Orientasi Iman Kepada Allah SWT

Publish

15 January 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1632
Iman

Iman

Oleh: Putri Sabrina Uswatun Hasanah dan Anggun Monica (*

Sering kali kita mendengar kata iman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam islam, umat muslim meyakini enam rukun iman yang salah satunya pertama diimani adalah iman kepada allah. Lantas apa sih yang disebut dengan iman dalam islam itu?

Iman adalah akidah Islamiyah, yakni sistem keyakinan atau kepercayaan dalam Islam. Akidah (‘aqoda - ya’qidu - ‘aqqdan/aqad) artinya ikatan, yakni ikatan hati atau jiwa alias keyakinan atau kepercayaan. Kata Iman berasal dari bahasa arab yaitu “امن“ (amana - yu’minu - imanan) yang artinya aman, damai, tentram. Secara harfiyah (etimologi) berarti percaya, Secara terminologi, berarti membenarkan dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. hal ini tercantum juga dalam alquran, 

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

 

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [QS. An-Nisa : 136]

Berbicara terkait iman kepada allah maka akan terhubung dengan tauhid. Tauhid artinya mengesakan Allah dalam ibadah dan menafikan semua sesembahan selain Allah Ta’ala. Iman memiliki makna lebih luas daripada tauhid. Iman di dalamnya mencakup makna tauhid. Iman bentuknya mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya. Tauhid sebagaimana biasanya merupakan konsep untuk menetapkan wujud Allah SWT hanyalah satu dan tunggal (Esa). 

Ibnu Taimiyah melakukan pembaharuan akidah dengan berusaha membagi Tauhid menjadi tiga konsep. Pertama adalah Tauhid Rububiyah (perbuatan), Allah Maha kuasa dan yang mengatur atas alam beserta isinya. Contohnya seperti menciptakan makhluk, menghidupkan makhluk, mematikan makhluk, memberi serta membagi rizki kepada seluruh makhluk, mengubah takdir, atau mendatangkan manfaat dan pertolongan kepada makhluk bahkan menolak dan mendatangkan segala mudharat atau kerusakan. Kedua adalah Tauhid Uluhiyyah (Ibadah), Seperti sholat, puasa, zakat dan amalan-amalan yang lainnya. Segala ibadah yang dilakukan manusia berdasarkan keimanan ini adalah pusat dari perwujudan keislaman serta awal dan akhir dari sifat ridha terhadap Allah. Ketiga adalah Tauhid Asma’ Wa-asshifat, yang dicontohkan dengan tidak menyontek ketika ujian. mengajarkan kepada generasi bangsa bahwa Allah SWT itu memiliki nama yakni Al-Bashir. Al-Bashir mempunyai arti Maha Melihat. Allah yang senantiasa melihat apa yang kita lakukan baik itu kecil maupun besar.

Tidak hanya itu terdapat beberapa dalil-dalil terkait keberadaan allah. dalil ini terbagi menjadi tiga. Dalil Fitrah, merupakan benih keyakinan terhadap eksistensi Allah merupakan fitrah atau sesuatu yang bersifat kodrati. Allah menciptakan manusia disertai dengan berbagai macam naluri, termasuk di dalamnya naluri bertuhan, naluri beragama, yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Hal tersebut tercantum dalam alquran, 

 

هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ ۙ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَٰذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ

 

Artinya : “Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". [Yunus : 22]

 

Dalil Akal, yaitu Keinginan untuk mengetahui dan mengenal Allah, menjadi renungan manusia dengan menggunakan akal pikiran yang kritis disertai dengan pengamatan intuisi yang halus dan tajam pasti akan membuahkan hasil semakin bertambah kuat keyakinannya (belief) bahwa sesungguhnya jagat raya beserta seluruh isinya ini adalah makhluk Allah, yang diciptakan oleh sang Maha Pencipta dengan penuh perencanaan dan bertujuan. Dalil ini tercantum dalam alquran, 

 

