Misi Laksamana Cheng Ho Inspirasi Pergerakan Masa Kini

Publish

17 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
43
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Pernahkah kita berpikir, apa benang merah yang menghubungkan seorang laksamana legendaris Tiongkok abad ke-15 bernama Zheng He atau di Indonesia dikenal dengan sebutan Cheng Ho, dengan semangat organisasi modern seperti Muhammadiyah?

Jawabannya ternyata terletak pada spirit dakwah yang dibawa oleh pelaut ulung tersebut. Ini adalah sebuah refleksi tentang bagaimana nilai-nilai luhur dari masa lalu masih sangat relevan dan memberikan dampak signifikan bagi perjuangan sosial dan kemanusiaan di era sekarang.

Di Semarang, gagasan menarik ini mengemuka dalam sebuah diskusi hangat bertajuk ‘Srawung & Rembug Komunitas Sahabat Insinyur’ yang digagas oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, Sabtu (15/11/25). Forum ini sungguh unik karena mempertemukan beragam latar belakang - mulai dari profesor, arsitek, hingga ustad - dalam suasana yang santai dan setara. Mereka semua sepakat: visi Laksamana Zheng He sejalan dengan misi kebaikan modern.

Jika kita hanya melihat buku pelajaran, Laksamana Cheng Ho dikenal karena memimpin tujuh kali ekspedisi samudra besar dengan armada kapal yang fantastis. Namun, misi jenderal pelaut ini jauh melampaui urusan dagang dan kekuasaan semata.

Menurut H. Danusiri, Wakil Ketua PDM Kota Semarang, pelayaran sang laksamana adalah sebuah muhibah (kunjungan persahabatan) yang sarat akan nilai-nilai perdamaian, solidaritas, dan humanisme. Di tengah ombak dan badai, Zheng He membawa semangat Rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi semesta alam).

Bayangkan, di samping berlayar dan berinteraksi secara kultural, Laksamana Cheng Ho juga dikenal aktif membersihkan lautan dari kejahatan, seperti perompak. Aksi heroik inilah yang dianggap sangat selaras dengan spirit perjuangan Muhammadiyah, yaitu Amar Ma'ruf Nahi Munkar - mengajak pada kebaikan sambil mencegah kemungkaran.

Ia membuktikan bahwa dakwah bisa dilakukan melalui diplomasi, perdagangan, dan penegakan keamanan, bukan melalui paksaan atau kekerasan.

Bukan hanya etosnya, jejak fisik Cheng Ho pun melebur indah dalam khazanah Nusantara. Dosen Arsitektur Islam dari UIN Wali Songo, Prof. Totok Roesmanto, menjelaskan bagaimana misi Zheng He turut memperkaya corak arsitektur di Indonesia.

Kita bisa melihat sisa-sisa peninggalannya di tempat-tempat ikonik seperti Klenteng Sam Poo Kong Semarang hingga rumah-rumah kuno di Lasem. Ini membuktikan bahwa kedatangan sang laksamana membawa dampak budaya yang luar biasa.

Namun, belajar sejarah bukan berarti kita terjebak dalam nostalgia semata. Ir. Widya Wijayanti, seorang arsitek heritage, mengingatkan bahwa nilai-nilai adiluhung dari masa lalu harus menjadi bekal untuk merancang ide-ide futuristik.

Gagasan ini pun direspons dengan langkah konkret. Sebagai penutup diskusi, Ketua LDK PDM Kota Semarang, Pudjo Koeswhoro, menyampaikan sebuah rencana ambisius: menerjemahkan semangat Cheng Ho ke dalam wujud nyata, yaitu replika kapal sang laksamana di atas daratan untuk difungsikan sebagai masjid. rencana ini dirancang bukan sekadar bangunan, melainkan sebuah destinasi wisata religi dan budaya baru yang inspiratif. (Adib Abyan/Vivi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki tahun baru 1446 H. hari....

Suara Muhammadiyah

6 July 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Berdasar data dari Kementerian Kesehatan RI 2023, gangguan kesehatan me....

Suara Muhammadiyah

20 February 2024

Berita

PADANG, Suara Muhammadiyah - RSU Aisyiyah Padang menjalani survey Akreditasi oleh Lembaga Akreditasi....

Suara Muhammadiyah

28 October 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Mu....

Suara Muhammadiyah

12 December 2023

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Perjalanan mudik sejauh 750 kilometer dari Tangerang menuju Ked....

Suara Muhammadiyah

30 March 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah