Mukmin Kuat Pilar Kemajuan Umat

Publish

30 August 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
159
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Foto: Abiyan Gilang Dwi T

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Foto: Abiyan Gilang Dwi T

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengajak untuk berkontemplasi terkait Qs an-Nisa ayat 9. Menurutnya, redaksi surat ini mengingatkan dan melarang untuk meninggalkan keturunan yang lemah. Di saat bersamaan, terdapat mafhum mukhalafahnya mesti meninggalkan keturunan yang kuat.

"Meninggalkan keturunan yang kuat itu menjadi bagian dari tugas utama kita semua karena berkait dengan bagaimana kemajuan umat, kemajuan bangsa, dan masa depan kehidupan di dunia. Al-Qur'an berulang kali mengingatkan kepada kita agar menjadi orang-orang yang kuat," ujarnya saat Tabligh Akbar di Pondok Pesantren Modern MBS Pleret Bantul, Kamis (29/8).

Mu'ti mengatakan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Muslim disebutkan orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang Mukmin yang lemah. Untuk menjadi Mukmin yang kuat, diungkapkan Mu'ti setidaknya harus punya empat kekuatan.

Pertama, akidah yang kuat. Baginya, ini menjadi fondasi untuk membangun kekuatan-kekuatan yang lainnya. Dalam kehidupan para Nabi, sangat ditekankan pada anak-anaknya sejak dini agar senantiasa menjadi hamba Allah yang beriman, bertakwa, dan menjauhi kesyirikan sebagai bentuk kezaliman yang sangat besar.

"Akidah yang kuat juga menjadi fondasi untuk membangun manusia yang kuat. Kalau manusia imannya tidak kuat, maka menjadi generasi yang cengeng, mudah menyerah, dan mudah putus asa. Seorang yang beriman punya cita-cita yang tinggi, optimisme yang tinggi, dan daya juang yang sangat tangguh," tuturnya.

Bagi Mu'ti penanaman akidah yang kuat sangat penting agar tidak terjadi keterputusan generasi (degenerasi) ihwal keyakinan agama. Sebab, diungkapkan Mu'ti terjadi paradoks dalam kehidupan, di mana jumlah umat Islam di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan dengan negara di wilayah Eropa. Bahkan saat ini, umat Islam terbesar di dunia bergeser ke Negara Pakistan yakni sebesar 240,8 juta jiwa mengalahkan umat Islam Indonesia sebesar 236 juta jiwa.

"Data terakhir menunjukkan, sekian tahun yang lalu, jumlah umat Islam terbesar ada di Indonesia. Sekarang, umat Islam yang terbesar tidak lagi di Indonesia, tapi di Pakistan. Dan tahun 2050, diperkirakan Muslim terbesar ada di India. Karena itu, agar kita tidak mengalami keterputusan generasi, kita bisa memiliki anak cucu yang seiman dengan kita, maka penanaman akidah itu penting," ungkapnya.

Kedua, kekuatan ilmu. Orang berilmu itu memiliki keunggulan dan kehebatan di segala bidang kehidupan. Al-Qur'an mengkategorisasikan paradigma orang berilmu. Yakni Ulul-'ilmi (orang berilmu luas), Ulul albab (orang cendekia karena ilmunya), Ulil an-Nuha (orang yang berakal sehat), Ulil absar (orang yang mempunyai pengetahuan), dan Ar-Arroshikuna fil'ilmi (kemampuan memahami ilmu).

"Orang-orang yang beriman dan berilmu itulah, kelompok manusia yang dia akan punya kedudukan terhormat di hadapan Allah SwT dan manusia. Manusia yang bisa bertakwa kepada Allah adalah hamba-hamba-Nya yang berilmu. Dan ilmu menjadi penentu kemajuan suatu bangsa," jelasnya.

Ketiga, kekuatan akhlak. Kehidupan saat ini digerayangi dengan kerusakan akhlak. "Akhlak menjadi puncak dari iman dan Islam," tuturnya. Mu'ti menegaskan, bangsa akan hancur manakala akhlaknya rusak. Hal ini diingatkan oleh penyair Syauqi Bey bahwa kejayaan suatu bangsa terletak pada akhlaknya. Jika pada mereka telah hilang akhlaknya, maka hancurlah bangsa itu.

"Dekadensi moral luar biasa. Karena itu kekuatan akhlak menjadi bagian kita membangun generasi yang kuat," urainya.

Keempat, kekuatan umat dan jamaah. Umat Islam harus rukun dan bersatu kendati tidak berseragam. "Untuk bersatu tidak berarti semuanya harus sama, boleh berbeda-beda tapi yang penting tetap terikat," tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menggelar Sidang Ter....

Suara Muhammadiyah

15 November 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa program studi Administrasi Publik UM Bandung menggelar....

Suara Muhammadiyah

3 December 2023

Berita

“Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah thayyibah (pe....

Suara Muhammadiyah

9 October 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka program kerja IPM SMP Muhammadiyah 11 pada bidang Kajian ....

Suara Muhammadiyah

4 April 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak bosan-bosan melahirkan berb....

Suara Muhammadiyah

23 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah