Khutbah Jum'at: Kesatuan Kalender Islam sebagai Tuntutan Peradaban

Publish

12 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
326
Foto Istimewa/Pixabay

Foto Istimewa/Pixabay

Oleh: Muhamad Rofiq Muzakkir, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

 

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَن يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ.

عِبَادَ اللَّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَتَقْوَى اللَّهِ فَوْزٌ لَنَا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

 

Jamaah yang dirahmati Allah

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama merenungkan tentang pentingnya kesatuan dalam umat Islam, terutama dalam hal penataan waktu atau kalender Islam. Hingga saat ini, umat Islam masih menggunakan berbagai sistem kalender lokal yang berbeda-beda. Meskipun telah lebih dari 14 abad peradaban Islam berkembang, kita belum memiliki kalender Islam yang seragam, yang dapat menyatukan penanggalan dan menentukan hari-hari besar Islam secara konsisten.

Berbagai jenis kalender lokal yang digunakan umat Islam, meskipun sama-sama mengikuti peredaran bulan, ternyata memiliki perbedaan dalam sistemnya. Akibatnya, kita sering kali menghadapi variasi dalam penentuan tanggal-tanggal penting dalam Islam, seperti awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. 1 Ramadan, misalnya, bisa jatuh pada tiga sampai empat hari yang berbeda di seluruh dunia. 

Agama Islam adalah agama yang telah mengglobal sejak awal perkembangannya dan umatnya tersebar di seluruh penjuru dunia. Dalam dunia yang kini semakin terhubung melalui globalisasi, adalah suatu hal yang tidak konsisten jika kita masih menggunakan sistem penanggalan lokal, sementara umat manusia secara keseluruhan sudah hidup dalam dunia yang serba terkoneksi ini. Oleh karena itu, keberadaan kalender yang menyatukan adalah suatu kebutuhan peradaban yang sangat mendesak.

Jamaah yang dirahmati Allah

Maqasid syariah (tujuan syariah) dalam soal penataan waktu sesungguhnya adalah kepastian dan keteraturan. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman: 

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ  قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ.

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji (Surah al-Baqarah (2): 189)

 

Ayat di atas mengandung informasi bahwa (1) kalender Islam itu adalah kalender lunar (bulan) dan (2) kalender Islam itu bersifat global. Ini dapat dipahami dari pernyataan li al-nās (bagi manusia) yang menunjukkan keumuman dan keberlakuan kalender secara universal bagi seluruh manusia di muka bumi.

Selain itu, Al-Quran juga menyebut bahwa sistem waktu yang baik adalah bagian dari al-dīn al-qayyim yang disebutkan dalam surat al-Taubah ayat 36. Ayat ini mengindikasikan bahwa umat Islam hendaknya memiliki keadaan baik dalam berkalender, yaitu yang memberikan kepastian dan dapat dijadikan sistem yang menyatukan secara global. 

Nabi juga mengajarkan bahwa:

الصَّوْمُ ‌يَوْمَ ‌تَصُومُونَ، وَالفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ، وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ (رَوَاهُ التِرْمِذِيُّ) .

Puasa adalah hari kalian berpuasa, Idul Fitri adalah hari kalian berbuka, Idul Adha adalah hari kalian menyembelih hewan (HR al-Tirmidzi). 

Hadis ini menunjukkan bahwa umat Islam disarankan untuk berpuasa, merayakan Idul Fitri, dan Idul Adha pada hari yang sama di seluruh dunia. Sama seperti ibadah Jumat yang dilaksanakan pada hari yang sama di seluruh dunia, kita seharusnya merayakan hari-hari besar Islam secara serentak di seluruh penjuru bumi.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Apa itu Kalender Hijriyah Global Tunggal? Mudahnya, sistem ini didasarkan pada hal-hal pokok berikut ini:

1.     Keselarasan hari dan tanggal di seluruh dunia dalam memulai bulan baru, artinya satu hari satu tanggal di seluruh dunia seperti halnya dalam sistem kalender Masehi. Misalnya, 1 Ramadan jatuh pada hari sabtu di seluruh dunia, bukan sabtu, ahad, senin, atau selasa, seperti yang sekarang ini terjadi. 

2.     Penggunaan hisab. Dari segi teknis kalender, rukyat menjadi tidak memungkinkan untuk menyatukan kalender. Sebab, kalender harus memiliki kemampuan untuk meramalkan tanggal secara pasti jauh ke depan dan menyajikan jadwal tanggal setidaknya satu tahun ke depan. 

3.     Kesatuan matlak, yang artinya bahwa seluruh permukaan bumi dianggap sebagai satu kesatuan zona kalender.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Sistem kalender ini adalah kelanjutan dari tradisi pembaruan Islam yang telah digelorakan oleh Muhammadiyah sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, telah memelopori penggunaan hisab untuk perhitungan arah kiblat yang saat ini telah diterima oleh umat Islam di Indonesia. Kini, kebutuhan kita adalah memiliki sistem kalender yang menyatukan umat Islam di seluruh dunia, sehingga kita dapat merayakan hari-hari besar Islam secara serentak, tanpa ada perbedaan.

Marilah kita bersama-sama mendukung penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal ini, sebagai langkah menuju persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam mewujudkan hal ini, dan menjadikan kita umat yang lebih bersatu dalam menjalankan ajaran agama-Nya.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khutbah Kedua 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـٰلَمِينَ وَصَلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

عِبَادَ اللَّهِ اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Marilah kita tutup ibadah Jumat kita hari ini dengan berdoa kepada Allah Swt.

إِنَّ اللّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّهِ أَجْمَعِينَ.

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.

اللّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

رَبَّنَا آتِنا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Sumber: Majalah SM Edisi 11/2025


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khutbah

Oleh: Abdul Malik, Guru Bahasa Arab MA Muhammadiyah 1 Purbolinggo Lampung Timur إِنَّ الْح....

Suara Muhammadiyah

30 January 2025

Khutbah

Ketidakjujuran di Mana-mana Ahmad Fatoni, Dosen Pendidikan Bahasa Arab FAI UMM إِنَّ الْح....

Suara Muhammadiyah

23 August 2024

Khutbah

Khutbah Jum’at: Mendorong Penyandang Disabilitas untuk Berperan Oleh: Wahjudin اْلحَم�....

Suara Muhammadiyah

16 January 2025

Khutbah

Oleh: Syaifullah  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَكْرَمَ مَن....

Suara Muhammadiyah

7 September 2023

Khutbah

Oleh: Drs. HM. Jindar Wahyudi, M.Ag اَلْحَمْدُ ِلله ِالَّذِى اَرْسَلَ....

Suara Muhammadiyah

14 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah