PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Purworejo mengadakan Seminar Pendidikan Optimalisasi Pembelajaran Mendalam bagi sekolah Muhammadiyah Kabupaten Purworejo di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo. Disampaikan Wisnu Anggoro Ketua FGM Purworejo bahwasanya agenda ini merupakan program yang telah dicanangkan pada awal kepengurusan dan dilaksanakan pada awal semester kedua kepengurusannya setelah sebelumnya juga telah mengadakan senam dan jalan sehat di Alun-alun Kutoarjo.
“Seminar pendidikan ini merupakan agenda pada semester kedua program kerja FGM Kabupaten Purworejo yang kemarin pada semester pertama telah ditutup dengan kegiatan jalan sehat yang diadakan di Alun-Alun Kutoarjo. Sehingga seminar ini mengawali program semester kedua. Tentunya harapannya bagi kami seminar ini tidak hanya seremonial saja tidak hanya acara semata namun bermanfaat bagi guru Muhammadiyah Purworejo,”ungkap Wisnu Anggoro.
Lanjutnya, seminar yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan guru sekolah Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan pendidikan berbasis teknologi juga mendorong kolaborasi antar guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis artifisial intelejen. Diikuti oleh seluruh guru Sekolah Muhammadiyah sejumlah 22 sekolah dari tingkatan SD/MI, SMP, SMA, SMK Muhammadiyah se-kabupaten Purworejo dengan jumlah kurang lebih 400an.
Adapun pengisi materi yakni dari Prof. Dr. Suyitno, M.Pd. merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo yang diminta membedah pada sesi pertama dengan tema Membangun Kompetensi Guru Muhammadiyah menuju Transformasi Pembelajaran Digital. Sedangkan pemateri sesi kedua yakni Dr. Sugiman, B.Sc., M.Si. Dosen Unnes sebagai Ketua BAN PDM Jawa Tengah yang membedah tentang Optimalisasi Model Deep Learning sebagai Inovasi Pembelajaran Unggul di Sekolah Muhammadiyah.
Pembelajaran Guru Muhammadiyah menuju era digital
Drs. H. Pujiono Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purworejo menyampaikan bahwa agenda ini penting dalam rangka menjaga profesional sebagai guru Muhammadiyah. Nasib anak bangsa ditentukan oleh guru-guru sekalian pada saat ini. Menambah khasanah wawasan kita. Berkaitan dengan 5 hari kerja Muhammadiyah sebagai misi Muhammadiyah mengubah anak pada karakter, membranding 4 kecerdasan dalam sekali nafas yakni kecerdasan spiritual, kecerdasan emosionl, kecerdasan intelektual dan kecerdasan sosial.
“Saya menyambut baik dan mengapresiasi terhadap penyelenggaraan seminar yang dilaksanakan oleh FGM dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal PDM Purworejo dalam rangka memberikan layanan pendidikan terbaik maka perlu ada seminar deep learning seperti yang digagas oleh menteri dikdasmen RI. Seminar yang menghadirkan pembicara kompeten dalam bidangnya ini akan menjadi mencerahkan bagi para guru di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah mulai dari SD/MI, SMP, SMA/SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo” ungkap Pujiono.
Tentu ini menjadi bagian terpenting dalam proses pengkaderan konteks untuk keberlanjutan guru dalam mendalami pendekatan Deep Learning yang digagas oleh Mendikdasmen. Kita yakin bahwa seminar ini akan memberikan pembelajaran yang berharga untuk anak didik kita di masa yang akan datang.
“Dan harapan kita dengan seminar ini kita para guru di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah mempunyai wawasan yang luas kemudian serta bisa mengantarkan anak didiknya dengan pendekatan Deep Learning ini untuk pendidikan yang menggembirakan menyenangkan sekaligus membawa pengalaman yang berharga bagi anak didik 5 10 tahun yang akan datang” pungkas Puiono.
Turut hadir dalam rangkaian agenda Plt Kepala Dinas Pendidikan, PDM Purworejo, PDA Purworejo, Majelis Dikdasmen PNF PDM Purworejo dan tamu undangan lainnya.
Yudhie Agung Prihatno, S.STP, MM. Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo menjelaskan akan cepat perubahan teknologi seiring perkembangan zaman yang semakin banyak, kecerdasan Artifisial (AI), Koding dan lainnya. Beliau menyampaikan bahwasanay diperlukan proses updated setiap waktu termasuknya berkaitan pendidikan kita juga sama menghadapi pewujudan generasi emas Indonesia pada 2045.
“Beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah seminar dan lainnya berkaitan pendekatan deep learning ini sejalan dengan program pemerintah daerah Kabupaten Purworejo yang mempunyai program Purworejo Berseri, Berdaya saing, dimana salah satu penyelenggaraan pelatihan workshop dan lainnya guna membedah kurikulum serta pendekatan yang baru dijalankan. Harapannya dapat memberikan pencerahan bagi kita semua hingga pada implementasinya. Semoga dari keluarga Muhammadiyah mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kualitas pendidikan di Kabupaten Purworejo” ungkap Yudhie.
Berkaitan dengan isu 5 hari kerja, pemerintah daerah sedang menyusun tim dan akan melakukan kajian mendalam baik buruknya secara lengkap dan dapat diputuskan dengan baik.
Sesi pertama Prof. Dr. Suyitno, M.Pd. Dosen UMPWR Pembelajaran Mendalam : berkesadaran, bermakna dan menyenangkan. Menjelaskan 3 dimensi : 8 profil lulusan, prinsipnya (berkesadaran, bermakna, menyenangkan), Taksonomi Bloom tentang C1, C2, C3, C4, C5., Artifisial Intelejen dan lainnya.
Beliau menekankan pula tentang pentingnya Apersepsi untuk memunculkan kesadaran murid belajar. Pelaksanaan pembelajaran, modul, Pemanfaatan Digital membangun kompetensi dengan TPACK (Teknologi, Pedagogi, Content Knowledge).
“Berkaitan dengan teknologi yang dimanfaatkan dalam pembelajaran itu seperti pisau. Dimana mempunyai 2 sisi baik ataupun buruk. Bisa membantu memotong sayuran di dapur bermanfaat njih tetapi bisa juga untuk melukai orang tentu ini merugikan. Sehingga bagaimana kita menggunakan teknologi dengan bijak. Pada materi koding AI, ada 5 modul yang salah satu etika penggunaan AI. Yang memfilter guru materi yang akan dihasilkan melalui teknologi sebelum ditampilkan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini juga perlu disampaikan kepada murid. Dalam Pictory AI, ketika prompt yang dibuat positif video yang dihasilkan juga akan positif menyesuaikan. Hanya memang ada yang menggunakan secara tidak bijak semisal Deep Fake berupa foto atau video seperti berbicara sendiri. Penggunaannya maka harus ada filter dari bapak ibu guru semuanya” jelas Suyitno.
Dr. Sugiman, B.Sc., M Ketua BAN PDM Jawa Tengah mengisi sesi kedua membedah berkaitan dengan kurikulum Pendidikan Muhammadiyah. Dimana Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah yakni kurikulum yang mengintegrasikan kurikulum ISMUBA dengan kurikulum pemerintah. Secara holistik : olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga, Integratif serta Berbasis Aktivitas.
“Ciri-ciri Guru Muhammadiyah : terbuka terhadap perubahan, menggunakan teknologi secara efektif, membangun keterampilan abad 21 -- 4C, berorientasi pada hasil yang berkelanjutan, kolaboratif, mengedepankan pendidikan karakter Islami, mengembangkan keterampilan sosial dan emosional dan peduli terhadap kebutuhan siswa” jelas Sugiman dalam presentasinya.
Lanjutnya, beliau memaparkan tentang latar belakang perubahan kurikulum pendidikan yakni Perubahan masa depan sulit diprediksi, bonus demografi 2035 dan visi Indonesia Emas 2045, permasalahan mutu pendidikan: literasi, numerasi, HOTS dan lainnya. Beliau juga menjelaskan teknis pelaksanaan pembelajaran yang dengan berbagai macam administrasi yang mendukung serta memotivasi guru yang masih bertahan di auditorium.
“Peserta didik sebagai pusat proses pembelajaran, ini dalam pembelajaran Mendalam. Bukan sekedar transfer ilmu, tetapi mampu memuliakan peserta didik. Melalui pendekatan mendalam inilah yang akan menjawab kebutuhan akan pembelajaran yang dibutuhkan ke depannya. Maka, mari bapak ibu guru terus semangat dan bergerak berinovasi guna mempersiapkan generasi emas untuk masa depan bangsa,” pungkas Sugiman.