Menggali Inspirasi Kisah Zainab binti Ali Sang Revolusioner

Publish

21 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
796
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pada kesempatan kali ini, Universitas Ahmad Dahlan menjadi tuan rumah untuk acara al-Nadwah al-‘Arabiyyah yang diselenggarakan oleh Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. acara ini berlangsung di gedung Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir dan secara daring. 

Acara ini diselenggarakan untuk para perempuan yang berkemajuan dengan menggali pengetahuan tentang Zainab binti Ali. Pemateri yang memberikan hal itu adalah Prof Dr. Nahla Shabri Al-Sha’idy yang merupakan Dekan Fakultas Studi Islam Al-Azhar dan sekaligus Penasehat Syaikh Al-Azhar. Dalam acara ini dihadiri oleh Ketua Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah yaitu Hj. Evi Sofia Inayati, S.Psi. dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan yaitu Prof.Dr. H. Muchlas, M.T.

Zainab binti Ali ini merupakan cucu nabi Muhammad SAW dan dikenang sebagai perempuan yang berdaya pemberani bahkan menjadi salah satu panglima perang perempuan dalam Islam pada abad ke-7. Zainab ini dijuluki sebagai “singa wanita dari Karbala” ketika menyaksikan saudaranya dibunuh secara brutal oleh pemimpin yang zalim.

Kemudian, Sayyidah Zainab juga seorang yang cerdas dan memiliki kemampuan bahasa, menghafal al-Qur’an sampai apa yang ducapkan itu dari al-Qur’an dan setiap perbuatannya adalah cerminan dari al-Qur’an. 

Nahla sampaikan ketika setelah Zainab binti Ali kalah dengan Yazid bin Muawwiyah, Zainab bicara dengan tegas di depannya bahwa penilaian seseorang itu yang berhak adalah Allah. karena penilaian manusia bisa jadi itu sebaliknya. Dan banyak beberapa hikmah dari pembicaraan zainab kepada Yazid.

Intisari dari kajian tersebut terkait Zainab binti Ali. Pertama, khususnya dalam dunia politik, tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan. Karena perempuan juga memiliki kemampuan untuk bepolitik dalam segala lini di kehidupan masyarakat. Dalam catatannya, selama yang dipegang itu adalah sesuatu yang benar.

Kajian ini diselenggarakan untuk menambah wawasan bagi para perempuan di mana Zainab binti Ali ini bisa menjadi sosok teladan yang baik. “Walaupun sejarah ini belum terlalu populer dibanding dengan Fathimah, Aisyah, Khadjiah atau lainnya yang sudah banyak buku terbit terkait mereka,” terang Fitria. (Badru Tamam)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Dowanload Logo Milad Nasyiatul Aisyiyah ke-93 / 96 YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Nasyiatul Aisyi....

Suara Muhammadiyah

16 May 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (U....

Suara Muhammadiyah

28 October 2023

Berita

KULONPROGO, Suara Muhammadiyah - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Daerah Is....

Suara Muhammadiyah

2 June 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 285 kader HW Qobilah Jenderal Sudirman dan Fatmawati Pesantre....

Suara Muhammadiyah

26 September 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Memasuki 10 hari terakhir bulan Suci Ramadan 1445 H, Pimpinan Ca....

Suara Muhammadiyah

6 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah