Gelar Bimtek Pembelajaran Mendalam, Koding dan Karakter
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebagai upaya memperkuat kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21, Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen-PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhamamdiyah bersama Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Bimtek yang diikuti para guru mulai dari jenjang SD/SMP/SMA/SMK Muhammadiyah se-DIY ini akan berlangsung selama 5 hari, pada Rabu-Ahad, 17–21 September 2025 di Hotel Grand Mercure Yogyakarta pada.
Heriyanti, S.Pd., MM. selaku co-pilot bimtek menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program nasional yang diselenggarakan di 39 regional, di mana DIY menjadi angkatan ke-3 (regional ke-9) dari total yang sudah terlaksana.
“Alhamdulillah, berkat berkolaborasi dengan baik bersama Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY serta PDM se-DIY, ada 200 peserta yang mengikuti bimtek. Semoga, usai kegiatan ini semua peserta dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru dalam PM, Koding/AI dan Penguatan Pendidikan Karakter dan dapat mendiseminasikan kepada guru sejawatnya,” jelas Hery.
Turut hadir, H. R. Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah. Dalam sambutannya ia menegaskan, kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi pendidik Muhammadiyah.
Sebab, kata Amir, jumlah siswa Muhammadiyah terus mengalami pertumbuhan, dari sebelumnya sekitar 930.000 siswa pada periode sebelumnya, kini naik kembali menjadi 1.100.000 lebih siswa.
“Kita semua ingin anak-anak yang lulus dari sekolah/madrasah Muhammadiyah bukan hanya cerdas, terampil, dan berpengetahuan, tetapi juga berkarakter, berakhlak karimah, berjiwa kepemimpinan. Sehungga bisa berdakwah amar ma'ruf nahi munkar,” harapnya.
Sementara itu, Achmad Muhammad, M.Ag, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY menekankan pentingnya kesadaran dalam proses pembelajaran. Menurutnya, pendidikan saat ini seringkali terjebak pada rutinitas sekolah (schooling) tanpa makna yang mendalam.
“Salah satu kritik terhadap pendidikan dewasa ini bahwa pendidikan kita seringkali terjebak pada schooling. Satu proses pembelajaran yang hanya rutinitas, datang jam 7 pagi pulang jam 3,” kata Achmad.
Sehingga, Achmad menyoroti pentingnya pembelajaran mendalam yang dicanangkan Menteri Pendidikan untuk mengajak seluruh peserta didik dan guru menyelenggarakan pendidikan dengan penuh kesadaran.
“Bagi guru, ada tiga kesadaran yang harus dibangun, kesadaran sebagai hamba Allah bahwa semua aktivitas termasuk mengajar adalah ibadah, kesadaran sebagai khalifatullah dalam membangun peradaban, dan kesadaran profesi sebagai guru Muhammadiyah,” paparnya.
Achmad berharap, para peserta bisa mengikuti bimtek secara penuh dan bisa mendiseminasikan ilmu yang diperoleh agar dampaknya dapat dirasakan lebih luas terhadap pendidikan Muhamamdiyah.
“Proses pendidikan di sekolah/madrasah Muhammadiyah itu bermakna bagi semuanya. Sekolah/Madrasah Muhammadiyah tidak hanya hadir dengan bangunan dan system pendidikan yang rutinitas, tetapi diselenggarakan dengan menggembirkan dan penuh makna,” harap Achmad.
Lebih lanjut, Wiwik Indriyani, S.Pd., M.Si., Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, menyampaikan apresiasi terhadap sistem pendidikan yang dikembangkan Muhammadiyah. Menurutnya, sistem yang dikembangkan oleh Muhammadiyah menjadi pionir yang mewarnai pendidikan DIY.
Bagi Wiwik, kegitan Bimtek ini sangat relevan dalam mempersiapkan SDM dalam menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), terutama dalam menyikapi karakter generasi Z sebagai digital native.
“Jika anak-anak Gen Z memiliki karakter digital native, tetapi gurunya tidak menangkap ruang ini dengan baik, maka kita akan tertinggal. Banyak program Pak Menteri yang bisa segera kita sikapi, seperti tujuh kebiasaan anak hebat meskipun terdengar sederhana, tetapi sebenarnya sulit dilakukan,” pungkasnya.
Kegiatan pembukan Bimtek Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini diahiri dengan arahan dan tausiah yang disampaikan dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., S.Ps selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.