Peringkat UI GreenMetric Global UMY Naik, Tegaskan Strategi Keberlanjutan

Publish

28 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
52
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Di tengah semakin tingginya kesadaran institusi dunia dalam agenda keberlanjutan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menegaskan keberlanjutan sebagai strategi institusional. Dalam UI GreenMetric World University Rankings 2025, UMY menempati peringkat 133 dunia, membaik dari peringkat 136 pada tahun sebelumnya. Ini terjadi di saat jumlah universitas peserta melonjak signifikan yang semula 1.477 menjadi 1.745 institusi global.

Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., menegaskan bahwa capaian tersebut tidak dipahami sekadar sebagai pencapaian peringkat, melainkan sebagai refleksi dari strategi keberlanjutan institusional yang dijalankan secara konsisten dan terukur. Menurutnya, UI GreenMetric (UIGM) diposisikan sebagai instrumen evaluasi kebijakan, bukan tujuan akhir pengembangan universitas.

“Capaian ini menunjukkan bahwa UMY mampu menjaga dan meningkatkan daya saing keberlanjutan di level global, meskipun kompetisi antaruniversitas semakin ketat. Bagi kami, UIGM adalah alat ukur untuk memastikan arah kebijakan keberlanjutan berjalan pada jalur yang benar,” ujar Nurmandi saat diwawancarai pada Jum'at (26/12) di ruang kerjanya.

Diketahui, UIGM memiliki empat indikator pemeringkatan. Keempatnya terdiri dari Setting & Infrastructure, Energy & Climate Change, Waste, Water, Transportation, serta Education & Research.

Berdasarkan hasil pemeringkatan, kekuatan utama UMY tercermin pada indikator Education & Research dengan skor mencapai 95,14 persen dan menempatkan UMY di peringkat 61 dunia. Capaian tersebut menunjukkan kuatnya integrasi isu keberlanjutan dalam kurikulum, riset, dan publikasi ilmiah.

Selain itu, indikator Energy & Climate Change menjadi penyumbang skor terbesar terhadap total nilai UMY, disusul oleh aspek Transportation yang relatif stabil dan kompetitif dari tahun ke tahun.

Nurmandi menilai capaian tersebut mengindikasikan bahwa pendekatan keberlanjutan UMY tidak semata bertumpu pada pembangunan fisik kampus, tetapi lebih pada transformasi kebijakan, akademik, dan tata kelola universitas. Keberlanjutan, menurutnya, dibangun melalui penguatan ekosistem pengetahuan dan pengambilan keputusan berbasis data.

“Hasil pemeringkatan ini justru penting karena memberi gambaran jujur tentang tantangan yang masih harus diselesaikan, terutama pada pengelolaan air, limbah, dan pengembangan infrastruktur hijau. Area-area ini akan menjadi fokus penguatan pada fase berikutnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nurmandi menyampaikan bahwa capaian UIGM 2025 telah dianalisis secara internal dan dijadikan baseline dalam roadmap keberlanjutan UMY ke depan. Penyesuaian kebijakan dan alokasi sumber daya akan dilakukan secara selektif dan berbasis data, dengan mempertimbangkan prioritas strategis universitas secara menyeluruh.

“Pendekatan yang kami bangun bersifat partisipatif dan bottom-up. Keberlanjutan tidak kami tempatkan sebagai program instruktif, tetapi sebagai budaya yang hidup dalam keseharian civitas academica,” pungkas Nurmandi. (ID)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Selasa pagi, (9/9/2025), Aula Utama PWM DIY mulai dipenuhi pe....

Suara Muhammadiyah

10 September 2025

Berita

WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pimpinan daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri menerima kunjungan au....

Suara Muhammadiyah

16 July 2025

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof ....

Suara Muhammadiyah

21 April 2025

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah terus berinovasi dalam upaya yang diwariskan oleh KH Ahmad ....

Suara Muhammadiyah

23 December 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Sejumlah 203 murid kelas II, III, dan V SD Muhammadiyah Program Khus....

Suara Muhammadiyah

19 February 2025