SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Semarang mengumumkan keberhasilan signifikan dalam menyalurkan dana ZISKA (Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya) yang dihimpun sepanjang tahun 2025. Total dana sebesar Rp21.654.822.010 (sekitar Rp21,65 miliar) berhasil didistribusikan, jauh melampaui target penyaluran sebesar Rp14,09 miliar.
Angka penyaluran ini menegaskan komitmen Lazismu untuk mentransformasi kepercayaan publik yang tinggi menjadi dampak nyata bagi kesejahteraan dan penguatan komunitas. Kepercayaan masyarakat tersebut terkonfirmasi dengan capaian penghimpunan dana ZISKA yang mencapai Rp21.980.479.063 (sekitar Rp21,98 miliar), menempatkan Lazismu Kota Semarang pada peringkat ketiga se-Jawa Tengah.
Keberhasilan ini menjadi landasan utama Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2026, Sabtu (13/12/25), yang mengusung tema "Impactfull Collaboration," fokus pada pengembangan program yang menghasilkan Output, Outcome, dan Impact jangka panjang.
Dalam Rakerda tersebut, diungkapkan bahwa fokus utama penyaluran selama 2025 diarahkan pada program-program pemberdayaan dan pembangunan umat, dengan dua pilar utama—Dakwah dan Pendidikan—mengambil alih sekitar 75% dari total realisasi. Pilar Dakwah menyerap dana terbesar yaitu Rp11,70 miliar (54,05%) , yang digunakan untuk memperkuat syiar, sedangkan Pilar Pendidikan disalurkan sebesar Rp4,57 miliar (21,12%).
Penguatan penyaluran ini didukung oleh berbagai program strategis. Di bidang Pendidikan, Lazismu menjalankan program Peduli Guru, yaitu apresiasi dan peningkatan kesejahteraan guru honorer melalui penyaluran insentif dan fasilitas penunjang.
Selain itu, program tematik tahunan seperti Gebyar Qurban (layanan qurban terintegrasi untuk pemerataan manfaat) dan Yatim Ceria (penyaluran santunan, beasiswa, dan paket ceria untuk anak yatim di bulan Muharram) juga menjadi tulang punggung penyaluran yang berdampak luas.
Untuk ekonomi dan lingkungan, Lazismu memiliki program kolaboratif 1 Ranting 1 Jejaring (pemberdayaan kelembagaan Ranting Muhammadiyah untuk fungsi ekonomi produktif) dan Sedekah Sampah (edukasi lingkungan dan penciptaan nilai tambah ekonomi dari sampah terpilah).
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Semarang, H. Agus Alwi Mashuri, S.Sos., M.Kom., menjelaskan bahwa Rakerda 2026 difokuskan pada penguatan tata kelola kelembagaan, optimalisasi program pemberdayaan, serta perluasan jangkauan layanan sosial.
Ia menegaskan, “Ke depan, kami ingin memastikan setiap rupiah yang dihimpun benar-benar memberikan dampak berkelanjutan, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi produktif, dan kemanusiaan.”
Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua Lazismu Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadhan, S.E., M.SEI., Ak., CTA, ACPA, CertDA. Ia menyebutkan bahwa capaian tersebut menempatkan Lazismu Kota Semarang pada peringkat ketiga se-Jawa Tengah dalam target penghimpunan dana.
“Capaian penghimpunan Rp21 miliar ini adalah bukti nyata meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada Lazismu. Secara capaian target, Kota Semarang berada di urutan ketiga se-Jawa Tengah. Ini merupakan prestasi yang patut diapresiasi dan dapat menjadi role model bagi Lazismu daerah lain dalam hal tata kelola, inovasi program, dan akuntabilitas," ujar Dwi.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, Dr. Fachrurozi, M.Ag. dalam sambutannya mengapresiasi kinerja Lazismu Kota Semarang yang dinilai semakin profesional dan dipercaya masyarakat.
“Kami berharap Rakerda ini mampu melahirkan program-program inovatif yang semakin memperkuat peran Lazismu sebagai pilar gerakan filantropi Muhammadiyah di Kota Semarang,” ungkapnya. (Agung SB)
