Melestarikan Alam dengan Budidaya Bambu

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
302
UMG

UMG

GRESIK, Suara Muhammadiyah - Minggu, 23 Juni 2024, menjadi hari yang penuh semangat bagi sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang tergabung dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4. Bertempat di Desa Slempit, Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mereka mengadakan kegiatan kontribusi sosial sebagai bagian dari Modul Nusantara dengan tema pelestarian lingkungan alam melalui budidaya tanaman bambu lokal.

Kegiatan ini tidak berjalan sendiri. Mahasiswa PMM UMG berkolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Peduli Lingkungan dan Sosial Indonesia (PEDULISIA), yang diketuai oleh Afakhrul Masub Bakhtiar, M.Pd. Yayasan PEDULISIA dikenal aktif dalam pelayanan di bidang pendidikan serta sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Desa Slempit dikenal sebagai salah satu pemasok kerajinan bambu. Namun, banyaknya pohon bambu yang mulai tumbang menimbulkan kekhawatiran akan kelangsungan bahan baku dan keseimbangan lingkungan di desa ini. Oleh karena itu, penanaman ulang bambu menjadi sangat penting.

Mahasiswa PMM UMG memulai kegiatan dengan pemilihan bibit bambu yang baik, dilanjutkan dengan praktek menghitung ruas biji pohon bambu, serta proses penanaman. Penggunaan alat-alat sederhana dalam kegiatan ini bertujuan agar metode yang diterapkan dapat dengan mudah diikuti oleh warga dan pemuda desa yang turut hadir.

Ketua Yayasan PEDULISIA, Afakhrul Masub Bakhtiar, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya membantu melestarikan pohon bambu tetapi juga mengedukasi mahasiswa dan warga desa tentang pentingnya menjaga lingkungan. "Harapan kami, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan lingkungan bersih dan hijau serta mendukung perekonomian desa melalui keberadaan sumber daya bambu," ujarnya.

Selain penanaman bambu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi penguatan literasi mengenai pembuatan pupuk organik. Aris, penyuluh dari Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Kedamean Gresik, menjelaskan pentingnya mengelola sampah organik menjadi barang bernilai tambah. Mahasiswa juga mempraktekkan pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga dan daun bambu yang nantinya akan digunakan pada tanaman bambu.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa UMG dan warga Desa Slempit akan pentingnya pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya lokal. Budidaya bambu tidak hanya mempertahankan sumber daya alam, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian desa serta menjaga keseimbangan ekosistem.

Dengan langkah nyata seperti ini, diharapkan generasi muda dapat lebih peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

LUMAJANG, Suara Muhammadiyah - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

14 March 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Studi D3 Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Politeknik Muhamm....

Suara Muhammadiyah

19 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah (SM) merayakan milad ke-109. Usia panjang ....

Suara Muhammadiyah

15 August 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center telah memberangkatkan ti....

Suara Muhammadiyah

25 January 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua MUI Kota Bandung KH Miftah Faridl mengajak umat Islam untu....

Suara Muhammadiyah

5 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah