MEDAN, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya penguatan karakter dan penanganan kekerasan, Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI berkolaborasi dengan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Menggelar workshop "Peningkatan Literasi Kesetaraan untuk Masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kekerasan" pada Jum'at-Sabtu, 22-23 November 2024.
Adapun kegiatan ini diikuti 196 peserta dari 35 Perwakilan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah dari seluruh Indonesia serta perwakilan organisasi otonom Muhammadiyah se Sumatera Utara. Workshop ini digelar selama dua hari, dimana hari pertama pada jum'at 22 November 2024, kegiatan berlangsung di Hotel Four Point yang berada di jl. Gatot Subroto no. 395 Medan, sedangkan untuk hari kedua pada hari sabtu 23 November 2024, kegiatan berlangsung di Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara yang berada di Jl. Bunga Raya No. 96, Asam Kumbang.
Workshop ini menghadirkan pemateri yang berkompeten yakni praktisi literasi dari berbagai daerah seperti Rusprita Putri Utami (Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud RI), Husnul Husaeri (Founder Ralina PPNA), Dr Taufiq A Gani SKom MEngSc (Kepala Pusat Data dan Informasi Perpusnas RI), David Efendi (Founder Rumah Baca Komunitas), serta pemateri dari PP Muhammadiyah dan PP Nasyiatul 'Aisyiyah.
Kegiatan "Peningkatan Literasi Kesetaraan untuk Masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kekerasan"ini dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed yang didampingi oleh Sekjen Kemendikdasmen Ir. Suharti, M.A., Ph.D beserta jajaran.
Hadir dalam acara ini Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemdikbud RI Rusprita Putri Utami, S.E, M.A beserta jajaran, Dr Taufiq A Gani SKom MEngSc (Kepala Pusat Data dan Informasi Perpusnas RI), Ketua PP Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari beserta jajaran, Ketua PWM Sumut Prof. Dr. H. Hasyimsyah Nst, MA beserta jajaran, Ketua PWA Sumut Dr. Nur Rahmah Amini, M.Ag beserta jajaran, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP beserta jajaran, pimpinan amal usaha Muhammadiyah Sumatera Utara, Pimpinan Ortom se Sumatera Utara serta para tamu undangan.
Dalam sambutannya Prof. Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa kelemahan terkait literasi, bukan untuk dientertain, bukan untuk dikapitalisasi tapi tidak ada solusi. Kelemahan literasi ini adalah bagian dari tugas yang menuntut kita berbuat lebih banyak dan berbuat lebih baik.
"Saya optimis bahwa dengan data yang bermula dari rendah itu, kita bisa berbuat lebih baik lagi untuk mengurangi kekurangan dan masalah yang kita hadapi. Ini menjadi bagian penting dari komitmen kami untuk membangun masyarakat baca, membangun masyarakat yang lebih produktif dalam menulis, dan membangun karakter berkeadaban yang Utama", kata Abdul Mu'ti.
Sementara itu, Ketua PP Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari menyampaikan dimana program PPNA dengan adanya Rumah Literasi Nasyiah (RALINA) ini, sejalan dengan program yang dilankan oleh Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah. Untuk itu, Ariati berharap dengan adanya kegiatan "Peningkatan Literasi Kesetaraan untuk Masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kekerasan" ini bisa memberikan semangat kepada Perwakilan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah di seluruh Indonesia untuk bisa menciptakan RALINA di setiap wilayah.
(bess/abdi/diko)