KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Muhadjir Effendy, MAP hadir memberikan keynote speaker pada sesi Seminar Nasional Dies Natalies 2 Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA), Rabu (8/5). Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Aula dengan mengusung tema “Perspektif Herbal dan Holistik Care Era 5.0 Menuju Generasi Sehat Mental.”
Muhadjir mengaku bangga dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas pertumbuhan sangat pesat yang telah dicapai oleh UMUKA. Ia berharap dengan keberadaan UMUKA, Karanganyar bisa tampil sebagai kawasan dan ruang yang menjadi bagian dari ruang terbuka hijau.
"Pertumbuhan UMUKA sudah sangat luar biasa. Mudah-mudahan dengan keberadaan UMUKA, Karanganyar betul-betul menjadi buffer zone. Ketika Solo Raya nanti berkembang sedemikian rupa, maka Karanganyar bisa menjadi satelitnya yang tumbuhnya tidak akan kalah dengan Solo itu sendiri berkat adanya UMUKA,” ujarnya.
Muhadjir menyingung perkembangan dunia kesehatan. Apalagi, UMUKA baru saja membuka program studi (prodi) baru yaitu Diploma-4 Akupunktur dan Pengobatan Herbal. Bagi Muhadjir, prodi baru itu merupakan terobosan yang dilakukan oleh UMUKA dalam merespons perkembangan dunia kesehatan yang makin berkembang masif secara global.
“Pilihan ini saya kira sangatlah tepat, karena itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Saya percaya dengan kesehatan di dunia ini akan kembali ke teknologi ramah lingkungan. Kembali ke alam tradisional dan keunggulan lokal akan menjadi titik tolak,” katanya.
Bagi Menko PMK ini kesehatan menjadi sangat penting. Lebih-lebih, beberapa tahun terakhir dunia kesehatan mulai mengalami perkembangan luar biasa. Wujudnya ditemukannya aneka pengobatan alternatif yang telah diberlakukan di negara-negara maju seperti Jepang dan China.
Merespons hal tersebut, Muhadjir meminta UMUKA dengan prodi baru tersebut harus bisa menjadi teladan bagi kampus lain untuk mengembangkan pengobatan herbal di Indonesia.
“Ini adalah jalan yang sudah benar yang ditempuh oleh UMUKA. Dan segera dipercepat perkembangannya di bidang pengobatan herbal. Karena itu kita harus terus kembangkan prodi ini dengan baik,” tegasnya.
Sementara, Rektor UMUKA Dr H Muh Samsuri, MSI mengungkapkan UMUKA telah mengalami perkembangan sangat positif. Dalam dua tahun terakhir saja, telah dibuka 14 prodi dan sedang proses perizinan prodi D4 teknologi radiologi dan keperawatan anesthesia.
“Sebelumnya UMUKA telah membuka prodi S1 akupuntur dan pengobatan herbal. Ini merupakan prodi langka sebagai ciri khas yang dimiliki oleh UMUKA sebagai universitas yang mengembangkan pengobatan tradisional,” tandasnya. (Cris)