KATINGAN, Suara Muhammadiyah - Sektor pendidikan menjadi salah satu perhatian Lazismu dalam pendistribusian serta pendayagunaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dikelola. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memperbaiki sektor ini melalui dukungan dalam berbagai program. Salah satunya adalah komitmen untuk mendukung program yang dijalankan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF), yaitu dalam program pendidikan berupa bantuan seragam (batik IPM) sekolah.
Bertempat di aula Masjid Nurul Iman Muhammadiyah, Kasongan, Kalimantan Tengah, Lazismu bersama Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Katingan, menggelar kegiatan rapat kerja kepala sekolah dan guru-guru Muhammadiyah pada Jumat – Minggu, 9 - 11 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh Dr. H. Sugiyanto, M.Pd. (selaku Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Kalteng), Sardinie U. Budin (selaku Ketua PDM Katingan), Faridul Hayat (selaku Ketua Lazismu Katingan), Dewi Renata (Kepala SMA Muhammadiyah Tumbang Sanamang), serta para guru Muhammadiyah se-Kasongan.
H. Sugiyanto, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Kalteng, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lazismu. Dukungan yang diberikan sangat berarti dalam mengembangkan kualitas pendidikan, termasuk dengan adanya penyelenggaraan program pendidikan berupa bantuan seragam batik untuk anak-anak didik yang kurang mampu.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang berkelanjutan dari Lazismu dalam mengembangkan kualitas pendidikan di antara tenaga pendidik dan anak didik yang bersekolah di Muhammadiyah selama ini, khususnya di Katingan. Semoga Lazismu tetap eksis dengan berbagai program, khususnya dalam bidang pendidikan tingkat dasar, menengah, serta non formal," ujarnya.
Komitmen Lazismu dalam mendukung Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF), sambung Faridul Hayat, adalah cerminan dari komitmen Lazismu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Melalui kolaborasi ini, Lazismu berharap dapat menciptakan perubahan positif yang nyata di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
"Kita berharap, dengan memperbaiki kualitas kepala sekolah, maka kualitas sekolah dan anak didik juga akan meningkat hingga dapat memperbaiki kesejahteraan guru dan siswa ke depannya," tegasnya.
Lebih lanjut, Sardinie U. Budin mengatakan bahwa kemajuan dan kesuksesan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pendidikan tergantung pada Kepala Sekolah. Karena itu, ia memberikan resep untuk kemajuan dan kesuksesan AUM dengan 5-K + 4-AS. 5-K yaitu: Kompak, Kokoh, Kontribusi, Konsisten, dan Komitmen. Sementara 4-AS adalah Kerja Ikhlas, Kerja Keras, Kerja Cerdas, dan Kerja Taat Azas. Jika resep itu terus-menerus dilakukan secara konsisten, maka akan terwujud AUM sekolah yang maju dan menjadi favorit atau idola bagi masyarakat.
(MF)