tentang tupoksinya, sehingga terjadi beberapa benturan kepentingan di organisasi dan amal usaha,” kata Dr Baidarus yang juga Koordinator MPKSDI dan LPCR PW Muhammadiyah Riau ini.
Ia juga menegaskan, bahwa pelatihan perkaderan yang digelar kali ini berbasis cabang dan ranting untuk memberikan muatan keorgansiasi dan kepemimpinan yang berkesinambungan.
“Nantinya seluruh peserta akan diterjunkan untuk melaksanakan pelatihan keinstrukturan dan perkaderan seperti baitul Arqam di daerah, makanya pelatihan seperti ini harus berbasis cabang dan ranting sebab merekalah yang memahami kebutuhan kepemimpinan dan perkaderan. Dan kami sangat berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini,” tutup Dr Baidarus yang juga merupakan Wakil Rektor II Umri..
Dr Norma Sari, mewakili MPKSDI PP Muhammadiyah dalam sambutannya menyampaikan kader-kader Muhammadiyah Riau itu sudah kompeten untuk mengelola perkaderan.
“Sejak berdiskusi dengan para instruktur dan panitia, saya sudah yakin bahwa kader-kader Muhammadiyah Riau itu sudah sangat berkompeten dalam mengelola pelatihan ini. Sehingga kedepan, pelaksanaan perkaderan di daerah melalui para peserta ini harus ditumbuh kembangankan dalam kesinambungan perkaderan Muhammadiyah,” cakapnya.
Ia juga menambahkan, kader Muhammadiyah itu adalah kader semesta sebab kader Muhammadiyah itu tidak lagi mengurus hal yang kecil-kecil, dan salah satu tugas Muhammadiyah itu membangun literasi.
“Muhammadiyah itu tidak suka kekuasaan, tapi Muhammadiyah menyiapkan kader terbaik untuk jangankan memimpin Muhammadiyah tapi semesta. Kader Muhammadiyah tidak lagi sibuk mengurus yang kecil-kecil dan salah satu tugas pentingnya adalah membangun literasi di tengah masyarakat,’ pungkas Dr Norma yang juga Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan ini.
PIW Muhammadiyah Riau ini mengusung tema “Massifikasi Instruktur Wilayah Muhammadiyah Riau menjawab tantangan dakwah dan pengembangan kaderisasi di era digital”, diharapkan dapat memenuhi pentingnya transformasi kepemimpinan, pendidikan-pembinaan, dan organisasi. (Muhansir)