يُنۢبِتُ لَكُم بِهِ ٱلزَّرْعَ وَٱلزَّيْتُونَ وَٱلنَّخِيلَ وَٱلْأَعْنَـٰبَ وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةًۭ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ (١١) وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۙ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۗوَالنُّجُوْمُ مُسَخَّرٰتٌۢ بِاَمْرِهٖ ۗاِنَّ فِي ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَۙ -( ١٢)

 

Artinya : “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).” [An-Nahl : 11-12]

 

Dalil Naqli, adalah dalil pembuktian akan keberadaan dengan merujuk petunjuk kitab suci. Dengan fitrah, manusia bisa mengakui adanya Tuhan, dan dengan akal pikiran bisa membuktikannya, namun manusia tetap memerlukan dalil naqli (al-Qur’an dan as-Sunnah) untuk membimbing manusia mengenal Tuhan yang sebenarnya dengan segala asma dan sifat-Nya. Dalil ini tercantum dalam alquran,

 

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

 

Artinya : “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al-Hadid: 3]

 

Lalu apa keistimewaan atau keutamaan tauhid dari kalimat Laa ilaha Illallah?. Berikut beberapa keutamaan yang terkandung dalam kalimat tersebut yaitu Selamat dari Api Neraka, Menguatkan Hati, Terhindar dari dosa Besar, Menurunkan Rahmat Allah, Mendapat Ampunan Dosa. 

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al-An’am : 82]

عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "مَنْ شهِد أنْ لا إله إلا الله وحده لا شرِيك له وأنَّ محمَّدا عبده ورسُولُه، وأنَّ عِيسى عبدُ الله ورسُولُه وكَلِمَتُه أَلقَاها إِلى مريم ورُوُحٌ مِنه، والجنَّة حَقٌّ والنَّار حقٌّ، أَدْخَلَه الله الجنَّة على ما كان مِنَ العمَل".

Ubādah bin Aṣ-Ṣāmit -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya yang disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya, juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga apapun amalnya." (HR. Bukhari dan Muslim no. 33)

فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ

Artinya : “Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah” (HR. Bukhari no. 425 dan Muslim no. 33)

Lantas bagaimana ciri-ciri dari beriman kepada allah. berikut beberapa ciri-ciri yang bisa dijadikan indikator seseorang dikatakan beriman. Seperti Takut kepada Allah, Mendirikan Sholat, Selalu bersyukur Sikap, Berakhlak baik, Bersikap sabar, Tawakal. Keimanan adakalanya naik dan turun. dalam alquran pun dijelaskan bagaimana iman bisa bertambah maupun berkurang. 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” [Al-Anfal : 2]

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا

Arinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” [An-Nisa : 137]

Kesimpulannya Iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tercantum dalam rukun iman dimana posisi iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala berada pada urutan pertama, karena pada dasarnya tidak ada yang lebih agung daripada Allah sang Pencipta alam semesta. Percaya sepenuh hati akan eksistensi Allah, sesuai dengan tuntutan yang ada di dalam Al Qur’an dan Hadits Nabi, dan menjalankan ibadah amal sesuai dengan tuntunan al qur’an dan al sunnah. 

*) Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Ahmad Dahlan


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Hadlarah

Oleh : Dartim Ibnu Rushd  Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam-Universitas Muhammadiyah Surakart....

Suara Muhammadiyah

6 January 2024

Hadlarah

Syu’aib Musthofa (92) adalah salah satu penasihat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, D....

Suara Muhammadiyah

18 October 2023

Hadlarah

Oleh: Ali Trigiyatno Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang Ketika kuliah dulu, penulis dapat c....

Suara Muhammadiyah

11 January 2024

Hadlarah

Tawakkal dan Ketenangan Jiwa Oleh: Syahbana Daulay Di era yang biasa disebut milenial ini, peran a....

Suara Muhammadiyah

18 November 2023

Hadlarah

Mengaji untuk Ketenangan Hati Oleh: Mohammad Fakhrudin Muslim mukmin pada bulan Ramadhan sanga....

Suara Muhammadiyah

25 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah