LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Ratusan jamaah memadati Masjid Al-Jihad Ranting Banjarrejo, Karangbinangun, Lamongan, dalam acara Pengajian Bengawan Jero pada Ahad, 28 September 2025. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Aisyiyah se-Bengawan Jero, meliputi PCM Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah, dan Turi. Mengusung tema “Amar Bil Ma’ruf Nahi Anil Munkar: Bersama Membangun Negeri yang Maju & Beradab”, pengajian menghadirkan Prof. Dr. Kasman, M.Fil.I, Guru bersar Ilmu Hadist dari UIN Jember yang juga tokoh Muhammadiyah di Jember.
Dalam tausiyahnya, Prof. Kasman mengingatkan bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah spirit utama yang harus hidup dalam diri setiap Muslim. “Negeri ini hanya bisa maju bila nilai kebaikan ditegakkan bersama. Kemajuan material harus dibarengi dengan kekuatan akhlak dan peradaban. Itulah cara kita membangun Indonesia yang berkemajuan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara dakwah, pendidikan, dan kesehatan sebagai wujud nyata Islam berkemajuan. “Muhammadiyah selalu memberi teladan bahwa amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya ceramah, tetapi juga kerja nyata untuk umat,” imbuhnya.
Pengajian kali ini dirangkaikan dengan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang digelar bekerja sama dengan Karyawan RS Muhammadiyah Lamongan yang terhimpun dalam Forkom (Forum Komunikasi Karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah) Karangbinangun dan sekitar nya serta Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Lamongan. Ratusan warga sekitar memanfaatkan layanan kesehatan tersebut, mulai dari pemeriksaan umum, cek tekanan darah, hingga konsultasi obat-obatan.
Menurut salah satu warga peserta pengobatan gratis, kegiatan ini sangat membantu. “Kami senang sekali, bisa ikut pengajian sekaligus mendapat layanan kesehatan tanpa biaya. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut,” ujar Ulfah, jamaah asal Aisyiyah Ranting Blawi.
Ketua Panitia Pengajian Bengawan Jero, Asrukan Alwi,S.Ag menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus dakwah bil-hal Muhammadiyah. “Pengajian ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi menjadi wadah konsolidasi gerakan dakwah dan pelayanan nyata bagi masyarakat, menjadi motor dakwah di Cabang merupakan tantangan tersendiri, karena dakwah di cabang langsung turun di masyarakat dan Cabang Muhammadiyah merupakan ujung tombak dan kadang kala menjadi ujung tombok,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan PCM Karangbinangun, Alviyan Rahman wakil ketua membidangi MPKSDI dan MPKU, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas cabang dalam kegiatan dakwah.
“Sinergi lima PCM ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah hadir untuk umat secara kolektif. Harapannya, jamaah semakin solid, dan masyarakat luas merasakan manfaat kehadiran Muhammadiyah, kami berkolaborasi kegiatan ini dengan menggandeng Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Lamongan dan karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah, memberi pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi para jamaah, hal ini bentuk aksi nyata dan kepedulian Muhammadiyah dan mengajak aktif para kadernya yang ada di bidang kesehatan khususnya yang berprofesi tenaga medis dan apoteker, karena banyak kader-kader potensial kita yang harus di libatkan secara aktif untuk mendukung kemajuan dakwah persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Pengajian Bengawan Jero tidak hanya menjadi sarana pencerahan, tetapi juga ajang silaturahmi antarwarga Muhammadiyah dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini telah menjadi tradisi penting di kawasan Bengawan Jero, yang terus berkembang sebagai wadah dakwah, sosial, dan pemberdayaan umat.
Dengan spirit Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Muhammadiyah di Bengawan Jero meneguhkan komitmennya membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa yang beradab. (nofaldi/diko)