SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Surabaya mengunjungi serta memasang nama Pahlawan Nasional KH Mas Mansyur di kompleks Masjid Ampel Surabaya, Rabu (25/10/2023).
Hadir dalam kunjungan tersebut Sekretaris PDM Surabaya Drs Catur Anang Hutoyo, Ketua Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) PDM Surabaya Drs Andi Hariyadi MPdI, Kepala SD Muhammadiyah 19 Surabaya Maliki SThI MPd, serta beberapa keturunan KH Mas Mansyur.
Kepada awak media Ketua MPID PDM Surabaya Drs Andi Hariyadi MPdI menyampaikan rasa syukur dalam upaya penggalian data sejarah tersebut sekaligus menguatkan ukhuwah bisa berjumpa dengan keturunan KH Mas Mansyur.
"Alhamdulillah upaya menggali data sejarah sekaligus menguatkan ukhuwah merupakan tugas kita semua, sehingga dengan belajar sejarah ada banyak manfaat yang didapatkan, terlebih lagi mampu membangun ukhuwah hingga dimasa depannya", tuturnya.
"Hal itu tidak lepas dari keteladanan dan pengorbanan para tokoh yang selalu menguatkan persatuan", imbuhnya.
Lanjut Andi Hariyadi, salah satu diantaranya perjuangan KH Mas Mansyur dan KH Hasan Gipo yang masih ada hubungan kekerabatan, dimana KH Mas Mansyur pada tahun 1937 - 1942 sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang sebelumnya pada 1 November 1921 dilantik KH. Ahmad Dahlan sebagai Ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya.
Masih dengan Andi Hariyadi, dan juga KH Hasan Gipo sebagai ketua Tanfidiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang pertama. Meski berbeda kiprah dakwahnya tetapi beliau berdua tetap menjaga ukhuwah untuk kemajuan bangsa, hingga keduanya dimakamkan dalam satu area dikawasan masjid Ampel Surabaya.
"Maka pada hari Rabu sore, bersama Sekretaris PDM Surabaya ustadz Catur Anang Hutoyo, Kepala SD Muhammadiyah 19 Surabaya bersama cucu dan kerabat KH Mas Mansyur dan KH Hasan Gipo menyaksikan pemasangan papan nama identitas perjuangan KH Mas Mansyur dari Muhamadiyah sebagai bentuk membangun ukhuwah, sehingga kita bisa bersyukur dan meneladani perjuangan beliau berdua untuk penguatan ukhuwah", ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris PDM Surabaya Drs Catur Anang Hutoyo menambahkan, pemasangan nama makam pahlawan nasional KH Mas Mansyur bertujuan untuk menghormati dan mengabadikan jasa serta kontribusi yang luar biasa dari individu tersebut dalam sejarah Indonesia.
"Hal ini sebagai pengakuan atas peran mereka dalam memajukan bangsa dan negara, serta sebagai inspirasi untuk generasi muda agar mengikuti jejak kebaikan dan kepahlawanan yang telah diberikan oleh pahlawan KH Mas Mansyur tersebut", tuturnya.
"Pemasangan nama pahlawan nasional juga membantu melestarikan sejarah dan mempromosikan patriotisme serta rasa cinta tanah air di kalangan masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah", pungkasnya. (Yuda)