PEKANBARU, Suara Muhammadiyah — Program Studi D-III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) sukses melaksanakan kegiatan benchmarking ke Fakulti Perubatan Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia, pada Kamis (24/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kolaborasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di tingkat internasional.
Benchmarking ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui jejaring akademik internasional.
Delegasi Umri dipimpin oleh Ketua Program Studi D-III Keperawatan, Ns. Pratiwi Gasril, M.Kep., Sp.Kep.K, didampingi dosen dan civitas akademika, yakni Ns. Juli Widiyanto, M.Kes.Epid.; Ns. Silvia Elki Putri, M.Kep., Sp.Kep.K.; Ns. Isnaniar, M.Kep.; Ns. Maswarni, M.Kes.; Ns. Tri Siwi Kusumaningrum, M.Kes.; dan Chairil, SKM., MKL. Rombongan diterima langsung oleh pimpinan dan civitas akademika Fakulti Perubatan UniSZA, serta mengikuti rangkaian agenda seperti diskusi akademik, kunjungan ke laboratorium keperawatan, perpustakaan, dan observasi praktik klinis.
Selama kegiatan, delegasi Umri berdialog dengan tim UniSZA mengenai berbagai aspek pendidikan keperawatan, termasuk kurikulum, metode pembelajaran klinis, praktik laboratorium, dan standar kompetensi lulusan. Mereka juga meninjau fasilitas klinik dan laboratorium untuk mempelajari inovasi pengajaran dan praktik perawatan pasien.
Ketua Program Studi D-III Keperawatan Umri, Ns. Pratiwi Gasril, M.Kep., Sp.Kep.K, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kompetensi dan mutu pendidikan keperawatan secara berkelanjutan.
“Dengan mendapatkan wawasan praktik terbaik dari UniSZA, kami berharap dapat memperkaya proses belajar mengajar di Umri serta menciptakan lulusan yang siap berkompetisi secara global,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari kolaborasi sebelumnya, seperti sharing session daring bertema “Comprehensive Wound Care: Knowledge, Skills, and Innovation” pada Desember 2024 yang melibatkan mahasiswa dan dosen dari kedua universitas. Forum tersebut menjadi sarana strategis untuk memperdalam kompetensi perawatan luka melalui pendekatan multidisiplin dan teknologi terbaru.
Ke depan, kunjungan dan benchmarking ini diharapkan membuka peluang kerja sama berkelanjutan, meliputi pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, serta pengembangan program pascasarjana lintas institusi. Kolaborasi ini sejalan dengan visi Umri untuk memperluas jejaring internasional sekaligus meningkatkan reputasi akademik di era global. (Rks/Muhansir)