BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung berhasil menggelar Pameran Perancangan Kriya Tekstil dan Fashion bertajuk Reka Rupa pada Kamis (24/07/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis hingga Jumat (24–25/7/2025), dan bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung.
Ketua Pelaksana Gita Ramadhani Mulyana mengatakan bahwa pameran tersebut merupakan ajang untuk menampilkan hasil dari para mahasiswa Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) semester empat dan enam. ”Pameran kali ini menampilkan karya dari para mahasiswa berupa produk dari hasil eksplorasi kami dari teknik manipulating fabric,” ucap Gita.
Ia mengatakan bahwa beragam produk yang diciptakan oleh para mahasiswa prodi KTF dari hasil pembelajaran selama satu semester perkuliahan. ”Produk yang ada pada pameran pun beragam, mulai dari busana bahkan ada yang untuk transportasi, seperti KAI dan pesawat terbang,” kata Gita.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar karya para mahasiswa prodi KTF yang ditampilkan pada pameran ini bisa menarik minat para pengunjung yang datang ke kampus. ”Harapannya semua orang dapat melirik karya kami ini yang memang cukup menarik, memiliki nilai inovasi, dan sesuatu yang memang baru untuk masyarakat,” harapnya.
Pembelajaran perancangan
Sementara itu, Ketua Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion Universitas Muhammadiyah Bandung Saftiyaningsih Ken Atik mengapresiasi dan sangat bangga dengan hasil kerja keras para mahasiswa tersebut.
Dirinya menjelaskan bahwa pameran tersebut merupakan pekerjaan satu semester para mahasiswa yang diujikan. ”Karya pada pameran ini merupakan hasil pembelajaran perancangan kriya tekstil dua dan perancangan kriya tekstil empat,” ungkap Ken.
Ia menjelaskan bahwa karya-karya dalam pameran ini merupakan hasil dari penerapan berbagai teknik dan proses implementasi yang telah dipelajari mahasiswa selama perkuliahan. “Tentu dari hal itu, para mahasiswa dapat memiliki kemampuan pengerjaan pameran tersebut dengan waktu yang sangat cepat,” terangnya.
Menurut Ken, kemampuan tersebut perlu dimiliki oleh para mahasiswa prodi KTF agar setelah lulus nanti dapat beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan pekerjaan. ”Kita perlu kerja sat set dalam tempo waktu yang begitu cepat. Kondisi yang membutuhkan kepastian maupun dinamis hingga nantinya kita dapat beradaptasi dengan dunia pekerjaan di luar sana,” tandas Ken.***(FK)