Oleh: Muchamad Arifin, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Saudaraku para dai di seluruh penjuru tanah air,
Hari ini bangsa Indonesia memasuki usia ke-80 tahun kemerdekaannya. Sebuah usia yang matang, penuh sejarah, dan sarat dengan nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Tema peringatan tahun ini, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, bukan sekadar slogan, melainkan panggilan moral yang harus kita jadikan motivasi dalam menunaikan dakwah.
Tema ini sesungguhnya sangat sejalan dengan firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 103, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…”. Ayat ini memberi pesan tegas bahwa kekuatan umat terletak pada persatuan, bukan perpecahan. Indonesia yang kaya akan keragaman suku, budaya, dan agama, hanya akan kokoh jika kita semua menjaga persatuan dengan landasan iman, akhlak, dan rasa cinta tanah air.
Lebih dari itu, Allah melanjutkan perintah-Nya dalam QS. Ali Imran ayat 104, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” Inilah panggilan khusus bagi kita para dai. Tugas kita adalah memastikan bahwa di tengah kemerdekaan dan perbedaan ini, selalu ada suara dakwah yang menyeru kepada kebaikan, membawa kesejukan, dan menebarkan maslahat.
Kemerdekaan ini telah diperjuangkan dengan pengorbanan yang besar, bahkan dengan lantunan takbir dan doa para pejuang. Maka janganlah kita isi dengan hura-hura, pesta sia-sia, atau perbuatan maksiat yang justru menggerus nilai luhur kemerdekaan. Manusia terbaik di sisi Allah adalah mereka yang setiap langkah dan aktivitasnya menghadirkan keberkahan serta manfaat bagi sesama.
Melalui momentum ini, saya mengajak para dai Muhammadiyah di seluruh tanah air untuk menyambut kemerdekaan dengan kegiatan yang membawa maslahat: pengajian, bakti sosial, pendidikan, pembinaan generasi muda, dan upaya nyata membangun masyarakat. Bukan kegiatan yang menimbulkan mudharat atau merusak akhlak bangsa.
Mari kita renungkan bersama, bahwa tanggung jawab dakwah adalah amanah yang harus kita jalani dengan ikhlas, sabar, dan penuh semangat persatuan. Semoga Allah selalu memberi kekuatan kepada para dai, khususnya yang sedang bertugas di daerah-daerah terpencil, agar senantiasa diberi kesehatan, kemudahan, dan keberkahan dalam perjuangan menebar cahaya Islam.